PAN: Jumlah Paslon Tak Jadi Tolak Ukur Pemilu Berkualitas

Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno, menilai bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan berapa jumlah pasangan calon presiden/wakil presiden dalam Pilpres 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2022, 04:07 WIB
Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno memberi sambutan pada acara Temu Instruktur Perkaderan Nasional, DPP PAN, Jakarta, (31/1) (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno, menilai bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan berapa jumlah pasangan calon presiden/wakil presiden dalam Pilpres 2024.

Eddy di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PAN di Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Sabtu (27/8/2022), menyebutkan jumlah Paslon capres-cawapres tidak menjadi tolak ukur Pemilu dapat berkualitas.

"Kita tentu menghendaki demokrasi ini memberikan alternatif dan pilihan kepada masyarakat tetapi yang lebih penting itu adalah calon-calon, mau dua, mau tiga mau empat mau lima, calon-calon yang maju itu representasikan kehendak masyarakat. Jadi, kami ingin tidak ada perasaan bahwa masyarakat itu diberikan pilihan yang didikte," katanya seperti dilansir Antara.

Ia ingin agar Pemilu 2024 adalah pemilu berkualitas, tidak memecah belah, tidak menjadikan terpolarisasi lagi.

"Mau itu tiga atau empat itu bukan menjadi tolak ukur yang terbesar, bukan tolak ukur yang determental, gitu, ya, menentukan, tidak. Akan tetapi, bagaimana kita bisa menghadirkan pemilu berkualitas yang jujur tanpa ada upaya ataupun akibat yang kemudian membelah masyarakat kita. Itu intinya," jelasnya.


Hormati Pendapat Hasto

Eddy pun enggan diadu domba dengan pernyataan dari Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

"Saya hargai apa yang disampaikan teman-teman PDI Perjuangan karena partai itu sahabat kami, Mas Hasto sahabat saya. Sahabat baik saya, jadi saya kembali lagi menegaskan masalah dua tiga atau empat kandidat tidak menjadi masalah yang penting pemilunya berkualitas, tidak memecah belah, intinya itu," tegas Eddy.

Mengenai adanya capres dari kaum perempuan, menurut dia, tidak ada masalah asalkan tidak menyalahi konstitusi dan merupakan kehendak rakyat.

"Begini, pilpres di Indonesia berdasarkan konstitusi, itu bisa dikontestasikan oleh warga negara Indonesia. Tidak ada disebut warga Indonesia berjenis kelamin laki-laki enggak ada. Jadi, siapa pun, putra/putri terbaik Indonesia boleh berkontestasi dan siapa pun yang bakal memang itu adalah kehendak rakyat," papar Eddy.


PDIP Siap

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa PDI Perjuangan siap menghadapi Pilpres 2024 dengan kemungkinan dua atau lebih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kalau tentang pilpres, mau beberapa calon, PDI Perjuangan ngalir saja, dua calon tiga calon kami siap. Hanya 'kan politik ini harus melihat konteksnya," kata Hasto usai menjadi pembicara Diskusi Menyongsong Pemilu 2024: Kesiapan, Antisipasi, dan Proyeksi yang digelar oleh Kedeputian Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Kamis (25/8).

Dalam situasi ketika pemulihan ekonomi belum sepenuhnya pulih, dan ketidakpastian global, kata Hasto, Indonesia memerlukan pelaksanaan pilpres yang demokratis, cepat, kredibel, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran.

Pandangan itu, lanjut dia, bisa terwujud apabila langkah konsolidasi dan mendorong kerja sama parpol di depan sehingga mengarah pada dua pasangan calon atau paslon.

"Ini yang ideal berdasarkan konteks saat ini meski PDI Perjuangan siap bertanding dengan dua atau tiga paslon. Sekitar tiga paslon, pada putaran kedua pasti akan terjadi deal-deal politik baru. Jadi, kenapa tidak membangun kesepahaman di depan saja," kata Hasto.

Infografis Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (Liputan6.com/Trieyasni)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya