Liputan6.com, Purwokerto - Lebah dan madu mendapat tempat tersendiri di dalam Al-Qur'an, yakni surah An Nahl yang berarti lebah. Dan sudah masyhur, madu menjadi makanan atau minuman favorit Rasulullah SAW
Dalam berbagai ayat, disebut karakteristik hingga manfaat yang diperoleh dari madu. Dari beberapa ayat itu, ada yang menyebutkan secara jelas bahwa madu adalah obat.
Baca Juga
Advertisement
ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ ۖفِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya: Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).”Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir. (Al-Nahl: 69).
Dalam tinjauan sains, lebah membuat madu dari sekresi manis tanaman yang disebut nektar bunga, atau serangga lain (aphid honeydew). Proses produksi itu terdiri dari beberapa tahapan, yakni regurgitasi, aktivitas enzimatik dan penguapan air.
Mengutip yankes.kemkes.go.id, khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037). Bapak kedokteran dunia dan pemikir muslim agung di abad ke-10 M itu tercatatat sebagai dokter yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran.
Sepanjang sejarah, madu sudah digunakan manusia untuk mengobati berbagai jenis penyakit, namun baru beberapa periode ini antiseptik dan antibakteri yang berasal dari madu bisa dijelaskan secara ilmiah. Madu memiliki kandungan air yang rendah (larutan lewat jenuh), sehingga air yang berada di dalam sel mikroorganisme yang masuk ke madu akan keluar (efek osmotik) mengakibatkan selnya mengerut dan mati.
Berikut beberapa manfaat madu:
1. Efek Osmotik
Pada dasarnya madu merupakan campuran dari monosakarida dengan aktivitas air yang rendah, kebanyakan molekul air selalu berhubungan dengan gula dan juga mikroorganisme. Hal ini membuat madu menjadi media yang tidak bagus untuk mikroorganisme berkembang biak.
2. Hidrogen Peroksida
Pada saat madu digunakan (seperti dioleskan pada luka) hidrogen peroksida dihasilkan saat madu mencair terkena cairan tubuh. Sebagai hasilnya, hidrogen peroksida dilepaskan perlahan lahan dan menjadi antiseptik.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pengobatan Diabetes hingga Batuk dan Sakit Tenggorokan
3. Pengobatan penderita diabetes
Madu dapat digunakan untuk terapi topikal sebagai dressing pada luka ulkus kaki, luka dekubitus, ulkus kaki diabetes, infeksi akibat trauma dan pasca operasi, serta luka bakar. Sebagai agen pengobatan luka topikal, madu mudah diserap kulit, sehingga dapat menciptakan kelembaban kulit dan memberi nutrisi yang dibutuhkan.
Madu terbukti mempunyai kemampuan membasmi sejumlah bakteri di antaranya bakteri gram positif dan gram negatif. Madu menyebabkan peningkatan tekanan osmosis di atas permukaan luka. Hal tersebut akan menghambat tumbuhnya bakteri kemudian membunuhnya (Alivian, 2021)
4. Keasaman
Keasaman (pH) madu berkisar dari 3,2 sampai 4,5.[26] Kondisi asam ini dapat mencegah tumbuhnya bakteri.
5. Metilglioksal
Aktivitas antibiotik nonperoksida disebapkan oleh metilglioksal (MGO) dan komponen sinergi yang tidak dikenali. Kebanyakan madu mengandung MGO yang sangat rendah, namun madu manuka mengandung MGO yang sangat tinggi. Tingkat sinergi dalam madu manuka dua kali lipat lebih dari aktivitas antibakteri MGO.
6. Efek nutraseutikal
Nutrasetikal (Nutraceutic) adalah istilah yang berasal dari kata “nutrisi” dan “farmasi”. Produk nutrasetikal didefinisikan sebagai zat yang memiliki manfaat fisiologis atau memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis, menunda proses penuaan dan meningkatkan harapan hidup. Saat ini nutrasetikal mendapat banyak perhatian karena memiliki potensi nutrisi, keamanan dan efek terapi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nutrasetikal dapat mencegah dan mengatasi berbagai penyakit seperti diabetes, aterosklerosis, osteoporosis, penyakit kardiovaskular, kanker dan penyakit neurologis. Sebagian besar senyawa nutrasetikal memiliki aktivitas sebagai antioksidan.
Antioksidan dalam madu pernah diujikan pada tikus dan mampu mengurangi kerusakan yang terjadi di usus besar
7. Meredakan sakit tenggorokan dan batuk
Madu juga sudah digunakan berabad-abad untuk meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
8. Aplikasi medis lainnya
Beberapa studi menunjukkan penggunaan madu dapat mengurangi bau badan, bengkak, dan mengobati luka.
Advertisement