Adhi Commuter Properti Kantongi Prapenjualan Hunian TOD Rp 117 Miliar Melalui IPEX 2022

Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti, Indra Syahruzza menilai, masyarakat saat ini mulai memahami memiliki hunian yang dekat dengan transportasi massal.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Agu 2022, 16:01 WIB
Sebuah maket plan yang mengusung konsep Transit Oriented Development digelar pada pameran properti LRT City Expo di Jakarta, Sabtu (21/7). Anak usaha dari PT Adhi Karya, Adhi Commuter Properti  menargetkan penjualan pemasaran Rp 19 miliar. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADHI) menciptakan lonjakan penjualan pada gelaran IPEX yang berlangsung pada 13-21 Agustus 2022 lalu di Jakarta Convention Center. Pada gelaran tersebut, ADCP berhasil mencatatkan kontrak marketing sales atau prapenjualan hunian Transit Oriented Development (TOD) sebesar Rp 117 miliar.

Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti, Indra Syahruzza menilai, masyarakat saat ini mulai memahami memiliki hunian yang dekat dengan transportasi massal dalam hal ini Light Rapid Transit (LRT) akan memberikan kemudahan mobilitas terutama masyarakat dengan produktivitas tinggi. Hal itulah salah satu yang ditengarai menjadi faktor pendorong minat masyarakat.

"Pencapaian ini juga menggambarkan pergeseran market demand ke hunian yang terintegrasi dengan transportasi massal ” ungkap kata Direktur Pemasaran PT Adhi Commuter Properti, Indra Syahruzza dalam keterangan resmi, Selasa (30/8/2022).

Raihan dalam IPEX 2022 ini juga menambah optimisme perseroan terhadap pencapaian marketing sales pada 2022.

Sebagai gambaran, pada semester I 2022 ADCP berhasil mencatatkan kenaikan marketing sales sebesar 47 persen yoy, ditambah terjualnya 166 unit pada IPEX dengan tiga proyek penopang tertinggi dalam perolehan kontrak meliputi LRT City Bekasi - Eastern Green sebesar 17 persen, diikuti LRT City Bekasi - Green Avenue sebesar 16 persen, dan LRT City Ciracas sebesar 13 persen.

“Kami optimistis dengan pencapaian marketing sales sampai akhir tahun 2022, hunian TOD ADCP ke depan semakin diminati masyarakat,” ungkap Indra

 

 

 


Portofolio

PT Adhi Commuter Properti (ADCP) konsiten dalam mengembangkan kawasan dengan pendekatan berbasis Transit Oriented Development (TOD)

ADCP memiliki portofolio kuat dari proyek TOD baik eksisting maupun baru yang terletak di Jabodetabek. Sampai saat ini Perseroan telah membangun 12 proyek dengan total luas lahan 144 Ha dan total 17.896 unit.

Adapun proyek-proyek properti Perseroan terletak di simpul- simpul transportasi massal,yaitu LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City Sentul, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, Cisauk Point- Member of LRT City, Grand Central Bogor- Member of LRT City, Oase Park- Member of LRT City, Adhi City Sentul, serta LRT City Cibubur.

Tahun ini, pengembangan untuk ke 12 proyek akan terus diakselerasi dan ADCP akan berfokus terhadap percepatan penyelesaian pembangunan project di Bekasi, Sentul dan Tangerang.

Selain itu untuk mengembangkan bisnis recurring income dalam waktu dekat ADCP akan menghadirkan GranDhika Property Services (GPS), ini merupakan sebuah layanan jasa pengelolaan sewa hunian yang ditujukan untuk konsumen LRT City yang ingin menjadikan hunian sebagai investasi untuk disewakan dengan kerjasama yang mudah dan sharing profit yang menguntungkan bagi konsumen.


Kinerja Semester I 2022

PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) mengembangkan TOD Bhumi Svarga di Sentul City

Sebelumnya, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) membukukan kinerja positif sepanjang semester pertama 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan laba bersih dan pendapatan.

PT Adhi Commuter Properti Tbk mencatat laba bersih Rp 37,6 miliar pada semester I 2022.  Laba bersih itu tumbuh 10,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 33,93 miliar.

Laba bersih  dikontribusikan dari pendapatan usaha yang meningkat sebesar 53 persen secara  tahunan, menjadi Rp 308 miliar dari periode yang sama  tahun lalu sebesar Rp 201 miliar.

Beban pokok pendapatan naik 59,9 persen menjadi Rp 240,26 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 150,21 miliar. Laba kotor naik 33,28 persen dari Rp 50,80 miliar pada semester I 2021 menjadi Rp 67,71 miliar pada semester I 2022.

Beban usaha bertambah 116,7 persen menjadi Rp 24,25 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,19 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar perseroan tercatat Rp 1,69 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,7.

Total ekuitas tercatat naik menjadi Rp 2,39 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,1 triliun. Total liabilitas perseroan tercatat Rp 3,82 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,87 triliun.

Perseroan catat aset naik menjadi Rp 6,21 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,97 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 245,73 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 60,53 miliar. 


Kontribusi Perseroan

Adhi City Sentul dikembangkan dengan matang sejak awal hingga pengembangannya kini semakin besar jadi proyek berskala kota.

"Pencapaian kinerja keuangan ADCP yang tercermin dari laporan keuangan perseroan didukung dari berbagai project yang telah diserahterimakan pada  semester I 2022. Salah satunya Adhi City Sentul yang merupakan  pengembangan kawasan seluas 120 hektar dengan konsep township  development,” tulis manajemen ADCP, dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/8/2022)

Selain itu peningkatan laba bersih Perseroan didukung juga dari  salah satu sumber recurring income ADCP yaitu Hotel GranDhika Indonesia  sebesar 35 persen dari Rp 31 miliar menjadi Rp 42 miliar secara tahunan. 

Sepanjang semester I 2022, Perseroan juga mengalami kenaikan prapenjualan atau marketing sales yang naik sebesar 47 persen secara tahunan menjadi Rp 634 miliar  pada Juni 2022 dari Rp 433 miliar. 

Sementara itu, tiga proyek penopang pertumbuhan  penjualan yakni Adhi City Sentul sebesar 17,23 persen. LRT City Bekasi - Green  Avenue 8,02 persen, dan LRT City Jatibening 8,02 persen. 

Pada tahun ini, Perseroan menargetkan penyelesaian proyek LRT City lainnya  dan pengembangan komersial area di sepanjang koridor stasiun LRT guna  menangkap peluang market dari operasional LRT yang dapat menjadikan  Kawasan TOD bukan hanya sebagai penunjang transportasi massal melainkan  juga sebagai sebuah destinasi baru bagi masyarakat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya