Jokowi Tidak Ingin Naikkan Harga BBM, Tetapi Ada Kenyataan Pahit

Presiden Jokowi menyebut, bahwa pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Sep 2022, 15:19 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, bahwa pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Sesungguhnya, kepala negara ingin harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri tetap terjangkau.

"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia, saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," kata Jokowi saat konferensi kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Namun, masalahnya menurut Presiden Jokowi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502, triliun. Angka itu akan meningkat terus. BBM jenis Pertalite ini ini masih dinikmati oleh para pengguna mobil pribadi. 

"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," ucapnya.

Mestinya, kata Jokowi, uang negara harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu. Maka, saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," tegasnya.

 


Daftar Harga BBM Terbaru

Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melakukan penyesuaian terhadap bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi, melalui Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Negara Jakarta, Sabtu 3 September 2022.

"Hari ini tanggal 3 September 2022, pukul 13.30 pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi," kata kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam siaran pers daringnya, Sabtu (3/9/2022).

Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM. Penyesuaian harga baru BBM dimulai pada pukul 14.30 WIB.

"Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pada pukul pada 14.30 Waktu Indonesia Bagian Barat," katanya.

Menurut dia, harga teranyar akan berlaku pada satu jam setelah pengumuman tersebut diberikan.

"Ini (harga) berlaku 1 jam sejak saat diumumkannya penyesuain harga dan akan berlaku pada 14.30 WIB," jelas Arifin.

Pengumuman kenaikan harga BBM ini dihadiri Presiden Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

 

Berikut harga baru penyesuaian BBM bersubsidi:

 

- Pertalite dari 7.650 per liter menjadi 10.00 per liter.

- Solar subsidi dari 5.150menjadi 6.800 per liter.

- Pertamax non subsidi dari 12.500 perliter menjadi 14.500 per liter.

 


Jeritan Rakyat Kenaikan Harga BBM

Pekerja melayani pengunjung di rumah makan Warteg Bahari, Jakarta (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengatakan jika BBM naik, maka keuntungan warteg akan berkurang, sehingga berimbas pada kesulitan membayar sewa tempat usaha pada tahun depan.

"Sebenarnya biaya yang besar itu ada di sewa atau kontrakan tempat itu yang kadang kala warteg bisa tutup karena tidak mampu bayar sewa," tukas Mukroni Rabu 31 Agustus 2022.

Ia menambahkan, jika BBM naik, pemerintah harus memberi solusi agar rakyat bawah tidak terbebani. "Kami prihatin atas kenaikan harga BBM karena dengan kenaikan harga BBM ini akan mengerek atau menaikkan harga pangan, sementara kondisi daya beli rakyat, seperti rakyat bawah, belum pulih sepenuhnya (dari pandemi)," sebutnya.

Sementara rencana kenaikan harga BBM ini sudah dikeluhkan oleh para pengguna kendaraan bermotor, khususnya roda dua. Salah satunya yaitu Surya, salah seorang pengemudi ojek online di wilayah Bogor, Jawa Barat. 

“Di kala BBM naik, argo juga naik jadi penumpangnya sepi," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu 31 Agutus 2022.

Surya mengatakan, selama dirinya menjadi pengemudi ojek online, kenaikan harga BBM berdampak pada penghasilannya yang semakin berkurang.

Keluhan lain disampaikan oleh Topan, pengendara sepeda motor lainnya yang biasa menggunakan sepeda motornya untuk kegiatan sehari-hari.

"Motor saya termasuk yang boros minyak, jadi kalo BBM naik saya jadi tekor," ujarnya.

Dia mengaku harus merogoh kocek yang cukup besar untuk mendapatkan BBM. Dia pun berharap agar pemerintah mengkaji ulang wacana harga BBM naik yang kabarnya akan dilakukan pada September mendatang. 

"Untuk pemerintah pikirkan kembali kebijakan tersebut agar tidak menyulitkan masyarakat yang butuh bahan bakar untuk kehidupan sehari-harinya atau bahkan penunjang mata pencahariannya. Karena jika BBM naik, dampaknya ini cukup besar pada hal lainnya," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya