Liputan6.com, Jakarta - Dengan populasi masyarakat Indonesia melebihi 230 juta orang, kebutuhan akan pangan juga sangat besar. Ketahanan pangan Indonesia menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus diperjuangkan. Untuk itu, Indofood kembali meluncurkan program Indofood Riset Nugraha (IRN) pada tahun akademik 2022/2023.
Program itu menantang seluruh mahasiswa S1 tingkat akhir untuk meneliti potensi pangan yang dimiliki Indonesia. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah 'Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal'.
Baca Juga
Advertisement
"Pemerintah Indonesia perlu segera mencari alternatif sumber pangan baru, baik secara individual atau pun kolektif untuk komoditas pangan yang belum dapat dipenuhi secara mencukupi. Untuk itu, perlu digali upaya diversifikasi sumber pangan nasional berbasis potensi sumber pangan lokal guna memastikan ketahanan pangan nasional," kata Suaimi Suriady, Ketua Program IRN dalam webinar pada Rabu, 31 Agustus 2022.
Ketua Tim Pakar IRN Purwiyatno Hariyadi berharap program itu memicu minat mahasiswa untuk mengeksplorasi potensi lokal berdasarkan kearifan lokal. Objek penelitian meliputi sumber pangan yang berasal dari pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan serta perternakan.
"Silakan dieksplorasi baik untuk bidang-bidang agroteknologi atau budidayanya, teknologi prosesnya maupun dari aspek gizi atau aspek-aspek sosial ekonomi, budaya, pemasaran, marketing, dan sebagainya," sambungnya.
Menurut UU Nomor 18/2012 tentang pangan, pangan fungsional berpengaruh positif pada fungsi tubuh selain fungsi zat gizinya. Pangan jenis ini berkhasiat pada peningkatan kesehatan dan kebugaran dan/atau pengurangan risiko penyakit.
Syarat Pendaftaran
Anggota tim pakar IRN Bustanul Arifin mencontohkan pangan yang diteliti memiliki pengaruh positif pada fungsi tubuh, misalnya untuk daya tahan tubuh. "Kita tidak lagi menerima proposal yang biasa-biasa, misalnya beras atau hanya mungkin gelondongan telur, yang sekarang harganya sedang meroket, bukan itu. Kita ingin lebih lengkap, lebih komprehensif," kata dia.
Purwiyatno menjelaskan para mahasiswa yang berminat mengikuti program IRN diminta untuk mendaftarkan dulu proposal penelitiannya serta riwayat hidup lengkap mahasiswa dan dosen pembimbing via laman indofoodrisetnugraha.com ataupun email ke sekretariat IRN. Jangka waktu pengiriman proposal dimulai 1--30 September 2022.
Proposal yang diajukan adalah dalam rangka penyelesaian skripsi atau tugas akhir. Penelitian tersebut maksimal dilakukan selama satu tahun dan dilakukan di Indonesia.
Proposal yang masuk akan diseleksi secara administratif dan substansi secara daring. Pengumuman pemenang akan dilakukan sekitar minggu kedua Oktober 2022.
Mereka yang berhasil lolos saringan akan memperoleh dana penelitian serta pendampingan dari tim pakar IRN selama penelitian. Tim pakar itu diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc yang beranggotakan delapan orang dari berbagai bidang. Sejak diluncurkan pertama kali pada 2006, Program IRN telah menerima sekitar 5.700 proposal dan mendanai lebih dari 930 penelitian mahasiswa.
Advertisement
Cakupan Penelitian
Beberapa cakupan penelitian yang dipaparkan terdiri dari berbagai bidang. Dalam pemaparannya ada empat bidang atau substansi yang disebutkan.
1. Agro-Teknologi (Budidaya)
- Eksplorasi sumber daya lokal untuk sumber pangan fungsional,
- penelitian budidaya pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan untuk menghasilkan bahan pangan fungsional,
- penelitian teknik panen dan pascapanen hasil pertanian sumber pangan fungsional,
- dan lain-lain.
Contoh:
- Budidaya rumput laut kaya bioaktif fungsional
- Budidaya untuk meningkatkan produksi jahe merah
- Formulasi pakan ayam untuk menghasilkan telur kaya omega-3
2. Teknologi Proses/Pengolahan/Produksi
- Eksplorasi dan identifikasi kearifan lokal dalam bidang pangan fungsional dan pengembangannya untuk memperbaiki mutu, gizi, dan keamanan pangan,
- penelitian proses produksi pangan fungsional, termasuk penelitian peralatan/mesin untuk memperoleh proses yang lebih optimum/efisien,
- dan lain-lain.
Contoh:
- Karakterisasi komponen bioaktif sarang semut dari Papua
- Formulasi minuman berbasis rempah untuk menghasilkan sinergisme aktivitas
- Proses fermentasi tempe untuk meningkatkan kandungan Vitamin B12
3. Gizi dan Kesehatan Masyarakat
- Eksplorasi dan evaluasi aspek gizi dan kesehatan masyarakat lokal dalam kaitannya dengan konsumsi pangan fungsional,
- pengembangan produk pangan fungsional untuk tujuan perbaikan gizi dan kesehatan tertentu,
- dan lain-lain.
Contoh:
- Korelasi antara status gizi dan kesehatan masyarakat tertentu dengan kebiasaan konsumsi kopi
- Pengembangan pangan berbasis daun katuk untuk ibu menyusui dan pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas ASI
4. Sosial, Budaya, Ekonomi, Pemasaran, dan lain-lain.
- Eksplorasi aspek sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal dalam kaitannya dengan pangan fungsional,
- kajian sosial ekonomi dan peningkatan efisiensi sistem (industri) pangan fungsional tertentu.
- analisis pasar, kelembagaan dan kajian kebijakan untuk peningkatan daya saing (industri) pangan fungsional,
- dan lain-lain.
Contoh:
- Pengembangan metoda pemasaran daring untuk minuman antioksidan
- Pengembangan apps pemasaran untuk minuman fungsional modern/milenial
Seleksi Proposal
Secara umum, seleksi proposal ada dua tahap, yakni administratif dan substantif. Pada tahap administratif, peserta diwajibkan mengajukan proposal yang telah ditandatangani oleh dosen pembimbing. Jika tidak terpenuhi, proposal itu tidak akan dievaluasi. Format yang tidak sesuai juga tidak bisa diproses ke tahap berikutnya.
Untuk yang kedua, tahap screening. Masing-masing proposal yang diajukan minimal dibaca oleh dua orang panelis secara independen.
"Jika dua orang panelis menyatakan proposal itu bagus, peluangnya berarti bagus kan ya. Kalau ada yang bilang satu bagus, satunya lagi tidak atau kurang, di situ perlu didiskusikan, melibatkan juga panelis yang lain," Purwiyatno menjelaskan.
"Setelah itu semua terkumpul, maka panelis melakukan meeting secara pleno untuk menentukan yang mana saja menurut panelis semua yang memang layak untuk didanai selanjutnya," sambungnya.
"Perumusan sejak pendahuluan, metodologi, termasuk biaya, kelayakannya itu semua yang kami pertimbangkan," imbuh Purwiyatno.
Kompetisi ini setiap tahunnya memilih empat peniliti terbaik untuk diberikan penghargaan ekstra, untuk menjadi role model, dan menjadi peneliti IRN. Teknis kompetisi dibagikan oleh panitia kepada peserta yang telah diundang, dikirim melalui email.
Advertisement