Kisah Putri Candra Kirana dan Legenda Keong Mas, Dongeng Populer Jawa Timur

Kedatangan Raden Inu Kertapati ke Kerajaan Daha adalah untuk melamar putri kedua Raja Kertamarta yang bernama Putri Candra Kirana

oleh Panji Prayitno diperbarui 01 Sep 2022, 09:00 WIB
Taman Legenda Keong Mas TMII (Tangkapan Layar Instagram @tamanlegendakeongemas)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah dongeng atau cerita rakyat bisa menjadi rekomendasi pengantar tidur si kecil. Salah satunya cerita rakyat Keong Mas yang sangat populer dari Jawa Timur.

Saking populernya dongeng atau cerita rakyat Jawa Timur ini, namanya bahkan dijadikan sebagai taman legenda dan teater IMAX di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Seperti apa jalan ceritanya?

Dahulu kala hidup seorang raja bernama Kertamarta. Beliau memimpin sebuah kerajaan yang indah dan megah. Kerajaan tersebut bernama kerajaan Daha.

Raja Kertamarta memiliki dua putri yang cantik. Putri pertama bernama Dewi Galuh sementara yang kedua bernama Putri Candra Kirana. Kehidupan mereka sangat bahagia.

Suatu hari, kerajaan Daha kedatangan seorang pangeran tampan dari kerajaan Kahuripan yang bernama Raden Inu Kertapati. Kedatangan Raden Inu Kertapati ke Kerajaan Daha adalah untuk melamar putri kedua Raja Kertamarta yang bernama Putri Candra Kirana.

Lamaran tersebut kemudian disambut dengan sangat baik oleh Raja Kertamarta, pun begitu dengan putrinya Candra Kirana. Hanya saja kabar pertunangan tersebut tidak membuat putri pertama Raja Kertamarta yaitu Dewi Galuh bahagia.

Hal tersebut lantaran Dewi Galuh merasa iri kepada adiknya sendiri. Dewi Galuh menaruh hati kepada pangeran dan merasa bahwa dirinya jauh lebih pantas menjadi tunangannya.

Lambat laun rasa iri tersebut berubah menjadi rasa benci. Dewi Galuh pun memiliki sebuah rencana jahat untuk menyingkirkan Putri Candra Kirana meski sang putri adalah adiknya sendiri.

Ia kemudian menemui seorang penyihir dan meminta kepada sang penyihir untuk mengutuk Putri Candra Kirana menjadi sesuatu yang menjijikkan. Dengan begitu pangeran akan menjauhi Putri Candra Kirana dan Dewi Galuh yang akan menggantikan posisi adiknya itu.

Sepulangnya dari menemui penyihir jahat, Dewi Galuh menjalankan rencana jahatnya tersebut. Ia kemudian membuat fitnah untuk Putri Candra Kirana yang akhirnya membuat sang putri diusir dari istana.

 


Keong Mas

Putri Candra Kirana pun pergi dan terus berjalan menyusuri pantai. Di sana ia bertemu nenek sihir jahat dan mengutuknya menjadi Keong Mas.

Penyihir pun menggenggam Keong Mas jelmaan sang putri dan melemparnya ke laut tanpa tahu bahwa kutukan tersebut hanya bersifat sementara. Kutukan akan hilang jika putri bertemu dengan pria sejati yang mencintainya tanpa sebab atau alasan.

Suatu hari ada seorang nenek yang pergi ke laut untuk mencari ikan. Jala yang digunakan menangkap ikan berhasil menangkap ikan sekaligus Keong Mas. Nenek pun membawa hasil tangkapannya tersebut ke sebuah gubuk dan menempatkannya di atas tempayan.

Keesokan harinya, nenek kembali pergi ke laut. Hanya saja sayangnya tidak ada satu ikan pun yang tersangkut di jala. Nenek pulang dengan hati sedih.

Namun setibanya di rumah, nenek melihat banyak masakan enak yang tersedia di atas piring. Kejadian ini yang kemudian membuat nenek bingung. Hanya saja nenek tak menemukan jawaban apapun.

Waktu pun terus menerus berjalan. Ada banyak kejadian yang terus menerus terjadi. Esoknya, nenek pura – pura pergi ke laut untuk melihat siapa yang sudah memasakkan makanan enak untuknya setiap hari. Nenek pun pergi namun diam – diam ia mengintip dari luar gubuk. Keong yang dibawanya pulang dulu, tiba – tiba menjadi seorang gadis cantik.

Ia pun memasak di dapur. Nenek kemudian masuk ke rumah dan bertanya “Siapa engkau putri?”

Putri Candra Kirana menjawab, “Aku adalah putri dari kerajaan Daha yang diusir dan disihir menjadi keong mas oleh saudaraku karena ia iri kepadaku”

Akan tetapi tak lama kemudian, ia berubah menjadi keong mas kembali. Sementara di sisi lain, sang pangeran tidak tinggal diam mendengar kabar Putri Candra Kirana menghilang. Ia pun menyamar menjadi rakyat biasa dan mencari jejak keberadaan sang putri.

Ia berjalan dari desa ke desa. Nenek sihir yang mengetahui hal ini mengubah dirinya menjadi seekor gagak untuk mengelabui pangeran. Sesekali pangeran kaget ketika bertemu gagak dan mengira bahwa gagak tersebut adalah gagak sakti.

Gagak memberitahukan dimana keberadaan putri namun dengan arah yang salah. Pangeran yang tidak tahu mengikuti burung gagak tersebut.

Di perjalanan, pangeran menemui seorang kakek tua yang kelaparan. Ia merasa kasihan dan akhirnya memberi kakek itu makan. Nah, kakek yang ditolong pangeran adalah seorang yang sakti. Atas kebaikan pangeran tersebut, kakek pun menggunakan kesaktiannya untuk memberi tahu bahwa Putri Candra Kirana berada di Desa Dadapan.

Perjalanan mencari Putri Candra Kirana pun ditempuh kembali. Setelah menempuh perjalanan berhari – hari, pangeran sampai di sebuah gubuk tua. Ia pun menghampiri gubuk tersebut untuk meminta seteguk air karena perbekalannya habis.

Ketika mencari minum tersebut, pangeran tidak sengaja melihat Putri Candra Kirana yang sedang memasak. Karena bertemu dengan cinta sejatinya maka sihir putri pun menghilang. Ia kembali menjadi manusia normal.

Akhirnya Putri Candra Kirana memperkenalkan nenek yang menolongnya kepada pangeran. Ia juga menceritakan mengapa dirinya diusir dan sampai berada di gubuk tersebut. Kemudian Putri Candra Kirana, sang pangeran dan juga nenek pergi ke kerajaan.

Dewi Galuh yang mengetahui adiknya pulang takut kebohongannya ketahuan, ia pun melarikan diri ke hutan. Sayangnya ketika perjalanan ke hutan ia terperosok masuk jurang hingga tak terselamatkan.

Beberapa waktu kemudian sepulangnya Putri Candra Kirana dari pengasingan, Pangeran Inu Kertapati dan Putri Candra Kirana melangsungkan pernikahan. Mereka pun hidup Bahagia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya