Liputan6.com, Serang - Berdasarkan pantauan sejumlah SPBU di Kota Serang, Banten, ketersediaan Pertalite kosong jelang kenaikan harga BBM yang akan diumumkan oleh pemerintah. Salah satunya, di SPBU Ciceri. Di sana tertulis 'Pertalite Kosong' yang dipajang pada secarik kertas putih.
Pantauan berbeda terjadi di SPBU Ciceri, pusat Kota Serang. Antrean kendaraan untuk mengisi BBM bersubsidi terjadi.
Advertisement
Begitupun di SPBU Kebaharan, Kota Serang, Banten, dipadati oleh sepeda motor, mobil pribadi, angkot hingga kendaraan ekspedisi yang akan membeli BBM jenis pertalite dan solar.
Rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah ditolak masyarakat, karena mereka masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Harusnya turunin, ini sudah susah, nyari uang Rp50 ribu juga susah, nyari kerjaan susah. Ada sejam ngantre lah. Katanya mah naik (BBM) ini besok," ujar Husen, sopir ekspedisi ketika ditemui di SPBU Kebaharan, Kota Serang, Banten, Rabu (31/08/2022).
Kenaikan harga BBM subsidi pun ditolak oleh sopir angkot yang mengantre membeli pertalite di SPBU Kebaharan. Dia mengaku keberatan jika harga bahan bakar dinaikkan pemerintah, karena membuat ekonomi keluarganya makin sulit.
"Ada ngantre 20 menitan. Mudah-mudahan sih enggak naik, enggak setuju (naik). Harganya segitu saja sudah susah, apalagi dinaikin, tambahlah susah. Harusnya jangan dinaikin," kata Amanudin, di tempat yang sama, Rabu (31/8/2022).
Polisi Jaga dan Patroli ke SPBU
Jelang pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar dan pertalite oleh pemerintah, polisi mulai berjaga di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Serang dan Kabupaten Serang, Banten. Total, ada 27 SPBU yang dijaga oleh polisi di wilayah hukum Polresta Serkot.
Selain berjaga menggunakan seragam maupun pakaian bebas, Polresta Serkot juga meningkatkan patroli di seluruh wilayah hukumnya, mengantispasi berbagai hal.
Baca Juga
"Total ada 27 titik yang kita jaga, setiap titik ada 3 sampai 5 personil yang berjaga. Penjagaan ada yang menggunakan seragam ada juga yang tidak," kata Kapolresta Serkot, Kombes Pol Nugroho Arianto, Rabu (31/8/2022).
Berbagai antisipasi dilakukan pihak kepolisian, mulai kerawanan penyelewengan BBM subsidi yang masih menggunakan harga lama, hingga penimbunan bahan bakar yang harusnya digunakan oleh masyarakat khusus.
"Kita antisipasi berbagai hal ya, termasuk antisipasi penyelewengan BBM tersebut," jelasnya.
Polresta Serkot juga mengantisipasi terjadinya antrean panjang pengisian BBM di 27 SPBU yang ada di wilayah hukumnya, yakni Kabupaten Serang dan Kota Serang, Banten.
Antrean kendaraan yang akan mengisi BBM bisa saja mengikat hingga ke jalan raya dan menyebabkan kemacetan panjang, polisi lalu lintas akan diterjunkan jika hal itu terjadi.
"Kita antisipasi juga antrean panjang, kalau sampai ke jalan raya itu kan bisa terjadi kemacetan kan," terangnya.
Advertisement