Liputan6.com, Jakarta Banyak anak muda yang kebingungan ketika mengalami masalah kesehatan mental. Alih-alih mencari pertolongan, tak jarang beberapa di antaranya terjerumus ke jalan yang salah. Ironisnya, tak sedikit yang sampai melukai diri sendiri untuk menutup luka lain.
Berangkat dari hal itu, Lokita Indonesia, brand minuman kekinian karya anak bangsa, menggelar kampanye yang menyoroti kesehatan mental. Melalui kampanye ‘Mental Sehat Itu Penting’ Lokita mengajak seluruh anak muda hingga dewasa untuk bergabung.
Lokita sendiri merupakan bisnis di bidang F&B (minuman) dengan sistem kemitraan. Lokita berdiri sejak Desember 2020 dan memiliki hampir 300 outlet tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam kampanye kesehatan mental tersebut, Lokita bekerjasama dengan tenaga ahli seperti psikolog dan psikiater serta tenaga kesehatan khusus. Event ini bermaksud untuk mewadahi mereka yang butuh ‘jalan keluar’ dari kebuntuan.
“Berawal dari banyaknya DM yang masuk ke IG @Lokita.Indonesia dan mereka bercerita, ada yang pernah mengalami pelecehan seksual, bullying, insecure, tidak percaya diri, hingga merasa dibedakan dalam keluarga. Ironisnya ada yang sampai overthinking dan melukai salah satu di anggota tubuhnya. Ini yang membuat Lokita dan team ingin menyuarakan soal kesehatan mental,” kata Nury Pujiati Asturik Owner Lokita.
Baca Juga
Advertisement
Konsultasi Gratis
Nury mengatakan, mereka yang mempunyai masalah tentang kesehatan mental tersebut kemudian diberi wadah untuk konsultasi dengan yang ahli di bidangnya. Lokita mendatangkan beberapa tokoh dan psikolog untuk tempat mereka sharing secara gratis.
Selain itu, Lokita juga menggelar seminar dengan dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) serta salah satu tokoh psikolog dari Sinergi Purworejo (rumah pelayanan psikolog). Lokita juga menghadirkan influencer dari Purworejo yang pernah mengalami gangguan kesehatan mental.
Praditha Artha Incentia, M.Psi, Psikolog dari Sinergi menuturkan, tidak ada kesehatan tanpa mental yang sehat.
“Jadi ketika bilang kita itu sehat loh, itu tidak hanya soal fisik aja, tapi dari dalam diri kita juga. Mental kita juga harus sehat” ujarnya.
Sesi sharing bersama psikolog tersebut diikuti oleh para peserta yang terdiri dari para remaja hingga ibu-ibu muda pada Sabtu 27 Agustus 2022, bersamaan dengan seminar kesehatan mental.
Advertisement
Launching Produk Baru
Dalam kesempatan yang sama, Lokita juga launching menu baru berisi menu-menu coklat dengan rasa unik. Di mana menu minuman coklat terbaru ini diproduksi sendiri dan diolah dengan racikan RnD khas Lokita.
Cita rasa yang ditonjolkan adalah kepekatan cokelat yang dikombinasi dengan beberapa produk lainnya seperti teh, kopi, buah, dan cheese.
“Ternyata banyak riset yang menyebutkan bahwa coklat itu mampu mengatasi stress, meningkatkan mood yang kemudian mendukung beberapa hal terkait kondisi psikologis, sehingga dapat membantu diri kita untuk merasa bahagia. Yang bisa membangkitkan mental yang baik dan sehat itu, semuanya berasal dari dalam diri kita. Termasuk dengan potensi yang ada pada diri kita sendiri,” kata Itsna Iftayani S.Pd.i, M.A dosen Psikologi UMP.
Menggelar Talkshow
Selain sesi sharing bersama psikolog, Lokita juga menggelar talkshow dengan tema ‘You Matter Start Now’ di Wonogiri. Di semua event ini Lokita berbagi 500 cup minuman coklat varian terbarunya.
Acara ini juga didukung oleh Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi. Ia pun turut menyampaikan harapannya terkait kampanye seputar kesehatan mental untuk masyarakat umum.
“Saya mendukung sekali program dari Lokita. Harapan saya ke depannya Lokita dapat terus berinovasi mengembangkan kampanye-kampanye tentang kesehatan mental seperti ini, yang membawa manfaat untuk seluruh masyarakat umum, khususnya di Kabupaten Purworejo” pungkasnya.
Advertisement
Isu Kesehatan Mental
Belakangan ini isu kesehatan mental terutama di kalangan anak muda semakin menguat. Meski sudah banyak yang aware mengenai kesehatan mental, masih ada juga yang mengenyampingkan dan menganggap kesehatan mental tidak sepenting kesehatan fisik.
Alhasil, kesehatan mental yang seharusnya disembuhkan justru semakin parah karena ketidaktahuannya dan kurangnya rasa peduli terhadap diri sendiri. Belum lagi, lingkungan yang tidak mendukung akan membuat seseorang yang punya permasalahan mental lebih sulit untuk bercerita.
Padahal, menjaga kesehatan mental supaya tetap ‘waras’ ini tak kalah penting dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental bisa memengaruhi aktivitas harian hingga produktivitas seseorang.