Inspektur PBB Selesaikan Inspeksi Pertama di PLTN Zaporizhzhia

Sejumlah ahli nuklir PBB menyelesaikan inspeksi keselamatan dan keamanan pertama ke PLTN Zaporizhzhia di Ukraina.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2022, 08:03 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, pembangkit tenaga nuklir terbesar di Eropa, terkena serangan oleh pasukan Rusia. (AP)

Liputan6.com, Zaporizhzhia - Sejumlah ahli nuklir PBB menyelesaikan inspeksi keselamatan dan keamanan pertama ke PLTN Zaporizhzhia di Ukraina pada Kamis (1/9), di tengah pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina yang berlangsung di dekat fasilitas itu.

Direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, memimpin kelompok inspeksi yang terdiri dari 14 orang, dan kepada reporter dia mengatakan bahwa lembaganya "berupaya terus mengawasi" fasilitas nuklir terbesar di Eropa itu namun tidak menjelaskan apa yang timnya telah saksikan dalam tur pertama mereka.

Pertempuran tersebut memaksa penutupan salah satu reaktor PLTN itu sebelum tim yang dipimpin Grossi tiba. Tetapi hal tersebut tidak menghentikan niatan tim Grossi untuk memulai inspeksi di mana ia mengatakan, “menimbang pro dan kontra dan karena kami sudah melangkah sejauh ini, kami tidak akan berhenti.”

“Kami memiliki misi penting untuk diselesaikan,” katanya, dan menambahkan, “Kami akan segera memulai kajian terhadap keamanan dan keselamatan di PLTN ini.”

“Saya akan mempertimbangkan kemungkinan untuk terus memastikan kehadiran tim IAEA di PLTN ini, yang menurut kami sangat penting untuk menstabilkan situasi dan untuk memperoleh informasi secara berkala yang andal, tidak berpihak, serta netral tentang situasi di sini," kata Grossi, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (3/9/2022).

Rusia mengatakan beberapa mortir Ukraina jatuh 400 meter dari reaktor nomor satu PLTN itu pada Kamis, sementara pemerintah Kyiv menuduh pasukan Moskow menyerang Kota Enerhodar, lokasi di mana PLTN itu berada, dan koridor yang dilewati oleh tim inspektur PBB itu.

Pasukan Rusia telah merebut kendali PLTN Zaporizhzhia sejak hari-hari awal dari invasinya, tetapi pembangkit listrik itu tetap dioperasikan oleh teknisi Ukraina. Masing-masing pihak saling tuduh bahwa pihak lawan telah menyulitkan operasi fasilitas itu dengan serangan yang dilancarkan secara terus menerus di kawasan tersebut.


PLTN Zaporizhzhia Ukraina Terbakar Diserang Rusia, Tingkat Radiasi Aman?

Asap mengepul setelah ledakan selama misi penjinakan ranjau oleh anggota tim penjinak ranjau dari Layanan Darurat Negara Ukraina di dekat desa Hryhorivka, Wilayah Zaporizhzhia, di tengah invasi Rusia pada 5 Mei 2022. Musim tanam tahun ini petani membutuhkan lebih dari bahan bakar dan pupuk. Kini, mereka juga membutuhkan jaket antipeluru dan ranjau untuk menghancurkan bom yang tersebar di ladang mereka. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Kebakaran terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, fasilitas nuklir terbesar di Eropa. 

"Gempuran musuh yang terus menerus terhadap bangunan dan unit [pembangkit]" tampaknya menyebabkan kebakaran di stasiun nuklir," menurut Wali Kota Dmytro Orlov dari Enerhodar di dekatnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (4/3/2022).

Kepala administrasi negara bagian Zaporozhia mengatakan bahwa keamanan pembangkit listrik Zaporizhzia "terjamin".

Alexander Starukh memposting hanya satu kalimat di Facebook, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan direktur Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (Zaporizhzhia Nuclear Power Station/Plant, ZNPP) di Enerhodar, dan telah dijamin keamanannya.

"Direktur ZNPP meyakinkan saya bahwa saat ini, keamanan nuklir objek tersebut diamankan," tulisnya.

Itu terjadi ketika pejabat tinggi Ukraina telah memperingatkan kemungkinan krisis nuklir karena penembakan Rusia yang dilaporkan di sana.


Bagaimana Tingkat Radiasi?

Pengambilan gambar rekaman streaming langsung dari Otoritas Nuklir Zaporizhzhia pada 4 Maret 2022 menunjukkan beberapa ledakan di pembangkit nuklir dari serangan Rusia. (AFP)

Mengutip CNN, juru bicara Zaporizhzhia mengatakan pertempuran telah berhenti di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut dan tingkat radiasi saat ini normal.

"Pertempuran telah berhenti di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan tingkat radiasi saat ini normal meski kebakaran berlanjut di fasilitas itu," kata seorang juru bicara di pembangkit itu hari Jumat.

Juru bicara Andrii Tuz mengatakan pembangkit tersebut tidak mengalami kerusakan kritis, meskipun hanya satu unit pembangkit listrik dari enam yang beroperasi.

Dalam posting Facebook sebelumnya, Tuz mengatakan setidaknya satu unit pembangkit listrik di pembangkit nuklir terdampak dalam pertempuran itu. "Banyak peralatan teknis yang terkena," katanya kepada CNN.

Petugas pemadam kebakaran disambut senjata. Pejabat Ukraina mengatakan petugas tidak dapat mengakses pembangkit nuklir yang terbakar.

Tuz mengatakan ketika petugas pemadam kebakaran awalnya tiba, mereka disambut dengan senjata dan berbalik.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia adalah yang terbesar di Eropa menurut situs web pembangkit tersebut. Fasilitas ini mendukung seperlima dari total tenaga listrik yang dihasilkan di Ukraina.

Pembangkit nuklir Zaporizhzhia memiliki enam unit secara total, dengan yang pertama terhubung ke jaringan listrik pada tahun 1984, dan yang keenam terhubung pada tahun 1995.

Infografis Putin Akan Hadiri KTT G20 Bali di Tengah Invasi ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya