Liputan6.com, Jakarta Lebih dari lima juta orang telah diperintahkan untuk menjalani tes Covid-19 di kota pesisir China Xiamen minggu ini, setelah sekitar 40 kasus virus terdeteksi. Tapi mereka bukan satu-satunya yang telah diperintahkan untuk diuji. Sebuah pemberitahuan resmi menyatakan bahwa beberapa bentuk kehidupan laut juga diharapkan untuk bergabung dalam uji coba massal terbaru.
Baca Juga
Advertisement
Dalam beberapa minggu terakhir, komite distrik Pengendalian Pandemi Maritim Jimei Xiamen mengeluarkan pemberitahuan yang mengatakan bahwa ketika nelayan kembali ke pelabuhan mereka nelayan dan makanan laut mereka harus diuji.
Hasilnya, di tengah wabah terbaru ini, rekaman video telah muncul di beberapa platform media sosial termasuk Douyin, TikTok versi lokal China, yang menunjukkan petugas medis memberikan tes PCR ikan dan kepiting hidup.
Meskipun ini mungkin terlihat tidak biasa, ini bukan pertama kalinya ikan hidup diuji untuk Covid-19. Seorang karyawan di Biro Pengembangan Kelautan Kota Xiamen mengatakan kepada surat kabar South China Morning Post, "Kami telah mengambil pelajaran dari Hainan, yang menyaksikan wabah parah. Dikatakan bisa dipicu oleh transaksi hasil laut antara nelayan lokal dengan rekan-rekan mereka di luar negeri.
Wabah Covid-19 pertama kali dikaitkan dengan pasar hewan dan makanan laut hidup di kota Wuhan
Provinsi Hainan di China selatan, wilayah pesisir seperti Xiamen, telah mencatat lebih dari 10.000 kasus Covid-19 sejak awal Agustus, dan pihak berwenang mengatakan mereka yakin wabah ini kemungkinan terkait dengan komunitas nelayan.
Media China telah lama menyatakan keprihatinan bahwa kehidupan laut mungkin memiliki hubungan dengan virus corona. Wabah Covid-19 pertama kali dikaitkan dengan pasar hewan dan makanan laut hidup di kota Wuhan, China tengah.
Meskipun tidak mungkin makanan laut menjadi inang virus, banyak wabah di China telah dikaitkan dengan pekerja pelabuhan, mereka yang menangani barang rantai dingin, atau pekerja di pasar makanan laut.
Pada Juni 2020, satu wabah semacam itu di Beijing memicu kepanikan salmon. Media pemerintah mengatakan bahwa Covid-19 telah terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk salmon impor. Ini tidak hanya menyebabkan restoran dan supermarket menarik salmon dari rak mereka, tetapi juga melihat impor dihentikan. Kepanikan menyebar ke seluruh negeri, dengan kegugupan yang meluas tentang memakan produk air.
Ikan bukan satu-satunya non-manusia yang telah menjalani pengujian Covid-19 selama upaya China untuk memusnahkan virus selama dua tahun terakhir. Pada bulan Mei, media resmi mengedarkan rekaman kuda nil yang sedang diuji di taman margasatwa di Huzhou, Zhejiang timur, dengan mengatakan bahwa perlu hewan itu diuji dua kali seminggu.
Baca Juga
Advertisement