Liputan6.com, Nusa Dua - PT WIR Asia Tbk (WIRG) atau biasa disebut grup WIR menyebutkan, pemanfaatan metaverse di Indonesia cukup potensial.
Chief Sales and Marketing Officer grup WIR, Gupta Sitorus mengatakan, pemanfaatan metaverse di Indonesia cukup potensial karena pada dasarnya semua sektor industri memiliki potensi pengembangan di dunia metaverse, terutama mengingat kebutuhan industri pada penggunaan teknologi digital sangat tinggi. Hal itu juga selalu meningkat dengan akselerasi.
Advertisement
"Dengan dasar itulah kami di WIR Group selalu fokus pada pengembangan teknologi digital yang memiliki potensi bisnis yang luar biasa di masa depan,” kata Gupta kepada awak media, Rabu (31/8/2022).
Ke depan, WIR Asia dipacu untuk terus melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan produk dan layanan dengan teknologi tinggi yang dapat diadopsi dan dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri, bisnis dan pemerintahan serta masyarakat
"Dalam hal pemanfaatan metaverse di Indonesia sangat tergantung pada institusi atau individu pengguna dalam mengeksplorasi potensi-potensi yang ada, melalui platform metaverse yang kami kembangkan,” ujar dia.
Dia menambahkan, akselerasi teknologi digital yang cepat membuka kesadaran industri untuk mengadopsi teknologi digital metaverse agar dapat tetap kompetitif di era digital. Selain itu, Gupta juga mengatakan, nilai ekonomi dari kehadiran metaverse.
"Besarnya nilai ekonomi yang akan didapat sebenarnya ditentukan oleh seberapa maksimal penggunaan teknologi metaverse untuk dapat dimanfaatkan dalam mendukung bisnis yang dijalankan. Pada beberapa sektor yang melakukan kolaborasi, mereka justru menghadirkan metaverse untuk memberikan para pelanggan pengalaman digital terbaik," kata dia.
Tantangan Grup WIR
Grup WIR akan selalu menyambut baik pihak manapun yang berminat berkolaborasi mengembangkan layanan bisnisnya melalui platform metaverse yang kami kembangkan, karena tentunya hal ini sejalan dengan sikap pemerintah untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia yang akan berimbas pada terwujudnya perekonomian digital.
Meskipun demikian, tetap saja ada tantangan besar grup WIR dalam upaya mengembangkan peluang di industri AR/VR dan metaverse di Asia Tenggara.
"Tantangan terbesar untuk memasuk lini bisnis teknologi berbasis AR/VR adalah bagaimana untuk dapat terus berinovasi dan menjadi trend setter bukan sekedar mengadopsi dari teknologi yang sudah ada, agar dapat tetap kompetitif,” kata Gupta.
Kemudian, dengan kemampuan dan keahlian WIR Asia yang telah teruji dengan menyelesaikan ribuan proyek di berbagai negara, perseroan optimis dapat tetap kompetitif dan memiliki peluang besar untuk menjadi pemain penting di kawasan Asia Tenggara.
Advertisement
Kembangkan Metaverse, WIR Asia Pastikan Keamanan Jadi Prioritas
Sebelumnya, isu keamanan dan privasi menjadi yang cukup krusial dewasa ini. Lantaran, semakin pesat teknologi berkembang, maka ancaman terhadap keamanan dan privasi tampaknya juga semakin tinggi jika tak diikuti dengan edukasi.
Hal itu juga menjadi salah satu prioritas PT WIR Asia Tbk (WIRG) sebagai perusahaan penyedia layanan teknologi. WIRG akrab dengan ekosistem metaverse yang saat ini tengah naik daun.
Namun, sayangnya belum banyak yang mengerti prinsip operasional dari teknologi di dalamnya. Sehingga perseroan bersama sejumlah pihak kerap mengadakan diskusi untuk merumuskan upaya optimal dalam mengantisipasi serangan maya.
“Secutity pasti jadi prioritas, karena tidak hanya di metaverse. Saya banyak bertemu dengan pihak perbankan lalu dengan OJK bahas ini. Dengan Kominfo juga, kita sama-sama mendiskusikan (keamanan dan privasi) di metaverse,” kata Direktur Utama PT WIR Asia Tbk Michel Budi dalam webinar Indonesia Investment Education, ditulis Minggu (29/5/2022).
Selanjutnya
PT WIR Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia dan Asia Tenggara yang menyediakan jasa teknologi realitas digital dan metaverse melalui augmented reality, virtual reality dan artificial intelligence yang memungkinkan terciptanya interaksi antara dunia nyata dan virtual.
"Jadi edukasi yang paling penting. Kerjasama dengan Kominfo perlu ditingkatkan untuk mengedukasi masyarakat,” imbuhnya.
Hingga saat ini grup WIR juga telah menyelesaikan berbagai macam proyek untuk korporasi dan beragam sektor industri di lebih dari 20 negara WIR group juga memiliki lima paten teknologi yang terdaftar dalam lingkup teknologi EA serta telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan internasional.
Di antaranya ada paten untuk teknologi Augmented Reality (AR) 4 dimensi (4D) serta beberapa fitur lainnya. Sementara untuk paten atau lisensi software, perusahaan belum mengantonginya.
"Paten ada lima. Menariknya, di Indonesia kita tidak bisa mendaftar sebagai software. Kalau di US atau Korea bisa, di Indonesia tidak semudah itu,” kata dia.
Advertisement
WIR Asia Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk akan catatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (4/4/2022) di papan pengembangan.
PT WIR Asia Tbk mencatatkan saham dengan kode saham WIRG sebagai perusahaan tercatat ke-13 di BEI pada 2022. Jumlah saham yang dicatatkan 11.919.159.000 saham yang terdiri dari saham pendiri 9.348.360.000 saham, penawaran umum kepada masyarakat atau initial public offering (IPO) sebesar 2.547.027.100 saham dan program kepemilikan saham pegawai perseroan (ESA) sebesar 23.771.900 saham.
Perseroan menetapkan harga penawaran saham Rp 168 per saham dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Perseroan memperoleh dana Rp 392,63 miliar dari IPO. Demikian dikutip dari laman BEI, Senin, 4 April 2022.
Selain itu, perseroan mencatat waran seri I sebesar 771.239.700 saham dengan rasio 10:3. Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh berhak memperoleh tiga waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan. Harga pelaksanaan waran Rp 188.
Total hasil pelaksanaan waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 144,99 miliar. Dana hasil IPO ini antara lain sekitar 80,59 persen untuk perusahaan anak dipakai belanja modal dan modal kerja.
Sedangkan sekitar 7,4 persen untuk belanja modal perseroan. Selanjutnya sekitar 6,72 persen untuk modal kerja, dan sisanya untuk pengembangan usaha dan ekspansi melalui kemitraan strategis dengan perseroan.
Lalu dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I antara lain sekitar 88,88 persen untuk perusahaan anak yaitu VMR dalam bentuk penyertaan modal. Selanjutnya sekitar 2,28 persen untuk belanja modal, dan sisanya untuk modal kerja.
Dalam rangka IPO ini, PT Ciptadana Sekuritas Asia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.