Pengelola Alfamart Hadirkan Gerai Ritel Virtual Pertama Melalui Alfamind

Alfamind berkesempatan mengenalkan wujud nyata gerai ritel virtual pertama yang ada di Indonesia.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 01 Sep 2022, 20:14 WIB
Toko ritel virtual Alfamart (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menghadirkan toko virtual dari Alfamart, yakni Alfamind. Alfamind tersebut berpartisipasi dalam ajang NXC International Summit 2022 yang digelar di Bali pada 31 Agustus – 2 September 2022.

Dalam eksibisi tersebut, Alfamind berkesempatan mengenalkan wujud nyata gerai ritel virtual pertama yang ada di Indonesia.

“Peserta NXC International Summit ini adalah kalangan professional dan tech geek, sehingga tepat bagi kami untuk mengenalkan apa itu Alfamind, sebagai gerai ritel virtual pertama di Indonesia," ujar Virtual Store General Manager Alfamart, Viendra Primadia, Kamis (1/9/2022).

Kemudian, di booth Alfamind, pengunjung mengenal lebih jauh tentang Alfamind, sekaligus bisa merasakan sensasi langsung konsep Alfamind berikutnya yaitu berbelanja dan bertransaksi secara virtual denganteknologi AR/VR.

"AR/VR dan metaverse adalah the next common things di masa depan. Pada awalnya toko virtual Alfamind hadir dengan teknologi AR/VR, yang juga pernah mendapat rekor MURI sebagai Toko Ritel Virtual Pertama. Namun untuk sementara ini aplikasi Alfamind versi AR/VR belum dapat digunakankembali karena memang sedang dipersiapkan dengan teknologi yang lebih up to date," kata Viendra.

Alfamind merupakan jawaban bagi seseorang yang ingin berusaha mandiri dan menambah penghasilan dengan modal yang minim berbekal aplikasi Alfamind di ponsel saja.

Kemudian, pemilik toko merupakan sebutan bagi anggota aktif Alfamind, bisa berdagang tanpa harus memiliki toko fisik hingga stok barang, karena gudang, barang dagangan hingga pengiriman semua dilakukan oleh Alfamind.

Selain itu dengan margin keuntungan hingga 15 persen, reward-reward serta program-program menarik lainnya membuat Alfamind ini menawarkan kemudahan usaha yang unik dan menguntungkan.

 


Tersedia Produk Kebutuhan Sehari-hari

Pertamina menggandeng Alfamart mengembangkan bisnis Bright Store di SPBU di luar pulau Jawa.

Di Alfamind juga tersedia produk-produk kebutuhan sehari-hari dan produk lainnya seperti barang elektronik, dapur rumah tangga hingga gadget. Ibarat gerai Alfamart dengan produk yang lebih lengkap lagi varian produk nya.

“Bahkan, kaum rebahan saja bisa untung banyak,” ujar dia.

Sebagai buktinya, salah satu store owner dari Bali, I Gusti Lanang Darma mengaku, meskipun ia adalah karyawan swasta, bergabung dengan Alfamind memberinya tambahan penghasilan.

“Alfamind juga berkala memberikan pelatihan bagaimana mengembangkan usaha hingga saya sendiri bisa sebut seperti pendamping pribadi, selain itu juga menambah jaringan bisnis,” kata Lanang Darma.

Sebagai informasi, hingga kini terdapat 45.000 lebih store owner teraktivasi, dengan 5.500 lebih SKU produk (barang dagangan tersedia), dan khusus untuk pengiriman produk-produk Alfamart ada 3000 toko Alfamart yang siap melayani 600 kota atau kabupaten di Indonesia.

Lebih lanjut, bagi yang tertarik menjadi store owner bisa mengetahui informasi selengkapnya website www.alfamind.id atau mengunjungi akun Instagramresmi Alfamind @alfamind.id.


Laba Pengelola Alfamart Naik 47,27 Persen pada Semester I 2022

Gerai Alfamart (Dok: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk)

Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola gerai Alfamart mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Pada periode tersebut, Alfamart mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,25 triliun. Laba tersebut naik 47,27 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 870,9 miliar. Sehingga laba per saham dasar turut naik menjadi Rp 30,9 dari sebelumnya Rp 20,55.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/8/2022), capaian itu sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan pada semester I 2022 sebesar 13,92 persen, menjadi Rp 47,89 triliun dari Rp 42,04 triliun pada semester I 2021.

Secara bersamaan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 37,96 triliun dari Rp 33,46 triliun pada semester I 2021. Meski begitu, laba bruto perseroan pada paruh pertama 2022 tercatat naik menjadi Rp 9,93 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,57 triliun.

Pada periode ini, laba usaha tercatat sebesar Rp 1,67 triliun. Perseroan juga mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp 22,04 miliar, biaya keuangan Rp 90,9 miliar, dan bagian atas rugi entitas asosiasi senilai Rp 6,79 miliar.

Dari rincian tersebut, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil mengukuhkan laba periode berjalan sebesar Rp 1,28 triliun. Naik 46,05 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 876,22 miliar.


Aset Perseroan

Ilustrasi gerai Alfamart (Foto: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 28,9 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 27,5 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 14,5 triliun dan sisanya Rp 14,4 triliun merupakan aset tidak lancar.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 naik menjadi Rp 19,42 triliun dari Rp 18,5 triliun pada akhir Desember 2022. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 17,32 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 16,38 triliun.Adapun ekuitas hingga Juni 2022 turut naik menjadi Rp 9,48 triliun dari Rp 8,99 triliun pada akhir Desember 2021.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 31 Agustus 2022, saham AMRT melonjak 7,39 persen ke posisi Rp 2.180 per saham.

Saham AMRT dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.050 per saham. Saham AMRT berada di level tertinggi Rp 2.180 dan terendah Rp 2.020 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.899 kali dengan volume perdagangan 1.685.554 saham. Nilai transaksi Rp 358,2 miliar. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya