Tolong, Pengungsi Banjir Bandang di Banggai Butuh Air Bersih

Pascabanjir bandang di Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, pasokan air bersih menjadi kebutuhan utama untuk ratusan warga yang mengungsi.

oleh Heri Susanto diperbarui 02 Sep 2022, 11:00 WIB
Petugas SAR membantu pemberihan rumah warga di Kecamatan Luwuk Timur, Banggai pascabanjir bandang yang terjadi 30 Agustus 2022. (Foto: Basarnas Palu).

Liputan6.com, Banggai - Pascabanjir bandang di Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, pasokan air bersih menjadi kebutuhan utama untuk ratusan warga yang mengungsi.

Dua hari pascabanjir bandang yang menerjang 2 desa yakni Pohi dan Indang Sari di Kecamatan Luwuk Timur, pemenuhan kebutuhan dasar untuk ratusan pengungsi terus diupayakan baik oleh BPBD setempat maupun Dinas Sosial.

Dapur umum di dua desa tersebut menjadi tumpuan warga pengungsi memenuhi kebutuhan pangannya. Berbagai bantuan lain seperti tenda dan pakaian juga terus mengalir dari berbagai pihak.

Saat ini kebutuhan mendesak yang dibutuhkan ratusan warga yang mengungsi dari 2 desa itu adalah tikar dan air bersih.

"Jaringan air bersih sudah bisa digunakan hanya saja masih keruh airnya," Syahrial mengatakan, Kamis (1/9/2022).

Pasokan air sendiri sejauh ini masih menggunakan tandon sebagai sarana penampungan yang dibuat BPBD setempat.

Sementara itu, banjir yang telah surut dimanfaatkan warga bersama petugas untuk membersihkan desa dari material yang terbawa banjir.

BPBD Sulawesi Tengah mencatat, banjir bandang di Kecamatan Luwuk Timur yang terjadi 30 Agustus 2022 itu merusak 102 rumah di Desa Pohi dan Indang Sari. Bencana itu juga membuat lebih dari 400 warga mengungsi.

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya