Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Port Moresby hingga kini masih menunggu laporan hasil investigasi dari Pemerintah Papua Nugini (PNG) terkait kasus penembakan yang diduga dilakukan tentaranya (PNGDF) terhadap nelayan asal Merauke.
Dubes RI di Port Moresby Andriana Supandi kepada Antara di Jayapura, Sabtu mengatakan bahwa KBRI masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan pemerintah PNG terhadap insiden yang menewaskan Sugeng, yang juga merupakan nakhoda kapal motor nelayan Calvin 02.
Advertisement
Perdana Menteri PNG, James Marape telah menyatakan telah meminta semua otoritas terkait untuk melakukan investigasi komprehensif tentang kasus penembakan tersebut.
"Mudah-mudahan hasilnya segera diberikan ke KBRI," harap Dubes Andriana Supandi seperti dilansir Antara.
Dubes Andriana sebelumnya menyesalkan terjadinya insiden tersebut karena seharusnya tidak menembak yang mematikan.
Harusnya tentara PNG memberi tembakan peringatan bukan menembak hingga menewaskan ABK yang juga merupakan nakhoda dari kapal tersebut.
Insiden
Insiden penembakan terjadi tanggal 22 Agustus lalu dan setelah ditembak kapal tersebut dibiarkan kembali ke Merauke.
Selain menembak nakhoda KMN Calvin 02, PNGDF juga menangkap dua kapal nelayan asal Merauke beserta 13 abknya dan kini sudah berada di Port Moresby.
Advertisement
Terus Dipantau
"Kondisi mereka sehat dan KBRI terus memantau kondisi serta memberikan bantuan, " tambah Dubes Andriana Supandi.