Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cerna Pidato Ketua The Fed

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa, 30 Agustus 2022 meski wall street tertekan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 30 Agu 2022, 09:18 WIB
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada Selasa (30/8/2022) setelah koreksi tajam pada awal pekan ini menyusul pidato hawkish Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell di Jackson Hole.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,87 persen dan indeks Topix naik 1 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,3 persen dan Kosdaq meningkat 0,85 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 bertambah 0,45 persen. Indeks Hong Kong Hang Seng turun 1,52 persen. Indeks Hang Seng teknologi melemah 2,3 persen. Sementara itu, bursa saham Asia bervariasi. Indeks Shanghai menguat. Indeks Shenzhen susut 0,24 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,37 persen.

Semalam di Amerika Serikat, indeks S&P 500 turun 0,67 persen menjadi 4.030,61, dan indeks Nasdaq Composite turun 1,02 persen menjadi 12.017,67.

Indeks Dow Industrial Average turun 184,41 poin, atau 0,57 persen, menjadi 32.098,99. Dow turun lebih dari 300 poin di awal sesi dan sempat naik pada satu titik. Kontrak berjangka AS naik tipis setelah penurunan kedua berturut-turut dalam rata-rata utama.

"Tampaknya investor masih mencerna konsekuensi dari pidato hawkish Ketua Fed (Powell) di mana dia tidak hanya membantah gagasan poros dovish tetapi menekankan perlunya suku bunga naik lebih tinggi dan tetap membatasi untuk membawa inflasi turun,” Ahli strategi di National Australia Bank,Rodrigo Catril, menulis dalam catatan, dikutip dari CNBC, Selasa (30/8/2022).

 


Gerak Saham di Bursa Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Saham Honda Motor dan LG Energy Solution naik pada pembukaan setelah pengumuman bahwa kedua perusahaan berencana untuk membangun pabrik baterai senilai USD 4,4 miliar atau Rp 65,51 triliun di AS.

Saham Honda Motors diperdagangkan 1,7 persen lebih tinggi di Tokyo dan LG Energy Solution naik 3,4 persen di Seoul pada sesi pagi, Selasa.

Sejumlah perusahaan, termasuk Panasonic dan Stellantis, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk berinvestasi dalam produksi sel baterai Amerika untuk kendaraan listrik. Fasilitas ini akan mulai memproduksi secara massal sel baterai lithium-ion canggih pada akhir 2025.

Menurut CEO firma riset investasi New Construct, David Trainer mengatakan, saham yang membakar uang tunai akan segera terpukul. "Itu karena suku bunga akan semakin tinggi, yang berarti likuiditas akan mulai mengering," ujar dia.

Dia memberi tahu investor untuk menghindari saham zombie dan mengidentifikasi taruhan yang lebih kuat. Setelah jatuh pada sebagian besar Juli dan Agustus, harga minyak mulai kembali bangkit.

Harga minyak naik lebih dari 4 persen pada Senin, dan berjangka untuk minyak mentah acuan West Texas Intermediate AS sekarang diperdagangkan di atas USDb96 per barel lagi.

Volatilitas harga minyak mencerminkan ketidakpastian tentang pasokan, dengan invasi Rusia ke Ukraina yang sedang berlangsung dan OPEC+ mempertimbangkan pengurangan produksi, dan permintaan, dengan meningkatnya kekhawatiran tentang resesi global.

Harga minyak yang lebih rendah juga merupakan alasan utama untuk pembacaan inflasi yang lebih dingin untuk AS dalam beberapa pekan terakhir.


Penutupan Bursa Saham Asia pada 29 Agustus 2022

Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik juga melemah pada perdagangan Senin, 29 Agustus 2022. Hal ini seiring pasar respons pidato ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell di Jackson Hole pada Jumat, 26 Agustus 2022.

Ia memperingatkan, kenaikan suku bunga akan sebabkan “kesakitan” ekonomi Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan suku bunga lebih tinggi akan bertahan untuk beberapa waktu.

Indeks Nikkei 225  tergelincir 2,66 persen ke posisi 27.878,96. Indeks Topix susut 1,79 persen ke posisi 1.944,10. Indeks Kospi Korea Selatan turun 2,18 persen ke posisi 2.426,89. Indeks Kosdaq melemah 2,81 persen ke posisi 779,89.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 1,95 persen ke posisi 6.965,50. Indeks Shanghai naik 0,14 persen ke posisi 3.240,73. Indeks Shenzhen susut 0,34 persen ke posisi 12.018,16.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,76 persen. Indeks Hang Seng teknologi terpangkas 1,36 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,9 persen. Sementara Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 138,68 per dolar AS.


Penutupan Wall Street pada 29 Agustus 2022

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Senin, 29 Agustus 2022. Koreksi wall street ini terjadi seiring pelaku pasar berjuang untuk mendapatkan kembali pijakan dari aksi jual minggu sebelumnya di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan kebijakan moneter AS yang lebih ketat.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 184,41 poin atau 0,57 persen menjadi 32.098,99. Indeks S&P 500 tergelincir 0,67 persen menjadi 4.030,61. Indeks Nasdaq susut 1,02 persen menjadi 12.017,67.

Selama perdagangan awal pekan ini, indeks Dow Jones sempat berubah positif setelah anjlok lebih dari 300 poin pada hari sebelumnya. Sektor saham teknologi membukukan kinerja terburuk di sektor S&P 500 seiring suku bunga naik. Di sisi lain, sektor saham energi dan utilitas membukukan keuntungan.

Saham 3M dan Salesforce mencatat penghambat terbesar dalam 30 saham di indeks Dow Jones. Di sisi lain, saham Walmart dan Chevron membukukan kenaikan hampir 1 persen.

Pergerakan saham pada awal pekan ini juga di tengah imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor dua tahun yang mencapai level tertinggi baru dalam 15 tahun karena kekhawatiran kenaikan suku bunga tetap ada.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya