Liputan6.com, Jakarta - Gelombang transformasi digital menjadi alat pemenuh kebutuhan untuk melakukan tugas, mempermudah pekerjaan, hingga menjadi alat komunikasi sehari-hari. Hal tersebut berarti, sumber daya manusia harus sudah cukup mumpuni untuk dapat bekerja dengan sebagian besar memanfaatkan teknologi.
Untuk dapat berinteraksi dengan teknologi, manusia perlu dibekali dengan literasi digital agar memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam belajar, bekerja, dan mengarahkan kehidupan digitalisasi.
Advertisement
Dilansir dari Forbes, berikut setidaknya, tujuh cara untuk membangun kemampuan literasi digital.
Pertama, mempertimbangkan bagian atau tanggung jawab yang berpotensi digantikan oleh teknologi untuk dapat melihat pekerjaan yang cenderung di otomatisasi dan akan beralih kepada tanggung jawab yang membutuhkan “value”.
Kedua, melihat keterampilan antara tanggung jawab yang akan kita pilih pada poin sebelumnya. Dengan mengambil alih tanggung jawab atas perangkat digital, diperlukan peningkatan keterampilan digital yang mumpuni. Untuk itu, penting untuk belajar dan mengembangkan kepercayaan diri dalam mengambil alih teknologi digital.
Ketiga, tingkatkan kemampuan digital dengan mengikuti teknologi baru dan tren digital seperti metaverse dan AI. Dengan tetap mengikuti perkembangan, maka cara untuk memandang dan mempelajari hal-hal baru akan berkembang.
Keempat, perhatikan juga sumber daya manusia yang terlibat. Penting untuk mendorong agar sumber daya manusia berinvestasi dalam pelatihan literasi digital agar dapat menghasilkan keterampilan digital yang tinggi dan meningkatkan produktivitas karena pemahaman yang berkembang untuk secara percaya diri dapat bersaing bersama teknologi.
Kelima, fokus pada nilai dan manfaat teknologi kepada diri sendiri juga perlu ditilik. Dengan teknologi yang pesat, ubah cara pandang untuk memanfaatkan teknologi dengan benar akan membantu dan mencapai tujuan melalui literasi digital
Keenam, Forbes melansir bahwa narasi “robot akan menggantikan pekerjaan manusia” tidak sepenuhnya benar. Hal tersebut tertera pada pernyataan World Economic Forum bahwa 85 juta dapat dipindahkan karena pembagian kerja bergeser dari manusia ke mesin.Tapi, yang terpenting, 97 juta peran baru akan muncul yang lebih sesuai dengan pembagian kerja baru.
Ketujuh, dengan menempatkan diri sebagai “long life learner”, terus belajar untuk mengasah keterampilan digital seiring dengan transformasi yang terus berjalan, akan membawa kepada komitmen untuk belajar mengenai hal baru dan mengikuti perkembangan.
Hani Safanja/UPN Veteran
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement