Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan kendaraan listrik sebagai angkutan massal kini terus dihadirkan oleh berbagai Pemerintah Provinsi (Pemprov) di berbagai daerah di Indonesia. Namun, mobil listrik yang digunakan, tidak hanya harus efisien dan ramah lingkungan, tapi juga harus nyaman sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat.
Salah satunya, adalah kebutuhan dari Pemerintah Kota Palembang, untuk meningkatkan kualitas pelayanan angkot feeder (New Oplet Musi Emas) bisa dipenuhi oleh DFSK Gelora E yang merupakan satu-satunya kendaraan niaga ringan berteknologi battery electric vehicle (BEV).
Advertisement
Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi mengatakan, DFSK senantiasa menghadirkan solusi mobilitas yang bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh DFSK Gelora E sudah teruji dan mampu diandalkan sebagai transportasi massal di berbagai daerah, termasuk sebagai angkot feeder atau angkutan pengumpan untuk Light Rail Transit (LRT) di Palembang," ungkap Achmad Rofiqi, dalam keterangan resmi, Senin (29/8/2022).
Menurut data yang diumumkan oleh Kementerian Perhubungan, sejak digunakan pada Juni 2022, jumlah penumpang yang menggunakan angkot feeder mencapai 105.709 orang. Jumlah ini menjadi indikasi meningkatnya minat masyarakat di Palembang, yang menggunakan kendaraan umum untuk beraktivitas sehari-hari.
Saat ini angkot feeder LRT melayani dua rute atau koridor, pertama yaitu lintas Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji dengan panjang rute 20,4 Km. Rute kedua yaitu lintas Asrama Haji - Sematang Borang via jalan Noerdin Pandji dengan panjang rute 40.2 Km.
Spesifikasi dan tampilan
Secara keseluruhan, tampilan DFSK Gelora E yang digunakan sebagai angkot feeder LRT memiliki warna merah di sekujur body. Kemudian di bagian samping terdapat gambar Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang, serta sentuhan motif kain songket Sumatera Selatan.
Sementara itu, baterai yang digunakan sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM (berdasarkan metode pengujian New European Driving Cycle(NEDC).
Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20% - 80% hanya membutuhkan waktu 80 menit.
Selain mengusung konsep kendaraan yang ramah lingkungan, DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan.
DFSK Gelora E cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
Advertisement