Antisipasi Harga BBM Naik, 20,6 Juta Keluarga Bakal Terima BLT Rp 12,4 T

Pemerintah akan mengalihkan alokasi anggaran untuk subsidi BBM dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 29 Agu 2022, 13:00 WIB
Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengabarkan, pemerintah akan mengalihkan alokasi anggaran untuk subsidi BBM dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.

Pemberian bantuan sosial (bansos) ini dimaksudkan guna menjaga daya beli konsumsi masyarakat, di tengah isu kenaikan harga BBM subsidi.

"Kami baru saja bahas dengan presiden mengenai pengalihan subsidi BBM. Jadi dalam hal ini masyarakat yang akan mendapatkan bantuan sosial dalam hal ini untuk tingkatkan daya beli dalam beberapa waktu terakhir," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (29/8/2022).

Sri Mulyani menyebut, tendensi kenaikan harga komoditas dan pengalihan subsidi BBM juga perlu direspon. Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan adanya penyaluran bantalan sosial tambahan senilai Rp 24,17 triliun.

"Bantalan sosial tambahan ini akan diberikan kepada pertama 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat dalam bentuk bantuan langsung tunai. Pengalihan subsidi BBM sebesar 12,4 triliun," terangnya.

"Jadi 20,65 juta kelompok atau keluarga peneirma manfaat akan dapatkan anggaran Rp 12,4 triliun," ujar Sri Mulyani.

 

 


Jelang Harga BBM Naik, Erick Thohir: Jangan Panic Buying

Petugas mengisi BBM pada sebuah mobil di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (1/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri BUMN Erick Thohir melalui Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengaku masih menunggu putusan dari pemerintah soal kenaikan harga BBM subsidi, khususnya Pertalite dan Solar.

Soal rencana harga BBM naik ini, dia meminta masyarakat tidak tergesa-gesa menumpuk pembelian BBM hingga melakukan penimbunan. Sehingga distribusi Pertalite dan Solar di tengah masyarakat tetap terjaga.

"Soal pembatasan kita tunggu saja dari regulator. Jangan panic buying, kalau begitu banyak orang lain tidak dapat jatah BBM-nya. Tunggu saja kebijakan dari pemerintah," kata Arya saat dijumpai di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Arya mengatakan, Kementerian BUMN beserta PT Pertamina (Persero) masih menanti kebijakan dari Kementerian Keuangan serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ia pun menyerahkan perhitungan harga Pertalite dan Solar nantinya kepada pihak regulator, apakah jadi akan diberikan subsidi tambahan atau tidak.

"Pertamina tidak ikut itu. Pertamina mengikuti. Jadi kalau dinaikkan yang berkurang subsidi pemerintahnya, karena disubsidi pemerintah," imbuhnya.

Di sisi lain, Arya pun menghimbau masyarakat agar tidak panik kala mendengar berbagai isu soal kenaikan harga BBM. Pertamina dipastikan tetap menjaga ketersediaan bahan bakar, selama masyarakat tidak menumpuk pembelian secara sepihak.

"Stok aman, tapi jangan ada panic buying dan sebagainya. Kami tahan bukan penjualan, tapi tahan yang beli agar tidak banyak," ujar Arya.


Kapan Harga BBM Naik, Ketahui Dulu Rincian Harganya Hari Ini

Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis pertalite kepada pengguna sepeda motor di Pamulang, Tangerang Seatan, Banten, Senin (21/9/2020). Pertamina memberi diskon harga BBM jenis pertalite di Tangerang Selatan dan Bali, dari Rp 7.650 menjadi Rp 6.450 per liter. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Rencana kenaikan harga BBM terus digadang-gadang dalam beberapa waktu terakhir. Namun, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan apapun perihal kebijakan harga BBM naik.

Pemerintah sedang mengkaji kenaikan harga BBM terutama subsidi karena melihat besarnya subsidi energi yang harus dikucurkan tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan subsidi energi termasuk Subsidi BBM akan habis pada Oktober 2022.

Diketahui, jumlah subsidi energi tahun ini sebesar Rp 502,4 triliun setelah adanya penambahan dari alokasi awal.

Ini bisa habis jika melihat pola konsumsi masyarakat saat ini. Di mana, terjadi tren peningkatan yang cukup besar apalagi yang mengkonsumsi Pertalite dan Solar."Ini jadi persoalan, Rp 502 triliun akan habis di bulan Oktober," ungkapnya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (26/8/2022).

Sri Mulyani menjelaskan dengan adanya pemulihan ekonomi saat ini, yang juga mendorong tingkat konsumsi masyarakat, akan melampaui dari alokasi yang ditetapkan.

Hingga saat ini, konsumsi Solar sudah mencapai 63 persen dari alokasi, dan Pertalite sudah 43 persen dari alokasi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, kuota BBM subsidi Pertalite saat ini sudah terserap sekitar 80 persen lebih dari yang tersedia.

"Kita Pertalite sekarang ini 80-81 persen sudah terserap. Tapi pemerintah akan selalu memperhatikan kebutuhan," ujar Menteri Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Adapun angka tersebut lebih besar ketimbang laporan PT Pertamina (Persero) sebelumnya, yang mengumumkan penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite telah mencapai 16,8 juta KL hingga Juli 2022.

Itu berarti stok Pertalite sudah terserap sekitar 73 persen dari total kuota yang tersedia untuk tahun ini, yakni sebesar 23 juta KL.

Berikut ini adalah daftar harga lengkap Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex di setiap provinsi hari ini, melansir laman mypertamina.id, Senin (29/8/2022):

Prov. Nanggroe Aceh Darussalam

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.800

Pertamina Dex: Rp 18.900

 

Prov. Sumatera Utara

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp  18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Sumatera Barat

Pertamax Turbo: Rp  18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250 


Provinsi Lainnya

Prov. Riau

Pertamax Turbo: Rp 18.600

Dexlite: Rp 18.500

Pertamina Dex: Rp 19.600

 

Prov. Kepulauan Riau

Pertamax Turbo: Rp 18.600

Dexlite: Rp 18.500

Pertamina Dex: Rp 19.600

 

Kodya Batam (FTZ)

Pertamax Turbo: Rp 18.600

Dexlite: Rp 18.500

Pertamina Dex: Rp 19.600

 

Prov. Jambi

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp  18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Bengkulu

Pertamax Turbo: Rp  18.600

Dexlite: Rp  18.500

Pertamina Dex: Rp 19.600

 

Prov. Kepulauan Riau

Pertamax Turbo: Rp 18.600

Dexlite: Rp  18.500

Pertamina Dex: Rp 19.600

 

Prov. Sumatera Selatan

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Bangka-Belitung

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite:Rp  18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Lampung

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250.

 

Prov. DKI Jakarta

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.800

Pertamina Dex: Rp 18.900

 

Prov. Banten

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.800

Pertamina Dex: Rp 18.900  


Wilayah Selanjutnya

Petugas melakukan pengisian bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Kamis (30/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina, mulai 1 Juli mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Prov. Jawa Barat

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.800

Pertamina Dex: Rp 18.900

 

Prov. Jawa Tengah

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.800

Pertamina Dex: Rp 18.900

 

Prov. DI Yogyakarta

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.800

Pertamina Dex: Rp 18.900

 

Prov. Jawa Timur

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.800

Pertamina Dex: Rp 18.900

 

Prov. Bali

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.900

Pertamina Dex: Rp 18.900

 

Prov. Nusa Tenggara Barat

Pertamax Turbo: Rp 17.900

Dexlite: Rp 17.800

Pertamina Dex: Rp 18.900

 

Prov. Nusa Tenggara Timur

Pertamax Turbo: Rp 17.800

Dexlite: Rp 18.900

Pertamina Dex: Rp 17.700.

 

Prov. Kalimantan Barat

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Kalimantan Tengah

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Kalimantan Selatan

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250 


Berikutnya

Pengendara mengisi BBM di SPBU Jakarta, Minggu (10/2). Hari ini BBM kembali diturunkan Pertamina adapun penurunan harga BBM ini, untuk wilayah Jabodetabek, harga Pertamax Turbo diturunkan dari Rp 12.000 jadi Rp 11.200 per liter.(Liputan6.com/AnggaYuniar)

Prov. Kalimantan Timur

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Kalimantan Utara

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Sulawesi Utara

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Gorontalo

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Sulawesi Tengah

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Sulawesi Tenggara

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Sulawesi Selatan

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250

 

Prov. Sulawesi Barat

Pertamax Turbo: Rp 18.250

Dexlite: Rp 18.150

Pertamina Dex: Rp 19.250. 

Infografis Siap-Siap Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya