Keberadaan Batam Aero Technic Ikut Bantu Turunkan Harga Tiket Pesawat

Saat ini Batam Aero Technic telah mendukung operasional perawatan pesawat di lebih dari 40 bandar udara. Dalam jangka menengah, Batam Aero Technic diharapkan mampu menangkap berbagai peluang dari pasar Asia Pasifik.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2022, 17:00 WIB
Batam Aero Technic (BAT) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak 2014 telah menjadi pusat perawatan dan pengerjaan penangan perbaikan pesawat udara di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam. (Dok Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) member of Lion Air Group memberikan berbagai dampak positif ke ekonomi nasional. 

Batam Aero Technic yang telah mendukung operasional perawatan pesawatyang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) batam sejak 2014 ini telah menjadi pusat perawatan dan pengerjaan penangan perbaikan pesawat di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam. 

Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian melaporkan dengan nilai investasi sebesar Rp 7,29 triliun, diproyeksikan dapat menghemat devisa rata-rata 30 persen - 35 persen dari kebutuhan perawatan (MRO) Maskapai Penerbangan Nasional senilai Rp 26 triliun per tahun.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, dengan penghematan biaya perawatan tersebut diharapkan bisa membantu menurunkan harga tiket pesawat.

“Mudah-mudahan kita bisa sedikit mendorong supaya tiket tidak mahal, dari efisiensi di komponen biaya yang kedua mengenai perawatan yang 25-30 persen tadi. Nah, kalau kita bisa efisienkan di sana, Pemerintah bisa menekan lagi, sehingga traffic penumpang ini bisa menggerakkan ekonomi,” kata Susi di Batam, Kepulauan Riau, dikutip Minggu (28/8/2022).

Saat ini Batam Aero Technic telah mendukung operasional perawatan pesawat di lebih dari 40 bandar udara. Dalam jangka menengah, Batam Aero Technic diharapkan mampu menangkap berbagai peluang dari pasar Asia Pasifik. Mengingat pasar ini memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar USD 100 miliar pada tahun 2025.

Selain itu dengan adanya peningkatan kapasitas SDM di bidang MRO, secara bertahap penyerapan jumlah tenaga kerja BAT mencapai 9.976 tenaga kerja pada 2030.

Dukungan Pemerintah terhadap BAT dalam pengembangan usahanya telah diwujudkan dalam pembentukan KEK yang didesain untuk turut mendukung pertumbuhan dan pengembangan investasi di Indonesia.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong investasi yang ada di Batam. Sehingga tidak hanya untuk Batam saja tetapi juga mampu berkontribusi untuk perekonomian nasional,” pungkasnya.

 


Lion Air Targetkan Investasi di Batam Aero Technic Tembus Rp 7,29 Triliun di 2030

Batam Aero Technic (BAT) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak 2014 telah menjadi pusat perawatan dan pengerjaan penangan perbaikan pesawat udara di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam. (Dok Lion Air)

Batam Aero Technic (BAT), pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul ( MRO) member of Lion Air Group terus mengembangkan kapabilitas dan kemampuan.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, Batam Aero Technic telah dibangun di lahan seluas 30 hektar (Ha) yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).

"Batam Aero Technic saat ini mampu melaksanakan perawatan jenis pesawat sepeti Airbus 320 series, Boeing 737 series, Airbus 330 series, awker 800/ 900 XP, ATR 72 500/ 600, dan tipe pesawat lainnya," jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (28/8/2022)

BAT didukung kurang lebih 2.000 sumber daya manusia (SDM) dengan target nilai investasi yang pada 2023 yaitu Rp 1,24 triliun.

BAT memenuhi kriteria-kriteria menurut ketentuan tentang penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sejak diperkenalkan pada 12 Juni 2021 sesuai PP No 67 Tahun 2021 dan memenuhi kualifikasi rencana bisnis yang mampu memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional khususnya industri aviasi.

Nilai investasi mencapai Rp 7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada 2030. Pengembangan KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 30 persen hingga 35 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

Kemampuan dan kapabilitas BAT dalam jangka menengah serta mendatang diharapkan mampu mendukung dan memenuhi pasar Asia Pasifik yang diprediksi mempunyai rata-rata (kisaran) 12.000 unit pesawat udara dengan nilai bisnis berkisar USD 100 miliar pada 2025.

 


Rencana Pengembangan

Batam Aero Technic.

Batam Aero Technic mulai beroperasi pada 2014 merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance repair and overhaul (MRO).

Saat ini merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat dari Jhonlin Air Transport, DrukAir, Tri MG Airlines, US Bangla Airlines, Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Batik Air Malaysia, Thai Lion Air, Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot), Super Air Jet. Layanan perawatan untuk maskapai lainnya akan dikembangkan secara bertahap.

Pada pembangunan kelanjutan hanggar tahap 3 dan tahap 4, Batam Aero Technic berencana membangun delapan hanggar yang bisa menampung 24 pesawat udara tipe berbadan sedang (narrow body): Boeing 737 dan Airbus 320.

Hanggar dimaksud diharapkan meningkatkan serapan kebutuhan perawatan pesawat secara nasional dan internasional, serta meminimalisir jumlah pekerjaan MRO yang dikirim ke luar negeri.

KEK Batam Aero Technic di Batam ini optimis akan mampu mendorong Batam Aero Technic untuk terus meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas yang dimiliki saat ini sejalan rancangan kerja berkelanjutan (master plan). Harapan utama, dapat terwujud perawatan pesawat yang terintegrasi sehingga dapat menekan angka pekerjaan berbagai perawatan pesawat ke luar negeri.


Pusat Pendidikan

Batam Aero Technic (BAT) resmi sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dok: Lion Group)

Dalam upaya menciptakan dan membangun industri MRO Indonesia berdaya saing di lingkup penerbangan global, BAT memiliki kesungguhan senantiasa mendorong perawatan pesawat udara yang semakin efisien.

Pengembangan KEK BAT di Batam siap beroperasi sejalan mendukung program pemerintah dalam menciptakan ekosistem yang kondusif industri penerbangan nasional dan akan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya.

Langkah strategis peningkatan jumlah SDM atau tenaga kerja berdaya saing, terampil dan profesional, BAT bersama Lion Air Group Training Center (LGTC) yang bergerak dibidang pendidikan khususnya pendidikan aviasi telah menambah tenaga kerja dengan keahlian sebagai mekanik atau teknisi pesawat udara sesuai kebutuhan serta kerjasama dengan Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bidang aviasi yang bertujuan menjamin tersedianya tenaga kerja khususnya mekanik dan teknisi pesawat udara. 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis Perintah Jokowi soal Harga Tiket Pesawat Mahal (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya