Rusia Bakal Jamin Pensiunan hingga Biaya Ibu Hamil Bagi yang Datang dari Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjamin sejumlah manfaat bagi kelompok khusus yang datang ke Rusia dari Ukraina.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Agu 2022, 08:00 WIB
Banner Infografis Putin Akan Hadiri KTT G20 Bali di Tengah Invasi ke Ukraina. (Sumber Foto: AP Photo)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (27/8) menandatangani dekrit yang memperkenalkan manfaat finansial bagi orang-orang yang meninggalkan wilayah Ukraina untuk datang ke Rusia, termasuk pensiunan, wanita hamil, dan orang cacat.

Keputusan tersebut, yang diterbitkan di portal pemerintah, menetapkan pembayaran pensiun bulanan sebesar 10.000 rubel (Rp 2,5 juta) untuk orang-orang yang terpaksa meninggalkan wilayah Ukraina sejak 18 Februari. Penyandang cacat juga akan memenuhi syarat untuk dukungan bulanan yang sama, saat perempuan hamil berhak atas manfaat satu kali.

Keputusan tersebut mengatakan pembayaran akan dilakukan kepada warga Ukraina dan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang bergaya sendiri - dua entitas yang memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur yang diakui Moskow sebagai independen pada Februari dalam sebuah langkah yang dikutuk oleh Ukraina dan Barat sebagai ilegal.

Pada 18 Februari, Putin memerintahkan setiap orang yang tiba di Rusia dari Donetsk dan Luhansk untuk diberikan pembayaran 10.000 rubel.

 


Paspor untuk Ukraina

Seorang pria membersihkan puing-puing dari bangunan yang hancur selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina, di luar Kyiv, Ukraina, Jumat, 1 April 2022. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, kini perang yang berkecamuk memasuki hari ke-37. (AP Photo/Vadim Ghirda)

Moskow telah memberikan paspor Rusia kepada Ukraina dalam apa yang Ukraina dan Amerika Serikat katakan sebagai upaya ilegal Moskow untuk mencaplok wilayah yang telah didudukinya sebagai bagian dari apa yang mereka anggap sebagai perampasan tanah imperialis Rusia.

Moskow mengatakan sedang menuntut "operasi militer khusus" untuk melindungi dirinya sendiri dan membela penutur bahasa Rusia yang dikatakan dianiaya oleh otoritas Ukraina, sesuatu yang dibantah oleh Kyiv.


Vladimir Putin Akan Tambah 137 Ribu Pasukan Rusia untuk Gempur Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, Rusia, 7 Februari 2022. Vladimir Putin dan Emmanuel Macron berupaya menemukan titik temu atas Ukraina dan NATO di tengah kekhawatiran Rusia sedang mempersiapkan invasi ke Ukraina. (SPUTNIK/AFP)

Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan meningkatkan ukuran angkatan bersenjata negara itu setelah menandatangani dekrit yang dapat menambah sebanyak 137.000 lebih pasukan dalam perangnya dengan Ukraina.

Personel layanan tambahan itu dianggap sebagai bagian dari korps tentara baru yang sedang dibentuk di seluruh Rusia, demikian menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

Dekrit Putin muncul setelah Pentagon memperkirakan bahwa sebanyak 80.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka dalam enam bulan pertama perang Rusia-Ukraina.

Dekrit itu, yang diterbitkan oleh kantor Putin dalam bahasa Rusia dan diterjemahkan oleh BBC News, mengatakan bahwa "Angkatan Bersenjata Federasi Rusia harus ditetapkan pada 2.039.758, termasuk 1.150.628 personel militer."


Jumlah Personel Militer

Ilustrasi pasukan Ukraina melawan Rusia. (AP Photo/Nariman El-Mofty, File)

Dekrit Putin muncul setelah Pentagon memperkirakan bahwa sebanyak 80.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka dalam enam bulan pertama perang Rusia-Ukraina.

Dekrit itu, yang diterbitkan oleh kantor Putin dalam bahasa Rusia dan diterjemahkan oleh BBC News, mengatakan bahwa "Angkatan Bersenjata Federasi Rusia harus ditetapkan pada 2.039.758, termasuk 1.150.628 personel militer."

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya