Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut koalisi partainya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membangkitkan kekuatan mereka yang lemah. Hal itu dia katakan usai meresmikan Kantor DPC Gerindra Kabupaten Brebes pada Minggu (28/8/2022).
Pada kesempatan ini Muzani didampingi sejumlah fungsionaris DPP Partai Gerindra seperti Waketum Gus Irfan Yusuf Hasyim dan Ketua OKK Prasetyo Hadi. Kemudian anggota DPR Fraksi Gerindra Mohamad Hekal dan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Abdul Wachid, Ketua DPP Eko Wibowo dan Setyoko, beserta jajaran anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten Brebes Partai Gerindra.
Advertisement
Awalnya, dalam sambutan peresmian kantor DPC Gerindra Kabupaten Brebes, dia menyebut sebagai penanda adanya perjuangan dalam mewujudkan kepentangan rakyat.
Muzani menyebut tidak ada sedikit pun bantuan dari pusat dalam setiap proses pembangunan kantor-kantor DPC Gerindra seluruh Indonesia. Dia menyebut hal itu sebagai penanda bahwa Gerindra adalah partai mandiri.
"Melalui kantor DPC Gerindra Kabupaten Brebes ini kita ingin memperbaiki nasib petani bawang agar lebih makmur. Kita ingin padi kita harganya bagus. Kita ingin para petani bebek dan pengusaha telur asin untung. Dan kita berharap melalui kantor ini Pak Prabowo bisa menjadi presiden pada 2024. Maka dengarkan lah rakyat, jangan khianati rakyat, jangan lupakan rakyat, selalu dekat dengan rakyat,” kata Muzani, Minggu (28/8/2022).
Muzani mengatakan, keputusan Prabowo menjadi capres bukan karena keinginan pribadinya. Dia menyebut seluruh pengurus Gerindra mulai dari ranting, PAC, DPC, DPD, dan DPP menginginkan dan menyampaikan aspirasinya agar Prabowo maju pada Pilpres 2024 mendatang.
“Keputusan beliau untuk maju menjadi calon presiden tidak lain adalah bagian dari tanggung jawab beliau. Karena rakyat masih terus memberikan dukungan kepada kami, kepada Pak Prabowo dan kepada Partai Gerindra," kata dia.
Oleh sebab itu, Muzani menyebut Gerindra siap berkoalisi dengan PKB. Menurut dia, koalisi ini bakal memperjuangkan mereka yang lemah.
"Dan itu sebabnya kenapa kita begitu cepat ketemu (dan berkoalisi) dengan PKB. Karena kita berjuang untuk membangkitkan yang lemah menjadi kuat,” jelas Muzani yang juga Wakil Ketua MPR itu.
Singgung Soal Ancaman Krisis Dunia
Muzani menjelaskan, kondisi dunia saat ini sedang dalam ancaman krisis akibat perang Rusia dan Ukraina. Untuk memastikan Indonesia tidak terdampak secara signifikan dari ancaman krisis itu, maka diperlukan pemimpin yang memiliki kapasitas dan pengalaman yang baik.
“Sebagai Menteri Pertahanan Pak Prabowo sangat disegani dunia internasional. Di Timur Tengah para sultan dan raja-raja bersahabat dengan Pak Prabowo. Beliau juga selalu menerima dan bertamu dengan tokoh-tokoh pertahanan Eropa," kata dia.
"Kami percaya jika Pak Prabowo diberi kesempatan untuk memimpin negeri ini, maka pertahanan, keamanan negara kita akan lebih kuat dan disegani. Semangat inilah yang menyebabkan beliau mau karena beliaulah yang mampu mengatasi masalah-masalah bangsa,” papar Ketua Fraksi Gerindra DPR RI itu.
Selain itu, Muzani berharap Presiden Joko Widodo menunda kenaikan harga BBM. Sebab belum dinaikan saja sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan seperti harga telur yang melonjak tinggi menjadi Rp 30 ribu per kilo.
Advertisement
Nilai Kenaikan BBM akan Sebabkan Inflasi
Lebih lanjut, Muzani menerangkan bahwa Kenaikan harga BBM akan menyebabkan inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok tinggi, dan daya beli masyarakat yang menurun.
“Pak Jokowi sangat cermat melihat persoalan ini. Kami mengapresiasi dan menghormati Presiden Jokowi karena berhati-hati dalam mengambil keputusan apakah akan menaikan atau tidak BBM ini. Meskipun para menterinya telah melaporkan bahwa biaya subsidi BBM kita telah mencapai Rp 502 triliun. Angka ini sangat membebani APBN. Tapi Partai Gerindra sebagai kekuatan politik akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat,” ujar Muzani.
“Kami merasa jika negara masih memiliki kekuatan untuk tidak menaikan BBM dan keuangan negara kita masih mampu untuk menahan itu, maka kami berharap BBM tidak dinaikan dan pemerintah mensubsidi rakyat-rakyat kecil, mensubsidi rakyat yang perekonomiannya pas-pasan,” tutup Muzani.