Wika Beton Raup Laba Rp 60,73 Miliar pada Semester I 2022

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba pada semester I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Agu 2022, 20:17 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 60,73 miliar. Raihan laba itu naik 59,83 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 37,99 miliar.

Kenaikan laba perseroan sejalan dengan pendapatan usaha yang tumbuh 47,16 persen menjadi Rp 1,85 triliun pada semester I 2022, dibanding semester I 2021 sebesar Rp 1,26 triliun.

Sementara beban pokok tercatat sebesar Rp 1,68 triliun dari Rp 1,18 triliun pada semester I 2021. Meski begitu, laba bruto masih tercatat naik 127,34 persen menjadi Rp 169,72 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 74,65 miliar.

Beban usaha turun dari Rp 59,66 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 48,26 miliar pada semester I 2022. Sehingga laba usaha tercatat sebesar Rp 121, 45 miliar, naik 710,04 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 14,99 miliar.

Bersamaan dengan itu, perseroan mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 4,29 miliar, bagian atas laba entitas asosiasi Rp 778,31 juta, dan laba selisih kurs Rp 80,59 juta.

Sementara beban penurunan nilai keuangan tercatat sebesar Rp 7,68 miliar, bagian atas rugi pada ventura bersama Rp 713,08 juta, beban pajak final Rp 7,74 miliar, beban bunga Rp 28,85 miliar, dan beban lainnya Rp 13,44 miliar.

Dari raihan itu, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 60,3 miliar. Naik 68,59 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 35,76 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar 8,44 triliun, turun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 8,93 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 5,07 triliun dan aset tidak lancar Rp 3,37 triliun.

Liabilitas sampai dengan akhir Juni 2022 tercatat sebesar Rp 4,95 triliun, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 5,48 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 4,47 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 482,42 miliar.

Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2022 naik tipis menjadi Rp 3,49 triliun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 3,45 triliun.

 


Wika Beton Tetapkan Harum Akhmad Jadi Komisaris Utama

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diberitakan sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton mengubah susunan komisaris pada Selasa, 23 Agustus 2022.

RUPSLB Wijaya Karya Beton mengagendakan satu mata acara agenda perubahan pengurus perseroan. Hasil RUPSLB pun memutuskan mengangkat Harum Akhmad Zuhdi sebagai komisaris utama perseroan. Harum menggantikan Mursyid yang pindah tugas sebagai direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama Wika Beton, Harum menjabat sebagai Direktur Operasi II PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sejak 2020.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Operasi II, ia menjabat sebagai General Manager Power & Energi Wijaya Karya pada 2019-2020.

Pria kelahiran Surabaya ini juga pernah menjabat sebagai Deputy General Manager Power Plant & Energi Wijaya Karya pada 2018-2019. Pada 2017-2018, pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November ini menjabat sebagai manager divisi operasi EPC Power Plant & Energi Wijaya Karya.

"Berbekal pengalaman hingga 27 tahun di WIKA dan dua tahun sebagai direktur operasi II WIKA, pengangkatan Harum Akhmad Zuhdi sebagai pengurus baru menumbuhkan optimisme Wika Beton untuk kembali meraih masa kejayaannya seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda tanah air," demikian mengutip keterangan tertulis perseroan.

Dengan demikian susunan dewan komisaris Wika Beton antara lain:

-Komisaris Utama: Harum Akhmad Zuhdi

-Komisaris: R.Permadi Mulajaya

-Komisaris: Harno Trimadi

-Komisaris Independen: Priyo Suprobo

-Komisaris Independen: Dadan Tri Yudianto

Sementara itu, susunan direksi Wika Beton dijabat oleh:

-Direktur Utama: Kuntjara

-Direktur Pemasaran dan Pengembangan: Rija Judaswara

-Direktur Operasi dan SCM: Taufik Dwi Wibowo

-Direktur Keuangan, HC dan Manajemen Risiko: Ahmad Fadli Kartajaya

-Direktur Teknik dan Produksi: Sidiq Purnomo


Tebar Dividen

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan membagikan dividen tunai 20 persen dari laba bersih 2021 sebesar Rp 82,91 miliar. Keputusan pembagian dividen itu telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 18 April 2022.

PT Wijaya Karya Beton Tbk akan membagikan dividen tunai Rp 16,56 miliar kepada pemegang saham. Pembagian dividen itu setara Rp 1,90 per lembar saham. Sisa 80 persen dari laba bersih atau Rp 66,35 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

Pada 2021 merupakan tahun penuh tantangan seiring dengan munculnya varian baru Covid-19 yang membawa dampak signifikan bagi pergerakan ekonomi nasional. Demikian mengutip keterangan tertulis, Selasa, 19 April 2022.

WIKA Beton mencatat omzet kontrak baru Rp5,21 triliun pada 2021.Perseroan membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan membukukan penjualan Rp4,31 triliun pada 2021. Penjualan turun 10,21 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,80 triliun.

Beban pokok pendapatan susut menjadi Rp 4,08 triliun pada 2021, dan periode sama tahun sebelumnya Rp 4,49 triliun.Laba bruto turun 27,17 persen menjadi Rp 225,41 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 309,52 miliar.


Selanjutnya

Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, beban usaha susut menjadi Rp 112,73 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 125,12 miliar.Dengan demikian, laba usaha tercatat Rp 112,68 miliar pada 2021.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut sekitar 35 persen menjadi Rp82,90 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 128,05 miliar.

Laba bersih per saham dasar turun menjadi Rp 9,51 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,69.Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 3,44 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,39 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 5,48 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,11 triliun.

Total aset naik menjadi Rp 8,92 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,50 triliun. Sementara itu, arus kas WIKA Beton dari aktivitas operasi dapat mencatatkan surplus sebesar Rp44,40 miliar. 

Sementara itu, arus kas dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp183,79 miliar dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp336,06 miliar. Dengan demikian, kas bersih akhir tahun 2021 sebesar Rp1,74 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya