Harga Kripto Hari Ini 30 Agustus 2022: Bitcoin Bertahan di Zona Hijau

Harga kripto jajaran teratas beragam dan bitcoin menguat pada perdagangan Selasa pagi, 30 Agustus 2022.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 30 Agu 2022, 06:34 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya masih beragam pada perdagangan Selasa pagi, 30 Agustus 2022. Namun, harga bitcoin dan ethereum berada di zona hijau.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Selasa (30/8/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) menguat 1,28 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 4,99 persen.

Saat ini, harga bitcoin ditransaksikan di posisi USD 20.158,74 atau sekitar Rp 300,17 juta (asumsi kurs Rp 14.891 per dolar AS).

Harga ethereum juga berada di zona hijau. Bahkan dalam 24 jam terakhir, harga ethereum (ETH) bertambah 4,95 persen. Selama sepekan terakhir, harga etheruem turun 3,63 persen. Kini, harga ethereum ditransaksikan di posisi USD 1.534,03 atau sekitar Rp 22,84 juta.

Kemudian, harga binance coin (BNB) masih bertahan di zona hijau. Harga BNB naik 1,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BNB merosot 5,66 persen. Saat ini, harga BNB ditransaksikan di posisi USD 283,74.

Selanjutnya, harga XRP naik tipis 0,07 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga XRP terpangkas 3,27 persen. Kini, harga XRP ditransaksikan di posisi USD 0,3304.

Lalu harga cardano (ADA) naik 2,66 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga ADA melemah 1,9 persen. Saat ini, harga ADA ditransaksikan di posisi USD 0,4473.

Sementara itu, harga solana (SOL) bertambah 2,88 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga solana susut 8,47 persen. Kini, harga solana di posisi USD 32,03.

Harga dogecoin (DOGE) menguat terbatas dalam 24 jam terakhir. Harga dogecoin naik 0,22 persen. Namun, selama sepekan, harga dogecoin melemah 6,46 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,06334.

Di sisi lain, stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDT naik tipis 0,01 persen. Kini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.

Harga USD Coin juga berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDC melemah tipis 0,01 persen.

Selain itu, harga binance USD (BUSD) juga melemah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga binance USD di posisi USD 0,01 persen. Saat ini, harga BUSD ditransaksikan di posisi USD 1,00.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Pasar Kripto Anjlok Lagi, Ini Faktor Pendorong hingga Prospeknya

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Sebelumnya, pergerakan pasar aset kripto pada Senin (29/8/2022) pasrah tak berdaya imbas sinyal kebijakan hawkish The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat untuk menjinakkan inflasi AS yang tinggi dalam empat dekade terakhir. 

10 aset kripto big cap kompak terpantau anjlok, bahkan Bitcoin kini kembali berada di bawah harga USD 19.626 atau sekitar Rp 292,1 juta, balik ke titik terendah yang terjadi pada Juli lalu. 

Kapitalisasi pasar kripto juga berjuang di bawah USD 1 triliun sebagai dampak Bitcoin, dan sebagian besar altcoin gagal menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Faktor Pendorong Melemahnya Kripto

Pada Jumat, 26 Agustus 2022, Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan pihaknya akan terus menempuh kebijakan moneter yang ketat lantaran pertempuran melawan inflasi membutuhkan waktu lama. Sontak, nilai aset kripto pun berguguran, bahkan masih melanjutkan pelemahan pada awal pekan ini.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menyebut, hal tersebut dapat dimaklumi mengingat investor tentu jadi tak selera melakukan aksi akumulasi di pasar aset berisiko, seperti saham dan kripto di tengah ancaman suku bunga tinggi. 

“Kenaikan suku bunga acuan akan mengerek tingkat imbal hasil instrumen berpendapatan tetap. Sehingga, investor pun akan menjauh dari aset kripto, menuju aset-aset yang dinilai aman,” ujar Afid kepada Liputan6.com, Senin, 29 Agustus 2022.

Menurut Afid, kenaikan suku bunga acuan akan mengetatkan suplai uang beredar, sehingga bisa mengurangi likuiditas di pasar kripto. Investor akan cenderung wait and see dalam kondisi ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi saat ini.


Sentimen Negatif Lainnya

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Selain itu, sentimen negatif yang juga sempat memukul market kripto adalah rumor Mt. Gox, platform exchange kripto asal Jepang yang bakal mendistribusikan sekitar 140.000 keping BTC kepada penggunanya pekan ini, sebagai lanjutan dari tindakan ganti rugi pasca peretasan yang terjadi pada 2014 lalu.

“Investor takut pengguna Mt. Gox yang mendapat ganti rugi tersebut akan segera menjual Bitcoin itu ke exchange kripto. Terlebih, jumlah BTC yang didistribusikan pun bernilai besar, sehingga akan membuat nilai BTC akan semakin tertekan," ujar Afid.

Namun, hal ini telah dibantah dan hanya kabar hoaks, Mt. Gox belum akan mentransfer BTC dalam waktu dekat.

Dari Fear and greed index Bitcoin pada Senin (29/8/2022) kembali menyentuh level Extreme Fear (ketakutan ekstrem) pada level 24. Kondisi tersebut merubah sentimen pasar yang sudah membaik menjadi negatif kembali menjelang awal September.

Kemudian untuk pekan ini dan menjelang awal September, market kripto akan mengalami tekanan yang cukup berat.


Analisis Teknikal

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Ada sentimen yang membuat lesu kinerja market kripto disebabkan oleh aksi jual musiman investor menjelang September.

Hal tersebut terjadi lantaran investor mengantisipasi fenomena yang dijuluki "Septembear", yakni peristiwa di mana nilai Bitcoin selalu melemah rata-rata 5,9 persen secara bulanan sepanjang September dalam 10 tahun terakhir. 

Kali ini, ketidakstabilan makro digabungkan dengan tradisi penurunan tersebut memberikan proyeksi suram dari para analis.

Analisis Teknikal

Dari analisis teknikal gerak Bitcoin kini titik support ada di level USD 18.902 yang menjadi tahanan selanjutnya untuk laju penurunan harga. Titik tersebut menjadi level psikologis untuk kembali memulai pembelian kembali Bitcoin secara perlahan.

Major support Bitcoin berada pada level USD 17.614, yang menjadi tahanan terakhir apabila harganya penurunan. Jika titik tersebut dapat ditembus, kemungkinan harga Bitcoin akan membentuk lower low (LL) baru pada level USD 15.549.

Sementara, gerak Ethereum saat ini titik support terdekat ada di level USD 1.386. Jika, level support tersebut tertembus, penurunan lanjutan bisa bergerak ke harga USD 1.275.


Prospek Kripto

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Di sisi lain, melihat harga kripto yang kembali turun, pengamat kripto, Desmond Wira mengatakan kripto tidak layak untuk investasi karena sifatnya yang volatil, mudah dimanipulasi dan rentan kejahatan siber. 

“Dalam pandangan saya, kripto lebih untuk spekulasi, bukan investasi. Untuk ke depannya tergantung pergerakan kripto nantinya jika makin turun, dan menurut saya demikian, kripto akan makin berkurang peminatnya,” ujar Desmond kepada Liputan6.com, Senin (29/8/2022).

Adapun menurut Desmond,  Era euforia kripto sudah selesai. Kebanyakan investor awam sudah kapok dengan kripto. 

“Yang masih meminati kripto tinggal para trader, militan-militan kripto, dan spekulator yang bertahan dengan harapan hanya untuk spekulasi tinggi saja,” pungkas dia. 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya