RI Punya Industri Semikonduktor Seluas 11 Lapangan Bola, Ini Lokasinya

PT Infineon Technologies Batam merupakan sebuah perusahaan industri asal Jerman yang bergerak di bidang semikonduktor.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2022, 11:30 WIB
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso bersama rombongan Kemenko Perekonomian dan sejumlah Pemimpin Redaksi media massa nasional mengunjungi perusahaan semikonduktor pertama di Indonesia yakni PT Infineon Technologies Batam, Minggu (28/8/2022) lalu. (Sumber: ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya mengakselerasi transformasi digital, industri semikonduktor memegang peran esensial dan telah menjadi urat nadi.

Seiring dengan berkembangnya era industri 4.0, kebutuhan chip semikonduktor dunia juga terus bertumbuh dengan demand global yang meningkat sekitar tiga kali lipat dari kebutuhan sebelum pandemi.

Dengan pesatnya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif termasuk kendaraan listrik (electrical vehicle), serta digitalisasi di banyak sektor, juga semakin membuka kesempatan bagi bertumbuhnya industri semikonduktor.

Dalam lanjutan kunjungan kerja di kota Batam, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso bersama rombongan Kemenko Perekonomian dan sejumlah Pemimpin Redaksi media massa nasional mengunjungi perusahaan semikonduktor pertama di Indonesia yakni PT Infineon Technologies Batam, Minggu (28/8/2022) lalu.

PT Infineon Technologies Batam merupakan sebuah perusahaan industri asal Jerman yang bergerak di bidang semikonduktor. Perusahaan yang telah menyerap lebih kurang dari 2.000 tenaga kerja telah beroperasi sejak 6 Maret 1996 dan menjadi world leader dalam solusi semikonduktor yang membuat hidup lebih mudah, lebih aman, dan lebih hijau.

Melalui visi We make life easier, safer, and greener, PT Infineon Technologies Batam mengedepankan solusi untuk manajemen energi yang efisien, mobilitas cerdas, dan komunikasi yang aman dan lancar, serta menghubungkan dunia nyata dan dunia digital.

Berdiri di atas lahan area seluas 83.000 m2 yang setara dengan 11 lapangan bola, PT Infineon Technologies Batam terletak di kawasan Batamindo Industrial Park, Batam, dan merupakan bagian dari segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia-Singapura-Malaysia.

 


Ekspansi

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso bersama rombongan Kemenko Perekonomian dan sejumlah Pemimpin Redaksi media massa nasional mengunjungi perusahaan semikonduktor pertama di Indonesia yakni PT Infineon Technologies Batam, Minggu (28/8/2022) lalu. (Sumber: ekon.go.id)

Pada April 2022 lalu, PT Infineon Technologies Batam melakukan ekspansi area produksi dengan pembelian real estate dari PT Unisem di Kawasan Industri Batamindo Industrial Park.

Ekspansi ini dilatarbelakangi pemenuhan gap kebutuhan Integrated Circuit (IC), mengingat sejak boundaries di beberapa negara dibuka pasca pandemi Covid-19, terjadi lonjakan permintaan IC yang cukup besar, yang semula 10 juta IC/minggu menjadi 20 juta IC/minggu.

Ekspansi yang menggandakan kapasitas area produksi ini merupakan bagian dari strategi investasi jangka panjang Infineon Technologies AG dengan angka investasi berkisar 2,4 miliar Euro untuk tahun fiskal 2022.

Sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industry 4.0, PT Infineon Technologies Batam akan menjadi role model bagi pelaku industri di sektor tersebut, serta menjadi mitra dialog Pemerintah dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia.

Pemerintah terus berupaya memfasilitasi dan memberikan kemudahan bagi para investor untuk meningkatkan investasi di bidang industri berteknologi tinggi dan membuka peluang dalam mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia. Dengan demikian, industri semikonduktor diharapkan dapat ikut berperan dalam rantai pasok chip global serta memiliki kontribusi penting bagi perekonomian nasional.


Jerman Buka Peluang Bangun Pabrik Semikonduktor di Indonesia

Industri semikonduktor merupakan urat nadi yang memegang peran esensial dalam percepatan transformasi digital

Kelangkaan chip semikonduktor masih menjadi masalah bagi industri di Tanah Air, termasuk otomotif. Bahkan, untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia melihat sebuah peluang investasi yang strategis, dan harus mendapatkan kesempatan tersebut.

Kementerian Perindustrian mengemukakan, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika dan dapat memacu tumbuhnya industri chip semikonduktor.

Langkah ini, diyakini akan memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.

"Selain itu, adanya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif khususnya kendaraan listrik (electrical vehicle/EV), serta digitalisasi di banyak sektor, juga semakin membuka kesempatan bagi industri semikonduktor," papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam siaran pers, ditulis Jumat (24/6/2022).

Agus optimistis, pengembangan industri semikonduktor di Tanah Air dapat diakselerasi, misalnya dengan bergabung ke dalam ekosistem industri semikonduktor dunia dan memasuki rantai pasok chip global.

“Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan negara pemain chip global, salah satunya adalah Jerman,” ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya