Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua pasti ingin anak-anaknya dalam kondisi sehat. Maka dari itu asupan nutrisi menjadi hal penting yang harus dipenuhi untuk tumbuh kembangnya. Meski begitu, nggak melulu anak dalam kondisi sehat.
Dalam beberapa kasus, si Kecil pun mengalami penurunan kondisi kesehatan yang dimulai dengan gejala demam. Apalagi keluhan demam dirasakan di momen seperti sekarang ini, peralihan dari pandemi ke endemi. Anda sebagai orangtua pasti was-was mengenai demam yang dialami si Kecil.
Advertisement
Menurut dr. H. Mohammad Komarudin, Sp. A, demam sebagai keluhan yang paling umum dirasakan anak-anak sebenarnya bukan termasuk penyakit. Melainkan tanda atau gejala penyakit lain yang butuh observasi lebih lanjut karena demam adalah tanda bahwa tubuh sedang melakukan fungsinya melawan infeksi.
Maka dari itu, orangtua disarankan untuk sigap mengukur suhu tubuh anak, saat mengalami demam yang umumnya terjadi di suhu tubuh anak di atas 37,2-38 derajat celcius. Untuk pengukurannya, Anda dapat menggunakan termometer digital yang digunakan di ketiak karena mendekati suhu ideal meski butuh waktu untuk mencapai pengukuran pasti.
Selain itu, Anda sebagai orangtua juga perlu memerhatikan gejala atau perilaku anak ketika demam. Jika demam disertai sakit tenggorokan, lesu, sakit pada perut, atau merasakan sakit ketika buang air kecil, ada baiknya memeriksakannya ke dokter, guna memastikan penyebabnya.
Namun penyebab umum demam yang mungkin dialami anak adalah kelelahan karena lingkungan yang panas atau kurang cairan. Nah, kalau demam terjadi, lantas pertolongan pertama apa yang harus dilakukan orangtua?
1. Berikan Obat Penurun Demam
Ketika anak mengalami demam, pertolongan pertama adalah dengan memberikan obat penurun panas yang relatif aman. Ada dua jenis obat penurun demam, yaitu paracetamol dan ibuprofen, dengan kriterianya masing-masing.
Ya, Anda dapat memberikan tempra syrup, proris, atau termorex plus untuk meredakan demam dan rasa nyeri pasca imunisasi, tumbuh gigi, pilek, atau flu. Namun ada yang harus Anda ketahui sebelum membeli obat tersebut.
Agar lebih efektif, penggunaan paracetamol yang benar, disesuaikan dengan berat badan anak atau disesuaikan dengan usia. Jadi, perhatikan cara dan takaran penggunaannya ya! Dosisnya harus sesuai dengan aturan pakai!
Advertisement
2. Pastikan Dapat Asupan Cairan yang Cukup
Ketika demam, kemungkinan besar anak enggan untuk makan atau minum. Namun Anda harus mendorongnya untuk mengonsumsi cairan.
Itu karena, saat demam, cairan dalam tubuh anak banyak berkurang karena berkeringat, buang air kecil, atau diare. Maka dari itu, anak wajib mendapat cairan yang cukup sesuai kebutuhan harian. Cairan yang diberikan bukan hanya air putih saja, minuman elektrolit yang mengandung ion, jus, atau sup ayam juga dapat menjadi opsi.
3. Berikan Pakaian Senyaman Mungkin
Saat demam, nggak sedikit orangtua yang memanfaatkan selimut tebal untuk menutupi tubuhnya. Namun pastikan juga si Kecil menggunakan pakaian yang nyaman, seperti berbahan katun yang longgar karena lebih mudah menyerap keringat.
Advertisement
4. Kompres dengan Air Hangat
Menurut saran dari American Academy of Pediatrics, pengompresan pada anak dilakukan menggunakan air hangat. Meski efeknya membutuhkan waktu, namun anak nggak akan menggigil saat dikompres seperti saat menggunakan air dingin atau es.
5. Konsumsi Makanan Hangat
Bubur atau sup menjadi pilihan makanan yang dapat diberikan ketika si Kecil demam. Pemberian makanan hangat dapat membantu tubuh agar staminanya terjaga, meski nggak sedang dalam keadaan fit. Pemberian buah yang kaya vitamin C juga direkomendasikan, untuk meningkatkan imunitas tubuh anak dalam melawan bakteri dan virus penyebab demam.
(*)
Baca Juga
Advertisement