Tata Cara dan Bacaan Sujud Sahwi Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Islam telah memudahkan dan memberi jalan keluar dalam persoalan ibadah, termasuk sholat. Kita bisa melakukan sujud sahwi, yakni sujud setelah tasyahud akhir sebelum salam untuk menggantikan kesalahan karena lupa saat sholat.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 29 Agu 2022, 22:30 WIB
Ilustrasi sujud sahwi. (Photo on Rawpixel)

Liputan6.com, Bogor - Sholat merupakan ibadah spesial yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang kemudian diajarkan kepada umatnya. Terdapat syarat dan rukun yang mengatur tata pelaksanaan ibadah sholat.

Namun, sifat lupa manusia kadang tidak dapat dipungkiri terjadi saat melaksanakan sholat. Banyak pikiran yang mengganggu kekhusyukan acapkali menjadi penyebab seseorang lupa saat sholat.

Sering ditemukan ketika seseorang melaksanakan sholat tapi lupa dengan jumlah rakaatnya apakah sudah cukup atau belum. Kemudian ada juga yang lupa membaca sholawat kepada nabi saat tahiyat atau qunut saat melaksanakan sholat subuh. 

Nah, jika terjadi hal-hal demikian harus bagaimana?

Islam telah memberi kemudahan dan jalan keluar dalam persoalan ibadah, termasuk sholat. Kita bisa melakukan sujud sahwi, yakni sujud setelah tasyahud akhir sebelum salam untuk menggantikan kesalahan karena lupa ketika sholat.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


5 Kondisi yang Dianjurkan Sujud Sahwi

Ilustrasi Sujud Sahwi / Sumber: Wikimedia Commons

Sebelum masuk ke bacaan sujud sahwi, kita mesti mengetahui hal-hal yang membuat seseorang harus melakukan sujud sahwi. Mengutip NU Online, berikut kondisi yang dianjurkan untuk sujud sahwi.

1. Ketika meninggalkan sunah ab’ad. Sunah ab’ad di antaranya qunut, tasyahud awal, sholawat pada nabi pada saat tahiyat, sholawat pada keluarga nabi pada saat tahiyat akhir, dan duduk tasyahud awal. 

2. Ketika lupa melakukan sesuatu yang membatalkan sholat dengan sengaja. Misalnya, lupa memperpanjang bacaan dalam i’tidal dan duduk di antara dua sujud. Dua rukun ini tidak boleh dipanjangkan (rukun qashir).

3. Memindahkan rukun qauli (ucapan) bukan pada tempatnya. Misalnya, membaca surah al-Fatihah saat duduk di antara dua sujud.

4. Ketika ragu dalam hal meninggalkan sunah ab’ad. Misalnya, saat sholat subuh seseorang ragu apakah sudah membaca qunut atau belum.

5. Ketika ragu dengan jumlah rakaat sholat. Misalnya, saat melaksanakan sholat isya’ seseorang ragu apakah sudah empat rakaat atau masih tiga.

Jika terjadi di salah satu lima kondisi tersebut maka dianjurkan untuk melaksanakan sujud sahwi.


Tata Cara dan Bacaan Sujud Sahwi

Sujud Syukur santri El Bayan usai sebanyak 497 orang dinyatakan sembuh Covid-19 tanpa catatan kematian atau gejala berat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sujud sahwi dilakukan setelah selesai membaca tasyahud akhir dan sebelum salam. Sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali seperti sujud saat sholat. 

Adapun lafal yang dibacakan saat sujud sahwi adalah sebagai berikut.

سبحان من لا ينام ولا يسهو 

Arab-latin: Subhana man la yanaamu wa la yashuu. 

Artinya: “Maha suci dzat yang tidak tidur dan tidak lupa.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya