Buntut Kasus BBM Campur Air, Polisi Kumpulkan Seluruh Pengurus SPBU di Banyuwangi

Polresta Banyuwangi bertindak cepat mengumpulkan seluruh pengurus SPBU di wilayah setempat. Pengumpulan itu dilakukan menyusul adanya temuan BBM jenis pertalite bercampur air di SPBU Pesanggaran.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 03 Sep 2022, 06:07 WIB
Pengurus SPBU se- Kabupaten Banyuwangi dikumpulkan menyikapi temuan BBM bercampur air (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi Polresta Banyuwangi mengumpulkan para pengurus SPBU di Banyuwangi,  menyusul adanya temuan BBM jenis pertalite bercampur air di SPBU Pesanggaran.

Kejadian BBM bercampur air itu merugikan masyarakat hingga membuat puluhan kendaraan mogok secara masal.

Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didik Hariyanto mengatakan dikumpulkannya para pengurus SPBU untuk meminimalisir kejadian serupa terulang kembali.

Selain itu koordinasi cipta Kamtibmas  kondusif juga membahas terkait adanya isu rencana kenaikan harga BBM di wilayah Banyuwangi.

"Dengan adanya rencana kenaikan BBM tersebut pasti berdampak pada kondusifitas keamanan wilayah. Itu terbukti pada hari yang sama, terdapat aksi unjuk rasa dari aktivis dan mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasi terkait rencana kenaikan BBM," ucap AKBP Didik, Jumat (2/9/2022).

Dalam pertemuan itu Polresta juga menghadirkan Hiswana Migas (Himpunan Pengusaha Minyak Gas).

AKBP Didik meminta SPBU dan Hiswana Migas agar intens melaksanakan koordinasi dan komunikasi dalam rangka menyikapi kesiapan kenaikan BBM.

 "Utamanya koordinasi mengenai data base ataupun stok BBM di masing-masing SPBU tersebut," kata AKBP Didik.

Polresta Banyuwangi juga menanyakan bagaimana kesiapan pemilik SPBU dalam menghadapi antrian para konsumen, agar hal tersebut dapat dikoordinasikan dengan para karyawan SPBU. Pihaknya akan turun langsung untuk memastikan stok BBM di lapangan.

"Nantinya kami akan meninjau stok BBM di Pertamina serta berapa alokasi BBM yang disalurkan ke masing-masing SPBU dalam rangka sinkronisasi," tegas AKBP Didik.

Wakapolresta  menyebut, apabila nanti sudah diumumkan rencana kenaikan BBM, kepolisian meminta agar pemilik SPBU bersikap kooperatif dan tidak memanfaatkan hal tersebut demi keuntungan pribadi.

"Kami berharap pemilik SPBU dapat meminimalisir adanya pelanggaran dalam menyikapi kenaikan BBM," harapnya.

 

 


Ketersediaan BBM di Banyuwangi Cukup

Sementara Ketua Hiswana Migas, Ismail membeberkan, ketersediaan BBM di masing-masing SPBU se-Banyuwangi dipastikan cukup dalam menyikapi kesiapan kenaikan BBM.

"Kami dari Hiswana Migas, siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian khususnya dalam menyikapi rencana kenaikan BBM," cetus Ismail.

Pengurus SPBU Kapuran Ketapang, Suroso mengaku sepakat adanya koordinasi terkait rencana kenaikan BBM dengan melibatkan Bhabinkamtibmas ataupun Babinsa, serta Petugas Polresta Banyuwangi di masing-masing SPBU.

"Karena rumor kenaikan BBM sudah bermunculan kami berharap dapat melibatkan petugas kepolisian untuk mengantisipasi," ucapnya.

Infografis Subsidi BBM Bengkak hingga Rp 502 Triliun, Jokowi Harus Bagaimana? (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya