Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menyerahkan komunike Urban 20 (20) Mayors Summit 2022 dari Gubernur dan Wali Kota delegasi U20 kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto.
Pada kesempatan ini Anies juga ditemani oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Gubernur dan Wali Kota delegasi Urban 20 Mayors Summit lainnya.
Advertisement
Anies mengungkapkan ada tiga hal penting yang menjadi hasil komunike forum Urban 20 yang diserahkan ke Menko Airlangga Hartarto. Isu itu, terdiri dari bidang kesehatan hingga pendidikan ke G20 Bali.
"Ini menyangkut tiga hal penting, pertama adalah pentingnya investasi di bidang kesehatan dan perumahan rakyat sebagai bagian dari recovery ekonomi dan recovery sosial yang berkeadilan," kata Anies di Pendopo Balaikota DKI Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Adapun, isu kedua terkait dengan perlunya memfasilitasi transisi menuju penggunaan energi yang berkelanjutan. Sehingga, kata Anies diperlukan kesetaraan akses yang berkelanjutan atau ramah lingkungan.
Selanjutnya, isu ketiga soal pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan di masa depan. Tiga hal itulah, kata Anies yang diputuskan dan menjadi kesepakatan di U20 untuk dibawa ke G20 di Bali," ujar Anies.
"Dan ketiga pentingnya menyiapkan pendidikan dan pelatihan untuk masa depan pekerjaan, agar semua orang mendapatkan kesempatan yang sama di dunia pekerjaan. itu garis besar yang kita putuskan. dan Alhamdulillah ini semua berjalan dengan amat baik.
Anies menambahkan, forum U20 pada 2023 akan digelar di India.
Jakarta Tuan Rumah Forum Urban 20, Anies Undang Delegasi Los Angeles hingga Tokyo
Jakarta menjadi tuan rumah Urban 20 (U20) Mayors Summit yang akan diselenggarakan di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bakal memimpin siklus U20 kelima 2022 tersebut.
Acara ini diselenggarakan selama dua hari pada 30 hingga 31 Agustus 2022 dan akan menjadi puncak dari forum kepemimpinan U20 di Jakarta tahun ini.
U20 Mayors Summit dihadiri 12 delegasi kota dari Los Angeles, Rotterdam, Tokyo, Tshwane, Mumbai, Sydney, Berlin, Sao Paulo, Madrid, Moskow, Buenos Aires, Istanbul. Sementara itu, 10 delegasi kota lainnya akan hadir secara virtual yaitu Amsterdam, Istanbul, Izmir, Johannesburg, Lisboa, Milan, Moskow, New York, Osaka, dan Roma.
Sementara, untuk kota pengamat (observer) akan dihadiri 15 delegasi yang akan hadir secara fisik.
Melalui U20, kota-kota yang mewakili negara-negara anggota G20 berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah nasional untuk mengatasi tantangan paling mendesak yang dihadapi dunia.
Adapun tantangan itu antara lain, pemulihan krisis akibat pandemi Covid-19, darurat iklim, dan peningkatan ketimpangan struktural. Tahun ini, U20 akan berfokus pada isu dan tantangan yang dihadapi oleh kota-kota akibat pandemi Covid-19.
Anies juga mengundang kepala daerah anggota G20 untuk bekerja sama dalam tiga bidang utama. Pertama, investasi kesehatan dan perumahan rakyat. Kedua, mendorong transisi energi berkelanjutan dan akses yang adil untuk mobilitas berkelanjutan. Ketiga, memberikan edukasi dan pelatihan tentang masa depan pekerjaan.
Advertisement
Anies Bicara Akar Masalah Jakarta Jadi Kota Urban di Forum Urban 20
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan akar penyebab tantangan permasalahan Jakarta selama ini menuju kota urban. Dia menyoroti manajemen perkotaan Jakarta yang menurutnya terbiasa fokus pada pembangunan berorientasi kendaraan pribadi.
Hal ini diungkapkan Anies di forum Urban 20 (U20) pada agenda bertajuk U20 Paralel Side Event dengan tema 'Kota Sejahtera dan Berkelanjutan: Berinvestasi pada Transformasi Kota (Prosperous and Circular Cities: Investing in Urban Transformation). Pada kegiatan ini hadir sebagai pembicara World Bank Group.
"Selama beberapa dekade, manajemen perkotaan Jakarta terbiasa fokus pada pembangunan berorientasi kendaraan pribadi. Sehingga dampaknya adalah penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan," kata Anies di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Anies pun mengklaim pihaknya telah mereformasi Jakarta menjadi kota dengan Pembangunan Berorientasi Transit (TOD). Di mana pembangunan kotanya, menekankan penggunaan transportasi umum secara masif.
"Menekankan penggunaan transportasi umum secara besar-besaran, untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon, menyediakan bangunan vertikal dan padat, dan integrasi," ujar Anies.
Selain itu, Anies menilai kurangnya investasi dalam layanan dasar sehingga berdampak pada pelayanan yang kurang prima. Menurut Anies, saat ini Jakarta tengah melakukan pengembangan layanan dasar secara besar-besaran untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
"Bahkan, pendekatan baru untuk mengatasi masalah dan mengubahnya menjadi kenyataan sedang dijalankan," kata dia.
Anies menyatakan adapun program utama pembangunan itu antara lains eperti JakLingko, JakHabitat, program mitigasi banjir, air bersih, dan program jaminan sosial yang telah berjalan.
"Oleh karena itu, sebagai kota kolaborasi, Jakarta harus memperkuat kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan Jakarta berkelanjutan," terang Anies.