Cuaca Hari Ini Senin 29 Agustus 2022: Langit Pagi Jabodetabek Cerah Berawan

Cuaca hari ini di awal pekan, Senin (29/8/2022), langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksi cerah berawan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 29 Agu 2022, 07:31 WIB
Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca hari ini di awal pekan, Senin (29/8/2022), langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksi cerah berawan.

Namun pada siang hingga malam hari nanti berbeda, seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id.

Di Ibu Kota, cuaca hujan dengan intensitas sedang diperkirakan siang nanti guyur Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, sisanya berawan serta cerah berawan. Malam hari nanti seluruh wilayah Jakarta diprediksi cerah berawan.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jakbar dan Jaksel pada siang hingga menjelang malam hari," terang peringatan dini BMKG.

Sedangkan wilayah penyangganya yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat, siang nanti diperkirakan berawan, tetapi malamnya hujan berintensitas ringan hingga sedang di kedua wilayah.

Namun di Kota Bogor, Jawa Barat, siang hingga malam hari nanti diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan.

"Waspada potensi hujan bersifat lokal yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Karawang," jelas peringatan dini BMKG.

Begitu pula di Kota Tangerang, Banten, siang hari nanti diperkirakan turun hujan berintensitas ringan, malam hari berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Sedang
 Depok   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Tangerang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan

Risiko Dehidrasi Meningkat Kala Cuaca Ekstrem

Ilustrasi empat gelas air mineral | Via: pinterest.com

Sebelumnya, terpenuhinya kebutuhan akan asupan air minum akan menunjang kesehatan dan kebugaran saat beraktivitas sehari-hari. Sayangnya menurut survei, 1 dari 4 orang dewasa Indonesia belum cukup minum.

Risiko dehidrasi pun meningkat ketika menghadapi cuaca ekstrem yang tak menentu, seperti saat cuaca panas dan kurang minum.

Sebagai zat gizi makro yang tidak diproduksi dalam tubuh, perlu dipahami bahwa tidak semua air layak untuk diminum, kita perlu memerhatikan kualitas air yang kita konsumsi.

Cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini ternyata juga dapat mempengaruhi kualitas air. Mengonsumsi air yang tercemar bakteri, logam berat, senyawa kimia, pestisida, dan organik, dapat membahayakan kesehatan.  

"Survei menyatakan bahwa penduduk Indonesia masih kurang minum, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kesehatan," ujar Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia saat Virtual Press ConferenceDanone-AQUA pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Di tengah rendahnya tingkat asupan air minum keluarga Indonesia, Arif mengatakan ancaman kesehatan pun semakin tinggi akibat cuaca ekstrem yang dialami saat ini.


Jangan Sepelekan Asupan Air Minum

ilustrasi dehidrasi penyebab pusing/pexels

Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga memengaruhi kualitas dan kuantitas air.

Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) menambahkan, "Salah satu kunci penting untuk menjaga kesehatan terutama dalam menghadapi cuaca yang tak menentu seperti sekarang ini adalah dengan memenuhi kebutuhan asupan air minum."

Ia mengatakan selain jenis kelamin dan usia, faktor lain yang dapat mempengaruhi kebutuhan air adalah suhu, kelembapan dan lingkungan.

Ada banyak manfaat air bagi tubuh, di antaranya untuk pembentukan sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, mendukung ketahanan fisik anak, mengeluarkan zat tidak berguna dari dalam tubuh, hingga mendukung fungsi kognitif atau konsentrasi.


Zat Gizi Mikro

Ilustrasi Dehidrasi Credit: pexels.com/Daria

Di sisi lain, sebagai zat gizi makro pada 2013, air masuk dalam AKG (Angka Kecukupan Gizi) untuk orang Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan RI mengenai Angka Kecukupan Gizi bagi Orang Indonesia, orang dewasa membutuhkan sekitar 2 liter atau kurang lebih 8 gelas air minum setiap harinya. Kebutuhan ini dapat bertambah sesuai dengan kondisi tertentu misalnya bagi ibu hamil dan menyusui.

"Kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi yang berdampak pada kesehatan, di antaranya seperti mudah lelah, daya ingat dan konsentrasi menurun, jika terjadi secara berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, bahkan meningkatkan resiko kegemukan," kata dr. Diana.

Menurutnya, selain kuantitas perlu diperhatikan juga kualitas air yang kita minum. Air dapat tercemar oleh bakteri dan senyawa berbahaya penyebab penyakit. Karena itu, sebaiknya pilih air minum yang berasal dari sumber terlindungi dan diproses sesuai dengan standar kesehatan.

Selain pencemaran lingkungan, cuaca ekstrem juga ternyata berkontribusi terhadap penurunan kualitas air. Maka penting bagi keluarga Indonesia untuk mendapatkan air minum yang berkualitas dan terjamin guna menjaga asupan air minum sehari-hari.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya