Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan soal susahnya mencukupi ketersediaan air bersih di DKI Jakarta. Menurut Anies, hal tersebut karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terhalang penyertaan modal daerah (PMD) untuk pipanisasi air bersih.
Hal tersebut diungkapkan Anies usai menjadi pembicara bersama dengan Wali Kota Rotterdam dalam acara Talkshow Dutep College Tour "Urban Water Management-In Conversation with Two Inspiring City Leaders di Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2022).
Advertisement
"Begini, mudah-mudahan ya pada tahun 2023 ini sudah kembali di DKI maka DKI bisa melakukan PMD. Kalau bisa menaklukkan PMD maka pipanisasi bisa berjalan lebih cepat," kata Anies.
Menurut Anies pembangunan pipanisasi sebagai salah satu solusi untuk mengatasi krisis air bersih, dilihat dari berapa banyak investasi yang ada untuk program tersebut.
"Karena pembangunan pipanisasi itu sangat dipengaruhi oleh berapa banyak kita meletakkan investasi," ujar Anies
Pasalnya, kata Anies selama ini pipanisasi dikelola oleh pihak swasta. Anies menuturkan, seharusnya PMD dapat dikelola oleh pihak Pemprov DKI. Salah satunya, Anies mencontohkan perusahaan air PAM Jaya.
"Iya salah satunya. Karena kemarin kan dikelola oleh swasta jadi pipanisasinya kan tidak bisa kita kerjakan. Kenapa? Karena yang kelola swasta, yang bertanggung jawab untuk membesarkan swasta, " jelas Anies.
Anies mengatakan pipanisasi dapat dikelola Pemprov DKI pada 2023. Sehingga, nantinya investasi untuk pembangunan pipa juga dapat dilangsungkan.
"Kalau 2023 nanti, akan dikerjakan oleh DKI. Maka DKI bisa melakukan investasi pembangunan pipa. Kemarin tidak bisa," ucap dia.
Kewenangan PAM Jaya
Anies mengungkapkan karena keterbatasan tersebut, pihaknya selama ini hanya dapat menyediakan air bersih dengan membuat sejumlah tangki air.
"Bikin tangki, karena kita tidak bisa investasi di situ. Jadi kita buat tangki- tangki, lalu warga ambil air. Ya kan itu yang kita lakukan untuk menahan land subsiden, untuk menahan pengambilan air tanah," jelas Anies.
Lebih lanjut, Anies menyampaikan apabila PAM Jaya mendapatkan kewenangan untuk pembangunan pipa air bersih, maka pihaknya dipastikan bakal menutup tangki air bersih yang ada.
"Nah ini bisa nanti selesai begitu PAM mendapatkan kewenangan kembali. Pipanisasi selesai, maka itu akan tutup," ujar Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.
Advertisement