Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengakui jika pemakaian sistem perizinan satu pintu (one single submission/OSS) di Papua masih belum optimal. Ini disampaikan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ini terlihat per Agustus, perizinan usaha di Papua belum mencapai 20 ribu. Padahal targetnya sampai akhir tahun mencapai 200 ribu izin.
Advertisement
"Di Papua ini belum sampai 20 ribu untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), target kami 200 ribu sampai akhir tahun," kata Bahlil di acara Pemberian NIB Pelaku UMK Perseorangan di Jayapura, Papua, Rabu (31/8/2022).
Meski begitu, Bahlil menyebut saat ini OSS telah memproses perizinan hampir 1,8 juta. Selain itu penggunaan OSS dari Aceh sampai Papua sudah berjalan. "OSS dari Aceh sampai Papua sudah berjalan," kata dia.
Selain itu, proses perizinan untuk pelaku UMKM relatif tidak ada hambatan berarti. Hanya saja terkait untuk proses perizinan untuk pengusaha besar masih terkendala.
"Buat UMKM InsyaAllah tidak ada masalah, yang pengusaha besarnya ini tentang RKPD-nya (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) yang bermasalah," ungkap Bahlil.
Selain itu, Bahlil melaporkan realisasi investasi tahun ini sudah mencapai 85 persen dari target Rp 1.200 triliun. Dia menyebut sebagian besar investasi tersebut kolaborasi pengusaha besar dengan pengusaha UMKM.
"Ini agar pengusaha daerah jadi tuan di rumahnya sendiri," pungkasnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com