Liputan6.com, Yogyakarta - Tak bisa dipungkiri keberadaan uang begitu penting dalam kehidupan manusia. Hingga saat ini, uang masih menjadi alat tukar utama untuk bertransaksi.
Keberadaan uang sebagai alat pembayaran yang sah ternyata memiliki sejarahnya tersendiri. Simak sejarah uang dan transformasinya hingga berada di titik super canggih seperti saat ini:
1. Masa sebelum sistem barter
Baca Juga
Advertisement
Sejarah uang sebagai alat tukar tidak bisa dilepaskan dari sistem barter. Namun, sebelum sistem barter berlaku, manusia masih memenuhi kebutuhannya sendiri dan bergantung pada alam.
Pada masa ini, manusia masih belum menjadi makhluk sosial sehingga tidak membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Semua kebutuhan manusia dipenuhi sendiri karena saat itu manusia berperan sebagai produsen sekaligus konsumen.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Barter
2. Masa sistem barter
Seiring berjalannya waktu, manusia akhirnya menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Mereka menyadari bahwa barang-barang yang mereka produksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Mereka pun berinteraksi satu sama lain untuk saling bertukar, baik barang dengan barang maupun barang dengan jasa. Pertukaran barang dan jasa antar manusia ini dikenal dengan istilah barter.
Sebagai contoh, seseorang bisa menukarkan sekantung telur dengan sekantung beras. Sistem barter lambat laun menemui kendalanya ketika kedua orang yang melakukan pertukaran tidak sepakat dengan nilai pertukarannya.
3. Masa terciptanya uang barang
Karena sistem barter menuai banyak kendala dalam penerapannya. Akhirnya, pada masa itu manusia mulai menerapkan barang dasar yang hampir semua orang miliki sebagai standar pembayaran.
Barang dasar yang dimaksud, di antaranya garam, teh, tembakau, dan biji-bijian. Namun, seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 9000 hingga 6000 SM, uang komoditas tidak lagi dalam bentuk benda-benda kecil, melainkan berubah menjadi hewan ternak.
Lalu, saat budaya pertanian muncul, uang komoditas mulai bergeser lagi dalam bentuk produk pertanian, seperti gandum, sayuran, dan tumbuhan lain. Pada 1200 SM, uang primitif mulai digunakan.
Uang primitif berasal dari cangkang kerang atau hewan moluska lainnya. Orang-orang menggunakannya sebagai alat pembayaran bernama 'cowrie' yang berasal dari Kepulauan Maladewa di Samudera Hindia.
Cowrie menjadi barang berharga sejak awal peradaban China dan India yang kemudian dibawa di sepanjang rute perdagangan ke Afrika. Orang Eropa kemudian menamainya 'wampum' sebagai mata uang di pasar.
Jenis uang barang berbeda-beda di setiap belahan dunia, menyesuaikan perkembangan peradaban masing-masing.
Advertisement
Logam dan Kertas
4. Masa dimulainya uang logam dan kertas
Secara umum, uang adalah benda yang disepakati masyarakat sebagai alat tukar dalam aktivitas ekonomi. Kehadiran uang memudahkan transaksi jual beli barang dan jasa karena dianggap lebih efektif dan efisien.
Nilai uang juga berkembang, dari yang awalnya hanya sebagai alat tukar menjadi alat ukur pendorong transaksi. Berdasarkan sejarah, keberadaan uang pertama kali dicetuskan oleh Bangsa Lydia yang hidup di wilayah Turki pada abad ke-6 SM.
Uang tersebut terbuat dari campuran emas dan perak yang berbentuk seperti kacang polong. Perbandingan kandungan emas dan perak di dalam uang tersebut adalah 75:25 yang akhirnya dijadikan standar.
Mereka menamai uang tersebut 'elektrum'. Selanjutnya, uang logam pertama kali diciptakan pada tahun 560-546 SM oleh Croseus di Yunani.
Dalam sejarah uang, bangsa Yunani dikenal sebagai penemu uang logam pertama. Bangsa Yunani mencetak berbagai jenis uang logam yang nilainya mereka tentukan berdasarkan bahan pembuatnya.
Pada abad 1M, keterbatasan bahan baku uang logam menjadikan orang Tiongkok mencetuskan ide untuk membuat uang kertas. Jika merujuk pada sejarah, pembuatan uang kertas sebenarnya sudah mulai dilakukan sebelum masa Dinasti Tang, tetapi gagal karena sulit menemukan bahan kertas yang tahan lama.
Barulah saat Dinasti Tang berkuasa, seseorang bernama Ts’ai Lun berhasil menciptakan kertas dari kulit kayu murbei.
5. Perkembangan sejarah uang kertas di dunia
Sejak kesuksesan penciptaan uang kertas pada masa Dinasti Tang, peradaban terus berkembang dan mulailah terbentuk negara-negara. Keberadaan negara menjadikan aktivitas ekonomi dalam suatu negara membutuhkan mata uang sebagai alat transaksi yang sah.
Setelah suatu negara menetapkan mata uang yang sah, mereka akan mengumumkan kepada seluruh dunia.
Digital
6. Uang di masa kini: e-wallet hingga koin digital
Sejarah uang telah berkembang sangat pesat hingga saat ini. Setiap negara kini sudah memiliki mata uang yang sah.
Pada tahun 1946, kartu kredit dan debit diperkenalkan sebagai alat transaksi nontunai yang masih kita gunakan hingga sekarang. Suatu hal yang menjadi pembeda adalah keberadaan teknologi canggih dengan kehadiran dompet digital (e-wallet) dan QRIS (kode QR Standar Indonesia).
Dompet digital tersebut dianggap sebagai pilihan tambahan untuk transaksi nontunai. Keberadaan e-wallet dan QRIS semakin mempermudah kehidupan manusia karena dianggap lebih praktis.
Selain itu, transaksi belanja online jadi lebih mudah dengan adanya e-wallet. Teknologi tidak pernah berhenti untuk berkembang, sejarah uang kembali diperpanjang dengan kehadiran cryptocurrency atau mata uang digital.
Kini, kamu bisa bertransaksi secara online dengan menggunakan mata uang digital, seperti bitcoin (BTC), ethereum (ETH), tezos (XTZ), dan masih banyak lagi.
Penulis: Resla Aknaita Chak
Advertisement