Jangan Sepelekan Ladies Parking, Ini Sejarah Parkir Khusus Wanita

Sesuai dengan namanya, ladies parking atau parkir khusus wanita merupakan ruang atau area parkir yang dikhususkan untuk pengemudi wanita.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 01 Sep 2022, 16:00 WIB
ruang parkir uintuk wanita 1,5 kali lebih besar dari versi normal.

Liputan6.com, Bandung - Tentu kalian sering melihat papan tulisan berjudul “ladies parking” di tempat parkir pusat perbelanjaan kan? Itulah keuntungan para wanita, karena tak perlu sulit-sulit mencari tempat parkir.

 

Sesuai dengan namanya, ladies parking atau parkir khusus wanita merupakan ruang atau area parkir yang dikhususkan untuk pengemudi wanita. Berbeda dengan tempat parkir biasa adalah, ladies parking umumnya diletakkan di lokasi yang tidak jauh dari pintu masuk parkir.

Selain itu, tempat parkir khusus ini punya jarak antara mobil yang lebih lebar dibandingkan parkir umum. Jika biasanya bisa untuk tiga buah mobil, di area ini bisa digunakan untuk dua mobil saja.

Baru-baru ini, ladies parking ramai diperbincangkan di media sosial. Perbincangan ini ramai setelah seorang komika membagikan sepotong materi komedinya di lini masa Twitter.

Dalam unggahannya, sang komedian menyebut bahwa ada dua parkiran khusus, yaitu parkir khusus perempuan dan parkir khusus difabel. Kalimat yang menyebutkan, parkir khusus wanita disamakan dengan parkir khusus difabel itu pun menuai perdebatan di kalangan warganet dan beberapa kaum feminis merasa tersinggung.

Perdebatan antara korelasi ladies parking dengan seksisme ini memang bukan hal yang baru. Terlepas dari perdebatan itu, sebaiknya kenali dulu sejarah adanya ruang khusus parkir ini. Silakan disimak.


Awal Mula

Sejumlah wanita saat menyaksikan penampilan Kahitna dalam konser New Live Experience 2020 di Parkir Barat JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (29/8/2020). Pertunjukan diawali dengan lagu Padamu Negeri ini disambut para Soulmate, sebutan bagi penggemar Kahitna. (Fimela.com/Bambang E.Ros)

Awal mula sejarah parkir khusus wanita berasal dari Jerman. Dikutip dari The Local, kemunculan tempat parkir ini pada era 1990-an dengan alasan utama adalah keselamatan.

Perempuan merasa berisiko mendapat serangan seksual di tempat parkir bawah tanah. Pemerintah setempat akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi risiko tersebut hingga parkir khusus ini diperkenalkan dan diterapkan di sejumlah lokasi.

Tak hanya di Jerman, parkir khusus perempuan juga sudah berlaku di beberapa negara. Ruang aman ini dibentuk guna menekan potensi kekerasan yang kerap terjadi di tempat parkir sepi dan gelap.

Melansir The Washington Post, pada akhirnya parkir khusus perempuan tersedia di berbagai negara termasuk Austria, Swiss, China, dan Korea Selatan.

Itu sebab, pemenuhan ruang aman bagi perempuan dan gender minoritas, bukan sebuah hak istimewa. Ini adalah upaya minimum yang bisa dilakukan, untuk memperkecil kejadian buruk yang bisa terjadi.

Di Indonesia, ladies parking juga sudah banyak diterapkan di berbagai fasilitas publik, umumnya di pusat perbelanjaan. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi para pengemudi wanita untuk memarkir mobilnya pada area parkir yang lebih leluasa dibandingkan dengan area parkir sempit yang ada pada parkiran umum. 

Tanda dari ladies parking itu ada yang ditandai dengan plang atau papan nama biasa, ada yang menggunakan cat warna pink untuk memberi tanda bahwa area tersebut adalah area khusus ladies parking.

Parkir khusus perempuan merupakan ruang aman yang lahir karena kondisi berikut. Berdasarkan survei Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) sekitar empat dari lima perempuan mengalami pelecehan di ruang publik. Survei yang dilakukan pada November hingga Desember 2021 itu melibatkan 4.236 responden dari 34 provinsi.

Data KRPA juga menunjukkan tiga dari sepuluh laki-laki, dan empat dari lima identitas gender lain seperti transgender dan non-biner juga mengalami tragedi serupa. Maka tidak heran jika beberapa pusat perbelanjaan menyediakan parkir khusus perempuan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya