Liputan6.com, Palu - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berencana menetapkan status siaga darurat bencana hingga akhir tahun 2022 menyusul cuaca buruk dan peningkatan bencana alam yang terjadi di wilayah provinsi itu.
Baca Juga
Advertisement
Penetapan status siaga darurat bencana itu menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring akan membuat penanganan bencana lebih terfokus dan maksimal. Bahkan, untuk menentukan langkah antisipatif.
Dengan status itu, manajeman mobilisasi bantuan hingga komponen penanganan lainnya bisa tepat dan diharapkan efektif. Sebab, pemerintah daerah yang mengalami bencana nantinya tidak butuh permohonan bantuan ke pemerintah provinsi.
"Status siaga darurat bencana rencananya selama 4 bulan mengingat bencana terus menerus terjadi," Andi Sembiring mengatakan, Senin (29/8/2022).
Kesiagaan bencana itu juga menyusul peringatan waspada curah hujan tinggi yang dikeluarkan BMKG untuk sebagian besar wilayah di Sulawesi Tengah yang berpotensi memicu banjir dan tanah longsor.
Data di BPBD Sulteng menunjukkan periode Januari hingga Agustus tahun 2022 sebanyak 156 bencana yang didominasi banjir, tanah longsor, dan angin kencang terjadi di hampir semua kabupaten di Sulawesi Tengah dengan korban jiwa sebanyak 7 orang.
"Sejak Januari setiap bulannya bencana selalu terjadi. Jadi jika siaga darurat sudah diterbitkan dan terjadi bencana, penanganannya lebih siap dan matang," Andi Sembiring memungkasi.