Aseana Kini Jadi Pengendali Asuransi Bina Dana Arta

Sebagai pengendali baru perseroan, Aseana akan melaksanakan penawaran tender wajib

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2022, 21:35 WIB
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) mengumumkan perubahan pengendali saham perseroan. Saat ini, Aseana telah menjadi pengendali perseroan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (1/9/2022), Aseana Insurance Pte Ltd (Aseana) telah menyelesaikan pengambilalihan 386.924.893 saham di PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk milik MAPFRE Internacional SA. Jumlah pengambilalihan saham itu setara 62,33 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan.

Total pembelian saham ABDA itu sebesar USD 59,50 juta dengan harga pembelian per saham Rp 2.289,27 (memakai kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada 30 Agustus 2022 sebesar 14.887 per dolar AS). Harga pembelian saham itu dibulatkan menjadi Rp 2.289 per saham. Dengan demikian, Aseana rogoh kocek sekitar Rp 885,67 miliar untuk beli saham ABDA.

Sebelum penyelesaian pembelian saham, Aseana memiliki 154.273.041 saham yang merupakan 24,85 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan  oleh perseroan. Setelah penyelesaian transaksi pembelian saham, kepemilikan saham Aseana dalam perseroan menjadi 541.197.034 saham yang merupakan 87,18 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan.

Dengan demikian, Aseana telah efektif menjadi pengendali perseroan seperti dalam ketentuan POJK 9/2018 sejak tanggal penyelesaian.

“Sebagai pengendali baru perseroan, Aseana akan melaksanakan penawaran tender wajib dan mengumumkan informasi terkait dengan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan POJK 9/2018,”

Perseroan menyatakan tujuan dari pengambilalihan perseroan oleh Aseana untuk membangun industri Aseana di Indonesia.

Adapun Aseana merupakan suatu perusahaan yang berbasis di Singapura yang dimiliki dan didukung oleh funds yang dikelola Warburg Pincus LLC dan afiliasinya. Aseana merupakan kegiatan usaha berupa investasi di bidang asuransi.

Pemegang saham ABDA per 31 Juli 2022 berdasarkan data RTI antara lain Bank of Singapura Ltd sebesar 62,33 persen, Aseana Insurance sebesar 24,85 persen, dan masyarakat 12,82 persen.


Penutupan IHSG 1 September 2022

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada perdagangan saham Kamis, 1 September 2022. Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah tekanan dari dua sektor saham IDX basic dan IDXtechno.

Mengutip data RTI, IHSG melemah terbatas 0,36 persen ke posisi 7.153,10. Indeks LQ45 merosot 0,58 persen ke posisi 1.016,93. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.197,05 dan terendah 7.135,02. Sebanyak 238 saham menguat dan 282 saham melemah. 180 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.273.468 kali dengan volume perdagangan 27,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.830. Mayoritas sektor saham tertekan yang didorong indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,65 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXbasic susut 1,47 persen, indeks sektor saham IDXhealth turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,65 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,51 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,24 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,03 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,86 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,50 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,15 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 0,14 persen.


Bursa Saham Asia pada Kamis 1 September 2022

Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis, 1 September 2022 seiring investor mencerna data aktivitas pabrik China.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 2,02 persen ke posisi 6.845,60. Dolar Australia melemah ke posisi 0,6827.

Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,53 persen ke posisi 27.661,47. Indeks Topix susut 1,41 persen ke posisi 1.935,49. Indeks Hang Seng merosot 1,79 persen ke posisi 19.597,31. Indeks Hang Seng teknologi terpangkas 1,63 persen.

Indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,28 persen ke posisi 2.415,61. Indeks Kosdaq susut 2,32 persen ke posisi 788,32. Di bursa saham China, indeks Shanghai tergelincir 0,54 persen ke posisi 3.184,98. Indeks Shenzhen merosot 0,88 persen ke posisi 11.712,39. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 1,76 persen.

Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin pada Agustus 2022 yang diriliis Kamis pekan ini menunjukkan sektor tergelincir ke dalam kontraksi bulan ini. Ini terjadi setelah data PMI Manufaktur resmi yang dirilis pada Rabu menunjukkan aktivitas pabrik menyusut di tengah peningkatan infeksi COVID-19 baru-baru ini.


Top Gainers-Losers pada 1 September 2022

Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang mencatat top gainers antara lain:

-Saham HDIT melonjak 34,78 persen

-Saham PICO melonjak 25 persen

-Saham ARII melonjak 25 persen

-Saham TAYS melonjak 24,77 persen

-Saham PANI melonjak 20,13 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham NIRO turun 6,94 persen

-Saham MEDS turun 6,94 persen

-Saham GPSO turun 6,82 persen

-Saham UFOE turun 6,8 persen

-Saham DUTI turun 6,8 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI senilai Rp 1 triliun

-Saham BBCA senilai Rp 620,8 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 611,4 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 597,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 555,4 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham SICO tercatat 71.579 kali

-Saham BUMI tercatat 48.978 kali

-Saham GOTO tercatat 30.764 kali

-Saham DEWA tercatat 24.033 kali

-Saham META tercatat 23.673 kali

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya