Gunung Merapi 13 Kali Luncurkan Guguran Lava Sepekan Ini

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkap Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 13 kali selama sepekan ini.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 03 Sep 2022, 17:48 WIB
Petugas dari komunitas Siaga Merapi memantau aktivitas gunung merapi dari Lapangan Stiper, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (19/11/2020). Status Gunung Merapi sudah dinaikkan pada 5 November 2020 lalu dari waspada level II menjadi siaga level III. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkap Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 13 kali selama sepekan ini. Hal ini berdasar pengamatan selama 26 Agustus hingga 1 September 2022.

"Pada pekan ini guguran lava teramati sebanyak 13 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso soal aktivitas Gunung Merapi, Yogyakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (3/9/2022).

Menurut dia, berdasarkan analisis morfologi dari foto udara dengan drone pada 29 Agustus 2022 di Stasiun kamera Tunggularum, Deles 5 dan Ngepos, teramati adanya pertumbuhan pada kubah lava di bagian barat daya Merapi.

"Pada kubah barat daya teramati adanya pertumbuhan kubah, volume kubah terhitung sebesar 1.624.000 meter kubik. Sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik," ujar Agus.

Intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir, menurut dia, dominan berupa gempa vulkanik dalam (VTA) sebanyak 589 kali yang mengindikasikan adanya aktivitas magmatik di kedalaman lebih dari 1,5 km dari puncak.

Sementara itu, deformasi Gunung Merapi yang dipantau BPPTKG dengan menggunakan EDM dan GPS pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm per hari.

"Pada pekan ini tidak dilaporkan terjadi lahar hujan maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," kata Agus Budi soal gunung yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

 


Status Siaga

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km), demikian Agus Budi Santoso.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya