Liputan6.com, Gotska Sandon - Kebakaran melanda kapal feri Swedia.
Operasi penyelamatan sekitar 300 orang dari kapal feri Swedia Stena Scandica berlangsung pada Senin 29 Agustus 2022 malam, setelah kobaran api menyala di atas kapal.
Namun, operasi itu terhambat oleh cuaca buruk di Laut Baltik, seperti dikutip dari laman Xinhua, Selasa (30/8/2022).
Tidak seorang pun di Stena Scandica terluka dalam insiden kebakaran ketika kapal itu berada di sekitar Gotska Sandon -- sebuah pulau di utara Gotland.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa kapal dan helikopter datang di tempat kejadian, dan api berhasil dipadamkan, tetapi sistem kelistrikan kapal rusak.
Tanpa listrik, awak tidak bisa berlabuh, dan Stena Scandica dibiarkan terombang ambing dalam angin antara 15 dan 20 meter per detik, demikian laporan dari Televisi Swedia melaporkan.
"Kala itu angin kencang dan cuacanya sangat tidak mendukung," kata Johan Wahlstrom dari Administrasi Maritim Swedia kepada Televisi Swedia.
Sebuah kapal ditunda dikirim dari pelabuhan Nynashamn, selatan Stockholm, lantaran digunakan untuk menarik kapal ke pelabuhan.
Tak lama setelah itu, keputusan diambil untuk mengevakuasi penumpang yang berada di dalam kapal.
Karena gelombang laut yang ganas, penumpang dan awak kemungkinan akan diselamatkan dengan helikopter dan dibawa ke kapal penumpang lain.
Kebakaran Feri di Perairan Filipina
Kebakaran melanda sebuah feri dan memaksa penumpang melompat ke laut, kata penjaga pantai dan saksi mata di Filipina. Sedikitnya tujuh orang tewas dan puluhan orang diselamatkan.
Mengutip AFP, Senin (23/5/2022), kebakaran kapal terjadi di Mercraft 2 sekitar pukul 06.30 pagi (22.30 GMT Minggu) saat membawa 134 penumpang dan awak dari Pulau Polillo ke Real di Provinsi Quezon di pulau utama Luzon.
"Tujuh orang tewas dan 120 telah diselamatkan sejauh ini," kata juru bicara Penjaga Pantai Filipina Komodor Armando Balilo.
Tujuh orang lainnya hilang dan operasi pencarian sedang berlangsung.
Kapal jenis feri itu dilaporkan berkapasitas 186 orang.
Asap hitam tebal mengepul dari kapal saat api melahap seluruh kapal, menurut foto-foto yang dibagikan oleh penjaga pantai.
Orang-orang dengan pelampung berada di dalam air. Beberapa diselamatkan oleh feri lain atau naik ke perahu karet.
"Api tampaknya berasal dari ruang mesin," kata Balilo.
"Kami berhasil menyelamatkan 40 orang. Kami memiliki dua korban jiwa," kata Kapten Brunette Azagra, yang kapal penumpangnya berada 500 meter dari Mercraft saat kebakaran terjadi.
"Mereka beruntung karena kami juga datang dari Polillo. Mereka menyusul kami, tapi kami sudah dekat," kata Azagra kepada stasiun radio lokal, menggambarkan kondisi laut sebagai "cukup baik".
Setidaknya 23 orang terluka, menurut penjaga pantai.
Kapal itu sekitar tujuh kilometer jauhnya (empat mil) dari pelabuhan, kata petugas bencana kota Real Ricky Poblete.
Advertisement
Tujuh Korban Tenggelam Tewas
Berbicara dari rumah sakit tempat yang terluka dirawat, Poblete mengatakan tujuh orang tewas akibat tenggelam dalam kecelakaan kapal tersebut.
Foto-foto yang diposting di halaman Facebook penjaga pantai menunjukkan seorang yang selamat berbaring di atas tandu yang dibawa dari feri.
Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.000 pulau, kerap diganggu oleh transportasi laut yang buruk, dengan pengaturan kapal yang buruk dan rentan terhadap kepadatan dan kecelakaan.
"Mercraft telah ditarik ke pantai," kata Balilo.
11 Orang Hilang dalam Kebakaran Kapal Feri di Yunani
Sebelas orang hilang dalam kebakaran kapal feri di dekat Pulau Corfu di Yunani pada Jumat 18 Februari 2022, kata pihak berwenang.
Kapal penyelamat bergegas mengevakuasi 290 orang di atas kapal Euroferry Olympia, termasuk dua pengemudi truk yang terperangkap di dalam palka, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (19/2/2022).
Feri itu telah meninggalkan Igoumenitsa di Yunani menuju pelabuhan Brindisi di Italia ketika kebakaran terjadi di dek mobil.
Kapten mengatakan kepada semua orang untuk pergi saat feri dilahap api dan mulai mengepul gumpalan asap tebal.
Penjaga pantai Yunani mengatakan 239 penumpang dan 51 awak berada di feri, yang dimiliki oleh perusahaan Italia Grimaldi Lines.
Sebagian besar penumpang adalah warga negara Italia, menurut gubernur kepulauan Ionia Rodi Kratsa-Tsagaropoulou, sementara krunya adalah orang Yunani dan Italia.
Para pejabat Italia mengatakan 277 dari mereka yang berada di kapal dibawa ke tempat yang aman dan 10 dari mereka dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan dan cedera ringan.
Beberapa jam kemudian, tim penyelamat berhasil mencapai dua orang yang terdampar di palka dan menerbangkan mereka dari kapal.
Tidak ada kabar tentang 11 orang yang hilang, tetapi sepanjang hari para pejabat telah mencoba untuk mengkonfirmasi berapa banyak orang yang dapat meninggalkan feri ketika perintah untuk meninggalkan kapal diberikan.
Advertisement