Liputan6.com, Jakarta - Meta meluncurkan Akademi Pembelajaran Virtual atau Meta Immersive Learning Academy (MILA). MILA merupakan program edukasi yang memfasilitasi kreator di bidang augmented reality dan virtual reality pada level pemula dan profesional untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Akademi ini dijalankan melalui kerja sama Meta dengan Hacktiv8. Peluncuran MILA merupakan bagian dari rangkaian Digital Innovation Network (DIN) yang juga bagian dari Digital Economic Working Group (DEWG) pada pertemuan G20 di Bali.
Advertisement
Kurikulum pada akademi pembelajaran virtual ini mencakup pelatihan secara online dan tatap muka. Di mana, kurikulum tersebut dirancang untuk mendukung kreator pemula meningkatkan kemampuan augmented reality dan virtual reality mereka hingga mencapai tahap profesional.
Mengutip keterangan yang diterima Minggu (4/9/2022), kurikulum tersebut akan menampilkan kreator-kreator AR lokal yang bekerja sama dengan Meta untuk menyesuaikan seluruh bahan ajaran sesuai komunitas di Indonesia.
Sekadar informasi, di Asia Pasifik termasuk Indonesia, pertumbuhan kreator AR sangat pesat. Di mana, 5 dari 10 negara teratas banyak terdapat kreator AR Spark berada di Asia Pasifik.
Selain itu, 35 persen kreator Spark AR aktif tiap bulannya ada di Asia Pasifik. Untuk mendukung komunitas dan memungkinkan kreator memiliki kemampuan untuk menciptakan dan menghasilkan pengalaman interaksi AR yang dibutuhkan, akademi memberi kesempatan pada kreator konten AR untuk mempelajari berbagai kursus online dan pelatihan.
Kreator pun bisa memulai dan meluncurkan pengalaman interaksi AR menggunakan program Spark AR milik Meta.
Pondasi Menuju Metaverse
Manager Kebijakan Publik untuk Meta di Indonesia Nouldhy Valdryno mengatakan, Meta percaya, perlengkapan dan fitur yang dihadirkan, khususnya untuk Spark AR akan menjadi pondasi dan langkah awal masyarakat menuju metaverse.
"Saat ini kita masih tahap awal membangun metaverse, bagaimana kita menciptakan kerangka awal sama pentingnya dengan desain metaverse nantinya," kata Noudhy.
Untuk itu, penting bagi Meta untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai kreator, teknologi, dan pengembang baru.
Akademi akan mendukung komunitas Meta ke tahapan selanjutnya dan mempelajari berbagai kemampuan dan jadi bagian dari masa depan bersama.
Meta pun menggulirkan kurikulum Spark AR dan memberi pelatihan daring hingga 12 jam melalui platform Blueprint Meta.
Pembelajaran tersebut mencakup berbagai tingkatan kemampuan masing-masing kreator. Tiga bagian yang bisa dipelajari kreator antara lain:
- Quick Start: membantu kreator AR untuk memiliki berbagai kemampuan dasar untuk menciptakan efek-efek standar di Spark AR.
- AR Fundamentals: Dirancang untuk tenaga profesional yang ingin mempelajari prinsip dasar menciptakan desain untuk AR serta berbagai kemampuan praktis dalam membuat AR menggunakan Spark AR Studio.
Advertisement
Apa Saja yang Dipelajari Kreator AR?
- AR Pro: tahap lanjutan untuk kreator konten AR yang mencari pengalaman mendesain AR dengan lebih imersif menggunakan Spark AR. Pelatihan ini juga membantu kreator level menengah untuk mempersiapkan ujian sertifikasi profesional.
Setelah menyelesaikan pelatihan Spark AR, kreator yang mau melanjutkan karier di bidang AR juga bisa mendapatkan sertifikasi dan validasi atas kemampuan mereka.
Kreator pun bisa bergabung pada workshop AR yang diselenggarakan Hacktiv8 yang dimulai pada kuartal empat tahun 2022 agar bisa bertemu dengan kreator ahli lainnya dan mengembangkan kemampuan mereka lebih jauh.
Co-founder Hacktiv8 Riza Fahmi menyebut, lewat Akademi Pembelajaran Virtual ini, Hacktiv8 ingin menyediakan wadah pelatihan komprehensif untuk para kreator dengan berbagai kemampuan berbeda. Dengan begitu, para kreator bisa menciptakan sebuah pengalaman AR yang menarik bagi industri dan proyek-proyek dari seluruh dunia.
"Pelatihan di Akademi Pembelajaran Virtual ini akan menjadi bekal untuk melanjutkan karir sebagai seorang profesional dan mengambil manfaat besar saat metaverse telah hadir," kata Riza.
Sekadar informasi, Akademi Pembelajaran Virtual menjadi bagian dari komitmen Meta di Indonesia untuk mendukung komunitas membangun dan meningkatkan kemampuan pada teknologi masa depan yang berdampak pada bagaimana manusia bisa saling terhubung, bermain, dan belajar.
(Tin/Isk)