Saham SMRA Menguat 5 Persen Jelang Akhir Pekan, Ada Apa?

Penguatan saham SMRA jelang akhir terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada Jumat, 2 September 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2022, 21:30 WIB
Summarecon Bekasi.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melonjak pada perdagangan saham jelang akhir pekan, Jumat, 2 September 2022.

Mengutip data RTI, saham SMRA ditutup naik 5 persen ke posisi Rp 630 per saham memasuki akhir pekan ini. Saham SMRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 605 per saham. Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 600 per saham.

Total frekuensi perdagangan 2.378 kali dengan volume perdagangan 358.194 saham. Nilai transaksi Rp 22,2 miliar.

Penguatan saham SMRA jelang akhir terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis. IHSG menguat 0,34 persen ke posisi 7.177,17. Sebanyak 230 saham menguat dan 279 saham melemah. 187 saham diam di tempat.

Selama sepekan tepatnya 29 Agustus-2 September, saham SMRA naik 0,80 persen ke posisi Rp 630 per saham. Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 590 per saham. Total volume perdagangan 112.470.802 saham dengan nilai transaksi Rp 68,8 miliar. Total frekuensi saham sebanyak 14.033 kali.

Kinerja IHSG Sepekan pada 29 Agustus-2 September 2022:

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sepekan tepatnya pada 29 Agustus-2 September 2022. Analis menilai, sentimen global seperti kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) bayangi IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu, 3 September 2022, IHSG naik 0,59 persen ke posisi 7.177,17 selama sepekan dari posisi pekan lalu di 7.135,24. Penguatan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa naik 0,68 persen menjadi Rp 9.378,89 triliun. Kapitalisasi pasar bursa bertambah Rp 63 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.315,73 triliun.


Kinerja IHSG Sepekan

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG di tengah sentimen yang cenderung kurang baik dari global seperti ada pengetatatn kebijakan moneter the Fed yang masih cenderung agresif untuk menurunkan inflasi Amerika Serikat (AS) di angka dua persen.

Sedangkan dari dalam negeri, menurut Herditya ada berita baik seiring terjadi deflasi pada Agustus sebesar 0,21 persen MoM dan penurunan inflasi menjadi 4,69 persen YoY. Akan tetapi, pemerinta masih dimungkinkan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). “Di sisi lain masih terdapat inflow asing Rp 1,5 triliun dalam waktu sepekan ini,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 9,32 persen menjadi 29,49 miliar saham dari 26,96 miliar saham pada pekan lalu. Selanjutnya rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 6,99 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa menjadi Rp 14,50 triliun dari Rp 13,55 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi harian bursa meningkat 1,8 persen menjadi 1.258.658 transaksi  dari 1.236.386 transaksi pada pekan sebelumnya.

Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 927,95 miliar pada Jumat, 2 September 2022. Pada pekan ini, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 2,43 triliun. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 67,73 triliun.

Untuk pekan depan, Herditya perkirakan pergerakan IHSG masih cenderung konsolidasi dgn rentang 7.100-7.200 terlebih dahulu.

Namun, ia mengingatkan untuk tetap waspadai koreksi IHSG apabila break support 7.015 secara agresif.

“Untuk sentimen sendiri nampaknya masih dipengaruhi oleh harga komoditas dunia, terutama dari energi, karena dalam sepekan ini diperkirakan disokong oleh emiten-emiten dari IDX Energy, kemudian ada rilis data cadev dan IKK,” kata dia.

 


Kinerja Summarecon Agung pada Semester I 2022

La Spezia Summarecon Bekasi.

Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (7/8/2022), PT Summarecon Agung Tbk meraup pendapatan bersih Rp 2,72 triliun pada semester I 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 10,99 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,45 triliun.

Beban pokok penjualan dan beban langsung naik 0,31 persen menjadi Rp 1,276 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,272 triliun.

Dengan demikian laba kotor tercatat Rp 1,45 triliun selama enam bulan pertama 2022. Laba kotor perseroan bertambah 22,45 persen dari enam bulan pertama 2021 sebesar Rp 1,18 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dari Rp 126,85 miliar pada 30 Juni 2021 menjadi Rp 137,08 miliar pada 30 Juni 2022. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 417,77 miliar hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 351,28 miliar. Perseroan mencatat penghasilan operasi lain Rp 9,37 miliar pada semester I 2022 dari semester I 2021 sebesar Rp 2,44 miliar.

Laba usaha perseroan tercatat Rp 906,67 miliar hingga semester I 2022. Dengan demikian, laba usaha perseroan tumbuh 27,59 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 710,58 miliar.

 


Total Aset

Pengunjung asyik bermain wahana kora-kora di Pasar Senggol, Summarecon Mal Bekasi, Sabtu (16/04). Lokasi yang berada di area parkir barat ini dibuka setiap hari hingga pukul 22.00 WIB. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Dengan melihat kondisi itu, PT Summarecon Agung Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 134,5 persen menjadi Rp 254,60 miliar hingga Juni 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, Summarecon Agung raih laba Rp 108,54 miliar.

Perseroan mencatat laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 15,42 hingga semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,52.

Total ekuitas tercatat Rp 11,32 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,23 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 15,90 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 14,81 triliun.

Perseroan kantongi aset Rp 27,23 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 26,04 triliun.  Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 3,24 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,77 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Agustus 2022, saham SMRA stagnan di posisi Rp 620 per saham. Saham SMRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 625 per saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya