Liputan6.com, Jakarta - PT Merck Tbk (MERK) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang semester I 2022. PT Merck Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (28/8/2022), PT Merck meraih pendapatan Rp 599,56 miliar hingga Juni 2022. Pendapatan perseroan naik 18,29 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 506,83 miliar.
Advertisement
Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 357,76 miliar hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 309,28 miliar. Dengan melihat kondisi itu, laba bruto perseroan tercatat Rp 241,80 miliar. Laba bruto naik 22,40 persen dari periode semester I 2021 sebesar Rp 197,54 miliar.
Perseroan mencatat beban penjualan naik menjadi Rp 58,54 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 56,18 miliar. Beban administrasi turun menjadi Rp 35,13 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 44,20 miliar. Perseroan membukukan pendapatan lainnya naik menjadi Rp 12,99 miliar selama enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,41 miliar.
PT Merck Tbk mencatat laba usaha Rp 157,35 miliar pada semester I 2022. Laba usaha tersebut naik 46,80 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 107,18 miliar. Dengan melihat kondisi tersebut, PT Merck Tbk meraih laba Rp 123,40 miliar pada semester I 2022. Laba tersebut bertambah 51,33 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 81,54 miliar.
Aset Perseroan
Dengan demikian, laba per saham dasar tercatat naik menjadi Rp 275 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 182.
PT Merck Tbk mencatat total liabilitas Rp 288,51 miliar pada Juni 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 342,22 miliar. Total ekuitas perseroan tercatat Rp 699,92 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 684,04 miliar.
Perseroan membukukan aset Rp 988,44 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,02 triliun. Perseroan mengantongi kas dan setara kas Rp 129,24 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 196,34 miliar.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 26 Agustus 2022, saham MERK naik 0,48 persen menjadi RP 5.250 per saham. Saham MERK naik 50 poin ke posisi Rp 5.275 per saham. Saham MERK berada di level tertinggi Rp 5.300 dan terendah Rp 5.200 per saham. Total frekuensi perdagangan 100 kali dengan volume perdagangan 574 saham. Nilai transaksi Rp 302 juta.
Advertisement
Ekspansi 2022
Sebelumnya, PT Merck Tbk (MERK) menyatakan belum memiliki rencana ekspansi kapasitas seiring sudah merealisasikan ekspansi pada 2016-2018.
"Kapasitas yang kita lakukan sudah cukup cover rencana produksi jangka menengah 2030,” ujar Direktur PT Merck Tbk Aryo Aritrixo Wachjuwidajat saat paparan publik, Rabu, 25 Mei 2022.
Ia mengatakan, perseroan juga sudah serap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 12 persen hingga kuartal I 2022.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin menuturkan, pihaknya berharap pertumbuhan kinerja dapat di atas pasar pada 2022. “Kita tetap canangkan tumbuh di atas pasar 4,5 persen pada 2022. “Tumbuh di atas market sampai akhir tahun,” ujar dia.
Evie mengatakan, ada sejumlah langkah strategis dilakukan untuk tumbuh di atas pasar. Hal ini dilakukan dengan mempertahankan kepemimpinan di pasar dan efisiensi.
Pengembangan SDM
“Kita sudah market leader, launch new product, lakukan persiapan beberapa produk. Karena kita sudah market leader, jadi dalam perform kita selalu memastikan akan tumbuh di atas market,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dengan mencanagkan high performance culture, dan lebih spesifik dalam memasarkan produk melalui omnichannel tergantung target audience.
Hingga kuartal I 2022, perseroan membukukan pendapatan Rp 302 miliar, atau naik 19 persen dibandingkan periode sama 2021 sebesar Rp 253 miliar. Laba usaha meningkat 18 persen menjadi Rp 81 miliar dibandingkan Rp 69 miliar pada periode sama 2021.
Total aset Rp 1.066 miliar meningkat 4 persen dari periode Desember 2021 sebesar Rp 1.026 miliar. Total liabilitas merosot 8 persen menjadi Rp 314 miliar dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 342 miliar. Total ekuitas naik 10 persen menjadi Rp 753 miliar dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 684 miliar.
Advertisement