Liputan6.com, Jakarta Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia mengungkapkan bahwa pasar kawasan industri bertumbuh pada Semester I 2022. Hal ini diungkap dalam laporan Jakarta Property Market Update Kuartal II 2022.
Dari seluruh wilayah Jabodetabek, total lahan eksisting kawasan industri pada Semester I 2022 mencapai sekitar 2 juta m2. Dari jumlah tersebut, kawasan Cikarang mendominasi.
Advertisement
Tingkat okupansinya juga terus menunjukkan tren yang membaik dengan rata-rata mencapai 93 persen. Sampai akhir 2022, pertumbuhan pasokan lahan industri diperkirakan sekitar 180.000 m2 yang didominasi wilayah Cikarang.
"Tahun depan, pasokan bertumbuh sekitar 350.000 m2, dan Cikarang masih menjadi kawasan industri yang paling menonjol," ungkap Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim dalam keterangan tertulis, Jumat (2/9/2022).
Yunus Karim melanjutkan, kawasan industri di sebelah timur Jakarta, seperti Cikarang, tetap populer sebagai kawasan industri, pusat logistik, dan pergudangan, karena lebih dekat dengan pusat kota, aksesibilitas mudah, dan kenyamanan yang ditawarkan.
CEO LPKR John Riady menambahkan, permintaan lahan industri bertumbuh karena bisnis-bisnis yang telah berkembang yang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19 dan para pemain ekonomi digital yang tumbuh sangat cepat yang sekaligus memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, serta investasi-investasi lainnya.
"Dua sektor properti yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak dan logistik yang justru semakin meningkat karena terdorong industri e-commerce," jelasnya.
Segmentasi Industri
Untuk menangkap peluang pasar di kawasan industri Cikarang, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yaitu PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), terus mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri seiring dengan tingginya permintaan gudang serta pusat logistik.
Pencapaian strategi Lippo Cikarang ini tentu saja berimbas positif kepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84 persen saham Lippo Cikarang.
Seperti diketahui, pada 2022, Lippo Cikarang menargetkan prapenjualan Rp 5,2 triliun, naik 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi prapenjualan dari lahan industri Lippo Cikarang diharapkan mencapai Rp 650 miliar.
Adapun pada Semester I 2022, Lippo Karawaci sudah merealisasikan prapenjualan sebesar Rp 2,48 triliun, dengan kontribusi lahan industri mencapai Rp 149 miliar.
Advertisement