Wika Beton Raup Kontrak Baru Rp 3,81 Triliun hingga Juli 2022

Proyek-proyek besar yang sumbang perolehan kontrak baru Wika Beton didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 68,01 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2022, 11:51 WIB
Pabrik produk beton Pasuruan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton (Foto: PT Wijaya Karya Beton Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton meraih omzet kontrak baru Rp 3,81 triliun hingga Juli 2022. Kontrak baru tersebut naik 35,24 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,81 triliun.

Proyek-proyek besar yang sumbang perolehan kontrak baru Wika Beton didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 68,01 persen. Disusul sektor properti sebesar 15,65 persen, selanjutnya proyek di sektor energi sebesar 10,66 persen, dan lainnya berasal dari sektor pertambangan dan industri masing-masing sumbang 3,23 persen dan 2,45 persen.

Mengutip keterangan tertulis perseroan, proyek itu antara lain Ancol Timur-Pluit Toll Road, Manyar Smelter Project, Coastal Area Kota Balikpapan, Jalan Tol Indrapura Kisaran, Lotte Line Project Cilegon.

Selain itu, peningkatan kapasitas jalan tol Cikampek KM 50-KM 67, Semarang-Demak Toll Road, Makassar New Port Access Toll Road dan sejumlah proyek lainnya.

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 60,73 miliar. Raihan laba itu naik 59,83 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 37,99 miliar.

Kenaikan laba perseroan sejalan dengan pendapatan usaha yang tumbuh 47,16 persen menjadi Rp 1,85 triliun pada semester I 2022, dibanding semester I 2021 sebesar Rp 1,26 triliun.

 

 

 


Kinerja Keuangan Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sementara beban pokok tercatat sebesar Rp 1,68 triliun dari Rp 1,18 triliun pada semester I 2021. Meski begitu, laba bruto masih tercatat naik 127,34 persen menjadi Rp 169,72 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 74,65 miliar.

Beban usaha turun dari Rp 59,66 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 48,26 miliar pada semester I 2022. Sehingga laba usaha tercatat sebesar Rp 121, 45 miliar, naik 710,04 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 14,99 miliar.

Bersamaan dengan itu, perseroan mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 4,29 miliar, bagian atas laba entitas asosiasi Rp 778,31 juta, dan laba selisih kurs Rp 80,59 juta.

Sementara beban penurunan nilai keuangan tercatat sebesar Rp 7,68 miliar, bagian atas rugi pada ventura bersama Rp 713,08 juta, beban pajak final Rp 7,74 miliar, beban bunga Rp 28,85 miliar, dan beban lainnya Rp 13,44 miliar.

Dari raihan itu, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 60,3 miliar. Naik 68,59 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 35,76 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar 8,44 triliun, turun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 8,93 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 5,07 triliun dan aset tidak lancar Rp 3,37 triliun.

Liabilitas sampai dengan akhir Juni 2022 tercatat sebesar Rp 4,95 triliun, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 5,48 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 4,47 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 482,42 miliar.

Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2022 naik tipis menjadi Rp 3,49 triliun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 3,45 triliun.


Perubahan Pengurus

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton mengubah susunan komisaris pada Selasa, 23 Agustus 2022.

RUPSLB Wijaya Karya Beton mengagendakan satu mata acara agenda perubahan pengurus perseroan. Hasil RUPSLB pun memutuskan mengangkat Harum Akhmad Zuhdi sebagai komisaris utama perseroan. Harum menggantikan Mursyid yang pindah tugas sebagai direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama Wika Beton, Harum menjabat sebagai Direktur Operasi II PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sejak 2020.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Operasi II, ia menjabat sebagai General Manager Power & Energi Wijaya Karya pada 2019-2020.

Pria kelahiran Surabaya ini juga pernah menjabat sebagai Deputy General Manager Power Plant & Energi Wijaya Karya pada 2018-2019. Pada 2017-2018, pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November ini menjabat sebagai manager divisi operasi EPC Power Plant & Energi Wijaya Karya.

 

 


Selanjutnya

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

"Berbekal pengalaman hingga 27 tahun di WIKA dan dua tahun sebagai direktur operasi II WIKA, pengangkatan Harum Akhmad Zuhdi sebagai pengurus baru menumbuhkan optimisme Wika Beton untuk kembali meraih masa kejayaannya seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda tanah air," demikian mengutip keterangan tertulis perseroan.

Dengan demikian susunan dewan komisaris Wika Beton antara lain:

-Komisaris Utama: Harum Akhmad Zuhdi

-Komisaris: R.Permadi Mulajaya

-Komisaris: Harno Trimadi

-Komisaris Independen: Priyo Suprobo

-Komisaris Independen: Dadan Tri Yudianto

Sementara itu, susunan direksi Wika Beton dijabat oleh:

-Direktur Utama: Kuntjara

-Direktur Pemasaran dan Pengembangan: Rija Judaswara

-Direktur Operasi dan SCM: Taufik Dwi Wibowo

-Direktur Keuangan, HC dan Manajemen Risiko: Ahmad Fadli Kartajaya

-Direktur Teknik dan Produksi: Sidiq Purnomo

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya