Menteri ESDM Tinjau Kesiapan Infrastruktur Kendaraan Listrik Milik Pertamina di Bali

Dalam rangka mendukung kebutuhan kendaraan listrik dan mengecek kesiapan infrastruktur di Bali, Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan peninjauan SPBU Green Energy Station (GES).

oleh Fachri pada 31 Agu 2022, 09:37 WIB
Menteri ESDM saat meninjau SPBU GES Pertamina di Denpasar, Bali. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Bali Dalam rangka mendukung kebutuhan kendaraan listrik dan mengecek kesiapan infrastruktur di Bali, Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan peninjauan SPBU Green Energy Station (GES). SPBU ini merupakan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) milik Pertamina yang berlokasi di Denpasar, Bali.

Bagi Menteri Arifin, dengan beroperasinya SPBU ini, evolusi kendaraan bermotor akan berjalan dengan lancar. Dari yang sebelumnya memakai bahan bakar minyak, sekarang menjadi bahan bakar listrik. Evolusi tersebut akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan hemat biaya, karena biaya listrik juga akan semakin kompetitif.

"Inilah evolusi kendaraan bermotor, yang tadinya bermotor bakar jadi berlistrik, bersih lingkungan dan hemat. Biaya listriknya juga semakin lama semakin kompetitif. Karena sekarang (badan usaha) berkompetisi untuk membersarkan usaha, sebagai contoh seperti solar panel yang semakin murah. Sebaliknya, apabila tetap menggunakan bahan bakar fosil, akan semakin mahal. Belum lagi ke depannya nanti kena pajak karbon. Jadi memang kita harus beralih ke energi bersih terbarukan yang memang sumbernya di alam," ujar Arifin, Selasa (30/8).

Mengingat kebutuhan yang semakin besar, Arifin juga mendorong partisipasi seluruh pihak untuk mempercepat transisi menuju kendaraan listrik menuju efisiensi nasional.

"Jadi memang siapa pun bisa ikut, bagaimana kita bisa mendorong demand kendaraan listrik. Dari sisi biaya bahan bakar ," jelasnya.

Dari segi biaya, Arifin menegaskan bahwa penggunaan kendaraan listrik akan menguntungkan para pengendara dibanding dengan penggunaan BBM.

"Biaya bahan bakar kalau pakai BBM itu Rp30.000 per hari, tetapi kalau pakai swap baterai hanya Rp10.000 per hari, itu all day. Grab juga sudah menyediakan paket seperti leasing, jadi mitra Grab mengeluarkan biaya (sewa sepeda motor listrik) per hari Rp60.000, dalam tiga tahun motor jadi milik pengendara," pungkas Arifin.

 


Komitmen Pertamina

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengecek SPBU GES. (Foto: Istimewa)

PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan GES, yakni inovasi SPBU bertenaga surya dan ramah lingkungan, yang saat ini berjumlah 240 menjadi sekitar 300 unit di akhir tahun. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina akan meningkatkan sumber EBT baik di hulu, kilang, dan hilir, sesuai target bauran energi.

Untuk ekosistem kendaraan listrik, Nicke mengatakan Pertamina memulai pengembangan di sisi hilir dan mulai dengan kendaraan roda dua.

"Konsep kita adalah menjual baterai swap untuk memberikan kemudahan bagi para pengendara motor, untuk di awal, supaya skalanya masuk. Di Bali, kami kerja sama dengan Grab untuk pembangunan ekosistem ini. Kalau ekosistem ini sudah terbangun maka ini otomatis akan memberikan kemudahan ke masyarakat yang akan beralih menggunakan kendaraan listrik," tandas Nicke.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya