Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sepekan tepatnya pada 29 Agustus-2 September 2022. Analis menilai, sentimen global seperti kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) bayangi IHSG.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (3/9/2022), IHSG naik 0,59 persen ke posisi 7.177,17 selama sepekan dari posisi pekan lalu di 7.135,24. Penguatan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa naik 0,68 persen menjadi Rp 9.378,89 triliun. Kapitalisasi pasar bursa bertambah Rp 63 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.315,73 triliun.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG di tengah sentimen yang cenderung kurang baik dari global seperti ada pengetatatn kebijakan moneter the Fed yang masih cenderung agresif untuk menurunkan inflasi Amerika Serikat (AS) di angka dua persen.
Sedangkan dari dalam negeri, menurut Herditya ada berita baik seiring terjadi deflasi pada Agustus sebesar 0,21 persen MoM dan penurunan inflasi menjadi 4,69 persen YoY. Akan tetapi, pemerinta masih dimungkinkan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). “Di sisi lain masih terdapat inflow asing Rp 1,5 triliun dalam waktu sepekan ini,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 9,32 persen menjadi 29,49 miliar saham dari 26,96 miliar saham pada pekan lalu.
Selanjutnya rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 6,99 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa menjadi Rp 14,50 triliun dari Rp 13,55 triliun pada pekan lalu.
Prediksi IHSG Pekan Depan
Rata-rata frekuensi harian bursa meningkat 1,8 persen menjadi 1.258.658 transaksi dari 1.236.386 transaksi pada pekan sebelumnya.
Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 927,95 miliar pada Jumat, 2 September 2022. Pada pekan ini, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 2,43 triliun. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 67,73 triliun.
Untuk pekan depan, Herditya perkirakan pergerakan IHSG masih cenderung konsolidasi dengan rentang 7.100-7.200 terlebih dahulu.
Namun, ia mengingatkan untuk tetap waspadai koreksi IHSG apabila break support 7.015 secara agresif.
“Untuk sentimen sendiri nampaknya masih dipengaruhi oleh harga komoditas dunia, terutama dari energi, karena dalam sepekan ini diperkirakan disokong oleh emiten-emiten dari IDX Energy, kemudian ada rilis data cadev dan IKK,” kata dia.
Advertisement
Pencatatan Obligasi
Pada pekan ini, terdapat lima pencatatan obligasi serta 1 sukuk. Sebanyak 2 obligasi dicatatkan di BEI pada Senin, 29 Agustus 2022, PT Astra Sedaya Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap V Tahun 2022 dengan nilai nominal sebesar Rp 900 miliar. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk obligasi ini dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak menjadi wali amanat.
Kemudian, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multiartha Tahap II Tahun 2022 dengan nilai nominal sebesar Rp 1,84 triliun. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah irAA (Double A) dan PT Bank KB Bukopin Tbk. bertindak sebagai wali amanat.
Pencatatan Obligasi Lainnya
Selanjutnya pada Jumat, 2 September 2022, 3 obligasi dan 1 sukuk resmi dicatatkan di BEI. PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2022 dengan nilai nominal sebesar Rp 1,05 triliun.
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idA (Single A) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
PT XL Axiata Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II XL Axiata Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III XL Axiata Tahap I Tahun 2022 dengan nilai obligasi dan sukuk masing-masing sebesar Rp 1,5 triliun. Fitch menetapkan peringkat untuk obligasi dan sukuk adalah AAA(idn) (Triple A).
Advertisement
Total Emisi Obligasi
PT Bank Mega Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini. Selanjutnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2022 dengan nominal obligasi senilai Rp 4 triliun.
PEFINDO menyematkan peringkat idA+ (Single A Plus) bagi obligasi ini dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 97 emisi dari 71 emiten senilai Rp121,03 triliun.
Hingga saat ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 516 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp463,98 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 168 seri dengan nilai Rp4.982,47 triliun dan USD236,08 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,98 triliun.