KNKT Ingatkan Jangan Berkendara Saat Kondisi Fisik Tidak Fit

Pengemudi diharapkan sadar akan kondisi diri agar perjalanan tersebut menjadi lebih aman dan nyaman. Senior Investigasi KNKT, Ahmad Wildan, menjelaskan sebagian besar kecelakaan memang disebabkan oleh kondisi fisik pengendara yang tidak fit.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 30 Agu 2022, 19:06 WIB
Ilustrasi kecelakaan truk di Jember (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya kecelakaan kendaraan niaga yang belakangan terjadi, memang disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari human error, kondisi mobil yang tidak prima, serta pengendalian diri yang kurang dipahami oleh para pengemudi.

Pengemudi diharapkan sadar akan kondisi diri agar perjalanan tersebut menjadi lebih aman dan nyaman.

Senior Investigasi KNKT, Ahmad Wildan, menjelaskan sebagian besar kecelakaan memang disebabkan oleh kondisi fisik pengendara yang tidak fit.

Seperti contohnya, kecelakaan yang terjadi di Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam insiden tersebut, ia menemukan kondisi sopir tidak dalam keadaan sehat serta telah mengonsumsi obat flu yang berdampak pada kondisi fisik pengemudi.

"Resiko pada diri sendiri. Ini harus dipahami, apakah saya sakit, saya mengantuk, saya lelah. Seperti kecelakaan truk di Rajapolah, Tasikmalaya, itu terjadi karena apa? Drivernya lagi sakit. Dia minum obat flu, baru satu jam setelah itu, dia sudah setengah tidur," jelas Ahmad Wildan, di Tangerang, beberapa waktu lalu.

Sama seperti kejadian di Rajapolah tersebut. Kejadian di Tol Pemalang beberapa waktu lalu juga disebabkan oleh kondisi fisik pengemudi yang tidak fit. Namun, driver ini lebih dulu mengonsumsi obat sakit kepala yang membuatnya tidak mumpuni untuk mengemudikan kendaraan tersebut.

"Kecelakaan di Tol Pemalang, Jawa Tengah, yang meninggal 8 orang. Saya tanya ke pengemudinya, kenapa kok tiba-tiba ke kanan? Padahal di depan itu atau kondisi jalan juga tengah kosong. Begitu di jawab pengemudi, dia bilang lagi tidur," beber Wildan.

Setelah diselidiki pascakejadian tersebut, ia menemukan pengemudi tersebut menenggak obat sakit kepala sebanyak tiga butir sehingga menyebabkan kondisinya semakin tidak fit.


Daihatsu GranMax Terbaru Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp156,5 Juta

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) resmi meluncurkan penyegaran salah satu model komersialnya, GranMax. Bertempat di Senayan Park, Jakarta, Selasa (30/8/2022), model ini mendapatkan ubahan yang fokus pada sektor interior dan kenyamanan, serta mesin.

Daihatsu GranMax ini, mendapatkan mesin baru 1.5L 2NR-VE Dual VVT-I. Jantung penggerak ini memiliki keunggulan dalam hal performa yang lebih responsif, dengan kemampuan penyaluran tenaga hingga 97 tk pada 6.000 rpm dan torsi mencapai 134 nm pada 4.400Rpm, sekaligus dengan konsumsi bahan bakar tetap irit dan ramah lingkungan.

"Gran Max terbukti andal sebagai kendaraan operasional para pengusaha di berbagai daerah dan telah mendunia. Kami percaya, GranMax dapat menjadi pilihan utama bagi pengusaha baik yang baru memulai bisnis, maupun mengembangkan bisnis mereka,” ujar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), saat konferensi pers peluncuran GranMax baru.

Daihatsu GranMax tersedia dalam beragam varian, yang dapat dipilih sesuai kebutuhan para pebisnis dengan harga mulai dari Rp156.500.000 sampai Rp213.800.000 (OTR DKI Jakarta).

Infografis Rusia Didepak dari Dewan HAM PBB (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya