Meneropong Gerak IHSG Usai Harga BBM Resmi Naik

Dengan harga BBM subsidi naik, inflasi Indonesia diperkirakan 7 persen. Lalu bagaimana arah IHSG?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Sep 2022, 20:27 WIB
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi memberlakukan kenaikan harga sejumlah bahan bakar subsidi. Biasanya, pasar yang konservatif melihat kenaikan BBM akan berdampak pada turunnya daya beli masyarakat.

Namun, Chief Economist & Head of Fixed Income Research Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian menilai kondisi saat ini berbeda. Di mana ada beberapa hal yang patut diperhatikan untuk menerka arah IHSG.

“Fakta lainnya adalah ketika harga BBM naik, sebenarnya perekonomian masyarakat di luar Pulau Jawa terutama yang mendapatkan pendapatan dari sawit dan batu bara itu cenderung terus tinggi,” kata dia dalam webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (3/9/2022).

Selain itu, Fakhrul menilai kenaikan BBM akan lebih berdampak pada ekonomi kelas menengah. Di mana pendapatan kelompok ini belum naik, akibatnya terjadi penurunan minat di sektor formal. Sementara sektor informal diperkirakan tumbuh lebih tinggi.

Dengan tingginya inflasi saat ini, diperkirakan upah minimum tahun depan naik dua digit. Mengacu pada formula angka inflasi ditambah dengan pertumbuhan ekonomi.

“Dengan BBM naik, inflasi Indonesia diperkirakan 7 persen, jika ditambah pertumbuhan ekonomi 5 persen, maka untuk pertama kalinya upah minimum kita lompat di 2023 sebesar 12 persen,” ujar dia.

Fakhrul menambahkan, pasar biasanya akan terkoreksi saat terjadi kenaikan suku bunga yang dibarengi dengan inflasi tinggi dan current account defisit. Namun, yang terjadi saat ini tidak demikian.

“Biasanya kalau suku bunga naik dan current account defisit, market-nya turun dalam. Sekarang, faktor yang memberatkan market tinggal interest rate-nya harus naik gara-gara inflasi dan harga BBM naik,” jelas dia.

 


Target IHSG pada 2022

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun IHSG disebut sudah price in terhadap beberapa hal. Di antaranya pertumbuhan fundamental atau ekonomi dalam negeri, aliran asing yang prospektif, berlanjutnya harga komoditas yang tinggi, dan kenaikan harga BBM.

Sementara hal yang diperkirakan masih berdampak pada gerak IHSG yakni krisis energi UE dan potensi krisis kredit, Fed Fund Rate yang jauh lebih tinggi di atas 3,25 persen pada akhir tahun ini, inflasi Indonesia yang diperkirakan lebih tinggi, dan dampak terbatas pada ekonomi berpenghasilan rendah karena berkembangnya sektor informal.

“Saat ini kita dari Trimegah masih mempertahankan IHSG hingga akhir tahun di 7.100, tahun depan di 7.500,” ujar dia.

“Untuk menghadapi pasar saat ini sebaiknya tidak terlalu memperhatikan target indeks tapi kita harus lebih melihat ke selektif stock karena kondisi saat ini tidak biasa,” ia menambahkan.


Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Solar Rp 6.800 dan Pertamax Rp 14.500 per Liter

Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya,  Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Negara.

"Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi," kata Menteri ESDM Arifi Tasrif.

Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter 

"Harga BBM naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax Dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500 per liter," tutur dia.

Kenaikan harga baru ini berlaku mulai hari ini 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. 


Harga BBM Naik Mulai Hari Ini 3 September 2022 Pukul 14.30 WIB

Antrean kendaraan sesaat jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di SPBU Kawasan Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah resmi menaikkan harga BBM Bersubsidi pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. Harga BBM Subsidi jenis Pertalite naik dari Rp 7650 ke Rp 10.000,- dan Pertamax dari Rp 12.500 ke Rp 14.500,-(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, kenaikan harga BBM akhirnya diumumkan pemerintah. Harga BBM yang naik meliputi BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar serta BBM nonsubsidi yaitu Pertamax.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, kenaikan harga BBM untuk ketiga jenis bahan bakar minyak ini berlaku mulai 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

"Ini berlaku 1 Jam sejak saat diumumkan penyesuaian harga dan akan berlaku pada 14.30 WIB," kata dia di Istana Kepresidenan, Sabtu (3/9/2022).

Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter 

"Harga BBM Pertalite naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax Dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500 per liter," tutur dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya