Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil membukukan pendapatan Rp 6,81 triliun di Semester I 2022. Keberhasilan tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan Lippo Karawaci pada Kuartal II 2022 yang mencapai Rp 3,48 triliun atau tumbuh 4,3 persen QoQ (Quarter on Quarter).
Peningkatan pendapatan Lippo Karawaci ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari real estat dan lifestyle serta stabilnya layanan kesehatan.
Advertisement
CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, di segmen real estat, pendapatan Lippo Karawaci meningkat 16,3 persen QoQ di Kuartal II 2022 menjadi Rp 1,01 triliun.
"Pendapatan ini terutama didukung oleh serah terima rumah tapak di Lippo Village dan Lippo Cikarang," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).
Adapun pada Semester I 2022, pra penjualan Lippo Karawaci naik sebesar 6,6 persen YoY (Year on Year) menjadi Rp 2,48 triliun dengan total penjualan mencapai 3.047 unit. Pada 2022, Lippo Karawaci menargetkan pra penjualan sebesar Rp 5,2 triliun.
Bisnis kesehatan Lippo Karawaci beroperasi di bawah naungan anak perseroan, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO).
Pada Kuartal II 2022, Siloam berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,19 triliun. Sementara itu, pada Semester I 2022, Siloam berhasil mencatat pendapatan Rp 4,41 triliun atau sebesar 65 persen dari total pendapatan Lippo Karawaci.
Pendapatan yang bersumber dari segmen lifestyle meningkat 14,1 persen QoQ di Kuartal II 2022 menjadi Rp 284 miliar.
Pendapatan dari segmen lifestyle pada Semester I 2022 juga meningkat 12,3 persen YoY menjadi Rp 533 miliar disebabkan peningkatan tingkat hunian hotel serta jumlah pengunjung mal yang lebih tinggi.
Tetap Optimistis
John Riady melanjutkan, Lippo Karawaci sukses meningkatkan kinerja dari Kuartal I 2022 ke Kuartal II 2022, termasuk untuk tetap fokus meraih target prapenjualan tahun 2022.
"Kami juga menyadari adanya tantangan makro ekonomi di masa depan seperti peningkatan suku bunga yang juga berpotensi mendorong peningkatan suku bunga KPR sehingga dapat mempengaruhi keterjangkauan harga properti, menurunnya permintaan, dan keterlambatan pembayaran," kata dia.
Lippo Karawaci juga mengamati tantangan yang dihadapi oleh para pemain real estat lainnya secara global, dan Lippo Karawaci percaya manajemen resiko sangat penting untuk meminimalisir dampak terhadap bisnis.
"Di sisi lain, bisnis kami diuntungkan melalui segmen layanan kesehatan dan lifestyle yang diperkirakan akan terus membaik seiring berlangsungnya masa transisi Indonesia ke pasca pandemi.” pungkas dia.
Advertisement