Bocoran Tren Warna dan Potongan Rambut di 2023, Inspirasi Ganti Gaya di Tahun Baru

Salah satu yang diprediksi akan menjadi tren potongan rambut di 2023 adalah gaya mullet kombinasi.

oleh Putu Elmira diperbarui 01 Sep 2022, 16:03 WIB
Ilustrasi Rambut Panjang/https://unsplash.com/Suhyeon Choi

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru 2023 masih sekitar empat bulan lagi. Namun, tren warna rambut dan potongan rambut sudah ramai dicari sebagai referensi penampilan teranyar hingga acuan untuk penunjang detail di dunia fashion.

Lantas, bagaimana tren warna rambut di 2023 mendatang? Indra Tanudarma Head of Education L'Oreal Professionnel menyampaikan beberapa tren yang diprediksi akan ramai dicari dan dipilih masyarakat.

"Akhir tahun ini sampai ke tahun depan mulai berganti ke warna-warna yang lebih warm, lebih copper, bronze, sedikit golden warna yang lebih warm tone," kata Indra saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Agustus 2022.

Warna-warna tersebut, dikatakan Indra, dapat disesuaikan dengan skin tone orang-orang Indonesia. "Misal copper, enggak harus juga orang Indonesia yang memakai copper seperti orang Korea yang putih banget bisa cocok dengan oranye, bisa saja lebih ke brown dengan sentuhan copper-nya," tambahnya.

Indra menjelaskan bahwa warna-warna seperti abu-abu hingga hijau akan mulai ditinggalkan pada tahun depan. Namun, itu kembali lagi ke kepribadian masing-masing orang dalam memilih preferensi warna.

"Kadang-kadang kita enggak bisa juga maksa, misalnya harus ikut tren, tapi personality dia yang rebellious, edgy mau pakai warna hijau, blonde, putih enggak apa-apa juga. Again, itu adalah tergantung pada personality masing-masing. Tapi kalau soal tren warna, trennya lebih ke arah situ," ungkapnya.


Tren 2022

Gaya rambut French Balayage oleh L'Oréal Profesionnel Indonesia (Dok. L'Oréal Profesionnel)

Sementara di 2022 ini, tren warna rambut masih seputar nuansa French Balayage dengan sentuhan yang netral. "Netral maksudnya enggak sampai terlalu cool kayak terlalu ashy, terlalu silver," kata Indra.

Ia tak memungkiri bahwa warna rambut silver begitu diminati di Indonesia. Namun, ia mengingatkan bila warna rambut ini membutuhkan perawatan yang tinggi, memakan waktu, menguras kocek, dan ketahanannya tidak terlalu lama.

"Di luar (negeri) sudah tidak banyak orang yang menggunakan warna-warna tersebut," ujarnya.

Indra mengatakan French Balayage dapat diaplikasikan kepada mereka yang berkulit sawo matang. Hal tersebut dikarenakan pemilihan French Balayage adalah neutral tone.

"Tapi neutral tone itu kayak reflects-nya banyak banget dari warm, neutral, ada sedikit cool juga. Yang paling penting adalah konsultasikan ke hairdresser Anda," terangnya.

Mengenai konsultasi, Indra menyarankan masyarakat untuk konsultasi dahulu ke hairdresser sebelum mewarnai rambut. "Yang baru pertama kali mewarnai rambut, please, kalian harus bisa dengar apa yang disarankan oleh hairdresser-nya," kata Indra.


Potongan Rambut

Para peserta menunggu penilaian gaya rambutnya dalam Mulletfest 2018 di Kota Kurri Kurri, Sydney, Australia, Sabtu (24/2). Mullet memiliki ciri khas potongan pendek di bagian depan, bervolume, serta panjang di samping dan belakang. (PETER PARKS/AFP)

Selain warna rambut, Indra juga menerangkan tren potongan rambut di 2023 mendatang. "Potongan rambut yang pasti layer akan kembali lagi," katanya.

"Sekitar empat tahun ini, semuanya rata-rata orang (pilih) lurus doang dan nanti kembali dengan layer lagi karena orang sudah mulai suka dengan wolf cut yang kita sebutnya mullet," ungkapnya.

Ia menambahkan, dulu tata rambut berlayer tersebut disebut mullet yang sempat tren di era 80-an. "Cuma lebih sophisticated dengan wolf cut atau shag, jadi akan sudah akan banyak layer lagi," jelasnya

Mullet adalah gaya rambut dengan sisi samping kanan-kiri dibuat tipis, bagian atas pendek, dan panjang di bagian bawah. "Untuk orang yang wajahnya memang bulat banget, memang itu enggak cocok, tapi, mullet sekarang beralih ke shag, wolf cut yang tetap ada shape-nya di bagian samping jadi tetap bisa menutupi kekurangan-kekurangan bentuk wajah," tutur Indra.

Penggunaan poni juga masih akan tren yang bisa disesuaikan dengan gaya potongan rambut. "Even mullet bisa pakai poni, layer juga bisa pakai poni, bahkan one length juga bisa pakai poni," katanya.


Syarat Sebagai Mullet

Peserta menunggu penilaian gaya rambutnya dalam Mulletfest 2018 di Kota Kurri Kurri, Sydney, Australia, Sabtu (24/2). Mullet memiliki ciri khas potongan pendek di bagian depan, bervolume, serta panjang di samping dan belakang. (PETER PARKS/AFP)

Dikutip dari Men Hairstyles World, gaya rambut harus memiliki panjang yang signifikan di bagian tengkuk untuk memenuhi syarat sebagai potongan rambut mullet. Baik pria maupun perempuan telah mengadopsi gaya rambut ini, meskipun pria dengan gaya rambut mullet adalah hal yang lebih umum.

Percaya atau tidak, nama gaya rambut mullet seperti yang kita kenal sekarang ini diberikan oleh Beastie Boys. The Oxford English Dictionary memuji grup rap alternatif multi-platinum sebagai pencetusnya, bahkan mengutip lirik yang memulai semuanya: 

"You wanna know what is a mullet?

Well, I got a little story to tell

About a hair style that’s way of life."

Dirilis pada 1994, lagu "Mullet Head" bahkan menempatkan segala sesuatunya ke dalam perspektif dengan deskripsi visual yang jelas tentang potongan rambut: 

"Number one on the side and don’t touch the back

Number six on the top and don’t cut it wack, Jack";

"Cut the sides, don’t touch the back"

Infografis Tips Perawatan Rambut di Masa Pandemi (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya