Wacana Harga BBM Naik, Sri Mulyani Singgung soal Subsidi Dinikmati Masyarakat Mampu

Banyak masyarakat yang relatif mampu ternyata mengonsumsi BBM subsidi.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 29 Agu 2022, 12:16 WIB
Kertas bertuliskan "Pertalite Dalam Perjalanan (Habis)" terpampang di salah satu SPBU kawasan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2022). Kekosongan pertalite diduga disebabkan oleh migrasi pengguna pertamax dan BBM nonsubsidi lainnya akibat disparitas harga yang cukup tinggi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Bandung - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi lebih banyak dinikmati masyarakat mampu, di tengah wacana kenaikan harga BBM. Saat ini, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar diprediksi bakal naik dalam waktu dekat.

Sri Mulyani menjelaskan, menurut data sejak Juli 2022, terlihat pola konsumsi BBM subsidi. Hasilnya, banyak masyarakat yang relatif mampu ternyata mengonsumsi BBM subsidi.

Sri menyampaikan, subsidi energi yang telah ditambah menjadi Rp502,4 triliun tersebut berisiko kurang seiring dengan kuota BBM yang semakin tiris serta tingginya harga minyak. Ia juga mengungkapkan mengenai siapa yang biasanya menikmati anggaran subsidi yang sebetulnya subsidi ini untuk golongan masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Apabila terus dibiarkan, anggaran subsidi dan kompensasi harus ditambah. Namun, masalahnya, siapa yang menikmati anggaran subsidi ini?” kata Sri Mulyani sebagaimana dikutip dari akun Instagram-nya @smindrawati, Senin (29/8/2022).

"Dari data yang ada, ternyata BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati oleh golongan masyarakat yang lebih mampu. Anggaran subsidi jadi salah sasaran dan tidak adil. Bukan mengurangi kemiskinan, tapi justru menciptakan kesenjangan," ujar Sri menambahkan.

Sri Mulyani menilai jika anggaran sebesar itu untuk subsidi energi akan lebih bisa dimanfaatkan untuk pembangunan bagi masyarakat luas dan tepat sasaran.

"Di sisi lain, anggaran sebesar Rp502,4 triliun untuk subsidi energi sebenarnya bisa dipakai untuk membiayai begitu banyak pembangunan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas dan tepat sasaran. Untuk itu, kebijakan subsidi dan kompensasi akan disesuaikan agar APBN dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat," ujarnya.


Berapa Harga BBM Subsidi Saat Ini?

Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis pertalite kepada pengguna sepeda motor di Pamulang, Tangerang Seatan, Banten, Senin (21/9/2020). Pertamina memberi diskon harga BBM jenis pertalite di Tangerang Selatan dan Bali, dari Rp 7.650 menjadi Rp 6.450 per liter. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Isu kenaikan harga BBM mulai ramai dibicarakan karena tidak terlepas dari tingginya harga minyak dunia dalam beberapa bulan terakhir ini.

Bahkan, PT Pertamina (Persero) sendiri sudah menaikkan harga tiga jenis BBM seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex, yang berdasarkan dari implementasi keputusan menteri (Kepmen) ESDM No 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar.

Sampai saat ini, pemerintah belum memberikan kepastian akan pengumuman kenaikan harga BBM tersebut, dan harga BBM seperti pertalite masih berada di harga Rp7.650 per liter.

Penulis: Natasa K

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya