Liputan6.com, Banyuwangi Kebakaran hutan terjadi kawasan Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Kepulan asap masih terlihat hingga Senin (29/8/2022) sore.
"Kepulan asap itu terlihat beberapa hari ini, nampak terlihat kepulan asap yang cukup tebal. Mungkin itu kebakaran hutan di kawasan gunung. Tapi saya ga tau di gunung mana itu titiknya," ujar Kepala Desa Sidowangi, Muansin Senin (29/8/2022).
Advertisement
Kata Muansin, terlihat jelas ada titik kepulan asap di lereng gunung itu. Dia meyakini bahwa kepulan asap itu bukan gumpalan awan melainkan kepulan asap akibat dari kebakaran hutan di lereng gunung.
"Saya yakin itu bukan gumpalan awan, tapi kepulan asap akibat kebakaran hutan. Itu kayaknya dilereng gunung," tambah Muansin.
Menurut Muansin, kebakaran hutan ini merupakan fenomena tahunan yang terjadi di musim kemarau. Masyarakat Desa Sidowangi sering melihat fenomena kebakaran hutan tersebut.
"Ini fenomena tahunan yang sering terjadi akibat kemarau panjang,. Nampak sekali kepulan asap itu dari desa kami Sidowangi," ujar Muansin.
Plt Kepala BPBD Banyuwangi Ilzam Nujuli mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya kebakaran hutan di kawasan Banyuwangi. Namun tidak menutup kemungkinan itu memang fenomena kebakaran hutan akibat kemarau panjang.
"Saya masih belum mendapatkan laporan terkait kebakaran hutan, tapi kita akan pantau dan update mungkin laporannya belum masuk. Tapi tidak menutup kemungkinan yang dilihat warga itu adalah benar kebakaran hutan mengingat saat ini kemarau panjang," papar Ilzam.
Terpantau 5 Titik Panas
Sementara itu, Badan Metereologi Klimatologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Banyuwangi memantau ada 5 titik panas yang terdeksi sejak tanggal 27 Agustus 2022 ini.
"Sejak 27 Agustus 2022 terpantau 5 titik panas yang terpantau citra satelit. Dan itu di wilayah Wongsorejo arah Situbondo," ujar prekirawan BMKG Banyuwangi Beni Gumintar.
Kata Beni titik panas di pantuan. citra satelit masih berwarna kuning, tapi jika sudah terbakar berwarna merah. Kuning berarti ada suhu yang cukup panas di kawasan itu.
"Di citra satelit berwarna kuning, berarti ada suhu panas di kawasan itu, bisa mengarah ke terbakar. Tapi kalau terbakar akan berwarna merah," papar Beni Gumintar.
Advertisement